81. POSITIF

4.9K 326 223
                                    




























Hello everyone 🌺✨

        Hope you like & happy reading





































Sepulang dari kantor, Alesha langsung diminta Rey untuk langsung mengecek apa ia benar sedang hamil atau tidak. Saat ini di dalam kamar mandi, Alesha tengah terdiam sambil menatap alas tes kehamilan yang tadi Rey beli di apotik sebelum mereka sampai di rumah.

Wanita itu takut bercampur khawatir jika nanti hasil nya tidak sesuai ekspektasi nya. Maka bukan hanya diri nya yang kecewa, sang suami pasti juga.

" Sha?". Panggilan Rey dari luar kamar mandi membuat lamunan wanita itu buyar.

" Ah, iya?".

" Udah?".

" B-belum". Balas nya. Alesha menarik dan menghembuskan nafasnya beberapa kali. Setelah merasa sudah siap, ia pun mulai mencek nya.

Sedangkan di luar kamar mandi, Rey dengan setia menunggu di depan pintu. Lelaki itu mondar-mandir tidak jelas, perasaan nya campur aduk, ia bahkan belum mengganti pakaian nya.

" Apapun hasil nya, gue harus siap". Gumam nya menyiapkan diri.

Sepuluh menit menunggu, akhirnya Alesha keluar juga dari kamar mandi. Rey langsung mendekati istri nya itu.
" Gimana? Apa hasil nya?". Tanya nya tidak sabar.

Alesha menunduk sambil meremas jemari nya, ia mengigit bibir bawah nya. Melihat ekspresi wajah sang istri yang tidak bisa ia baca kali ini membuat nya semakin penasaran. " Sayang, apa hasil nya?". Tanya Rey sekali lagi.

Alesha mendongkak, menatap lelaki itu. Kemudian menghela nafas nya pelan.
" Kamu liat aja sendiri". Ucap nya sembari menyerahkan alat tes kehamilan itu.

Rey menunduk sekilas, lalu menatap kembali istri nya sebentar sebelum mengambil nya, untuk melihat hasil nya.
" S-sayang?". Ucap nya terbata-bata, lidah nya mendadak terasa kelu, tenggorokan nya seperti tercekat sesuatu. " I-ni, ini benar hasil nya?".

Alesha hanya diam, ia tidak mampu mengatakan apapun, sama kaget nya juga dengan suaminya itu. " G-garis dua? Kamu beneran hamil?". Tanya nya sekali lagi. Wajah Rey berubah menjadi berseri.

" Yang aku baca di petunjuk nya sih gitu". Jawab Alesha kemudian. Rey tidak mampu menahan senyum nya lagi, ia kemudian langsung menarik sang istri masuk ke pelukan nya.

" Ah, aku senang banget!". Ucap nya.
" Makasih, sayang". Alesha balas memeluk Rey. Ia tentu juga sangat senang, tapi merasa bingung juga.

" Aku juga, tapi aku ngerasa aneh aja".

Rey lantas menguraikan pelukan mereka.
" Aneh kenapa?".

" Iya, soalnya aku ngga ada tanda-tanda kayak orang hamil awam nya, aku baik-baik aja, baru tadi aku mual dan muntah". Jelas nya.

Mendengar itu Rey lantas mendengus.
" Kamu ngga tahu aja, kalau aku udah hampir dua minggu ini setiap pagi mual sama muntah".

" Hah? Kok malah kamu?".

" Tadi pagi juga sehabis meeting aku langsung muntah, perut aku ngga enak banget. Karena penasaran akhir nya aku telpon Arga, kata dia aku kena morning sickness".

Alesha sontak terkekeh mendengar nya.
" Astaga! Kok bisa?".

" Aku juga ngga ngerti, bahkan pewangi di ruangan aku, aku minta geroge buat copot karena aku ngga tahan setiap cium bau nya, bawaan nya mual, padahal aroma pewangi nya selalu sama, ngga pernah di ganti sama bau yang lain".

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang