Pagi ini, Ayleen merasa sangat aneh. Tiba-tiba saja malas sekali setelah bangun tidur.Rasanya hanya ingin bermalas-malasan dan memeluk sang suami di kamar.
Sudah jam setengah enam pagi namun wanita satu itu masih menahan suaminya dikasur.
"Aku mau mandi dulu." Kata Mahesa.
Ayleen masih meluk dan ndusel ke dada Mahesa. Mahesa terkekeh melihat tingkah gemas yang jarang istrinya lakukan itu.
"Nggak mau. Disini aja sama aku, Eumm"
Oke biarkan Mahesa bersabar sebentar menunggu istrinya bertingkah seperti ini.
"Gimana? Udah mau jam enam ini sayang. Nanti aku telat ngantor." kata Mahesa.
Ayleen memandang suaminya dengan mata berkaca-kaca. Namun ia segera sadar dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Mahesa yang melihat istrinya hampir menangis juga merasa aneh. Tidak biasanya seperti itu di pagi hari. Memang istrinya itu manja. Tapi tidak pernah sampai seperti ini.
Akhirnya setelah hampir tiga puluh menit bersiap dan juga sarapan, Mahesa berangkat ke kantor. Tidak lupa berpamitan dengan sang istri.
Ayleen sendiri pergi ke butik siang hari. Istri Mahesa itu bekerja di cabang butik milik Mamanya di Jakarta. Sedangkan Mama Ayleen bekerja di butik utama di Bandung.
Belum ada setengah hari bekerja, Ayleen tiba-tiba merasa rindu dengan suami. Rasanya ingin bertemu dengan lelakinya itu.
🍀🍀🍀
Beberapa hari kemudian.
Mahesa semakin disibukkan dengan urusan pekerjaan di kantor. Suami Ayleen itu semakin sering pulang malam karena harus lembur.
Ayleen yang sering sendirian di rumah menjadi sedih. Apalagi semakin hari dia juga semakin rindu dengan suaminya itu. Entah kenapa dia ingin terus-terusan bermanja dengan suami tercintanya.
Suatu hari, Ayleen yang sedang berkutat dengan file-file butik, mendapat pesan singkat dari Mahesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup [End]
Fanfiction~Memahami adalah bagian dari hidup. Tanpa memahami kita tidak bisa hidup bersama orang lain.~ Cerita tentang kehidupan Vale dan Bryan. Ditambah dengan bumbu-bumbu dari orang-orang terdekatnya. ©evelynday