Sinar matahari pagi mulai menyelimuti rumah blackwolf, terlihat Ye-Seung dan Min-Jun sedang berolahraga di halaman belakang rumah. Sedangkan Do-Yun sedang membuat sarapan untuk teman-temannya. Karena ini adalah hari minggu, dan menjadi hari libur bagi mereka termasuk Kang-Dae dan yang lainnya.
Ha-Neul yang terbangun dari tidurnya, kini meringis kesakitan mendapati bahunya yang sudah terbalut perban dengan rapi, serta memperlihatkan seorang pemuda tampan yang tidur dengan posisi terduduk di kursi dekat ranjangnya. Mendengar ringisan Ha-Neul, Joo-Won pun terbangun dan mendekat pada gadis itu.
"Gua pikir lo bakalan mati, lo kuat juga ternyata."
Ucapan Joo-Won memang selalu menyakitkan, tapi Ha-Neul sudah terbiasa mendengarnya. Joo-Won hanya bersikap keras dari ucapan saja, tidak dengan hatinya. Karena dia masih mengingat betul bagaimana Joo-Won membopongnya dari mobil, menuju kamarnya tadi malam.
"Siapa yang gantiin baju gue?" tanya Ha-Neul melihat jika pakaian yang melekat di badannya, sudah bersih.
"Lo pikir aja, emang ada lagi cewe selain lo di rumah ini?" ucap Joo-Won yang membawa air minum untuk Ha-Neul dan memberikannya.
Ha-Neul hanya diam sambil mengambil segelas air yang diberikan oleh Joo-Won, dia hanya berfikir jika teman-temannya tidak mungkin melakukan hal buruk padanya. Karena pada dasarnya, dia masih ingat jika dia hanya dibiarkan mengenakan tanktopnya setelah Do-Yun dan Hyun-Ki berhasil mengobatinya.
"Barang yang lo ambil udah diserahin ke Atlas sama Kang-Dae, lagian duit sebanyak itu buat apaan sih?" tanya Joo-Won yang kembali duduk di samping ranjang Ha-Neul. Ha-Neul yang melihat Joo-Won sudah mulai membaik pada dirinya pun, kini berusaha untuk menceritakan apa yang ingin dia lakukan untuk uang sebanyak itu.
"Gue mau nebus panti jompo yang bakal digusur buat pembangunan supermarket, di ujung jalan deket taman kota, gue ga tega kalo harus ngeliat para orang tua kehilangan tempat tinggal mereka."
Joo-Won yang mendengarnya kemudian terdiam, dengan apa yang akan Ha-Neul lakukan. Pasalnya, dia juga merasa kehilangan sosok seorang ibu dari dalam dirinya, karena kecelakaan satu tahun lalu.
"Terus, kalo lo udah tebus itu panti jompo, lo mau apain lagi?"
"Ga gue apa-apain, cuman gue bakal suruh orang aja buat jalanin kegiatan disana."
"Terus uang buat ngurus mereka?"
"Gue 'kan kerja sama kalian, gue rasa upah gue bakal lebih dari cukup buat biayain panti per bulannya."
"Gua ga berfikir lo bakal terus disini, karena Kang-Dae udah mulai ragu sama lo. Dia ngambil resiko banyak gara-gara lo."
"Seriusan lo?!"
"Dia di panggil Atlas buat menghadapnya, dan sampe sekarang dia belum pulang."
Ha-Neul yang sedikitnya mulai khawatir pada Kang-Dae pun merasa bersalah, karena kelalaiannya dalam bekerja. Terlebih dia juga takut, jika kakaknya tau tentang pekerjaannya karena berhasil menembaknya tadi malam.
Ha-Neul akhirnya mengetahui apa pekerjaan kakaknya, dan mulai sadar saat kakanya berkata jika dia ingin menyelidiki tentang kasus ibunya yang memang betul-betul mencurigakan.
"Woi.!! Lo berdua jangan mesum disini anjing! Jangan nodai rumah suci ini!" ujar Ye-Seung yang dengan sengaja masuk ke kamar Ha-Neul tanpa permisi.
"Bacot banget lo!" ucap Joo-Won yang langsung pergi dari sana, meninggalkan Ha-Neul yang masih duduk di ranjangnya.
"Lo udah mendingan, Han? Ayo sarapan, Do-Yun kali ini masak makanan enak, gua yakin lo bakal suka." ajak Ye-Seung yang masih berdiri di ambang pintu.
"Iya, nanti gue nyusul, gue mau ganti baju dulu." ucap Ha-Neul sambil beranjak dari ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓
Mystery / ThrillerRahasia adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Seseorang pasti memiliki rahasia dalam hal apapun dan sekecil apapun rahasia itu pasti tetap ada, dan bagaimana dengan rahasia besar? penjualan barang ilegal? pembunuhan? bahkan sampai pe...