Habiskan Waktu Di Taman 03

1.2K 78 14
                                    

Book 1

A New Bond : Ultraman Taiga

Penulis : TaroTaiga

•••••

🅱🅰🅶🅸🅰🅽 3
( End)

Ginga yang melihat interaksi Ayah dan Putranya hanya tersenyum melihatnya. Ia baru tahu kalau Gurunya juga mempunyai sisi lain. Ternyata di balik sifat tegas, dingin, datar, dan pemarah kepada Taiga. Namun ia mempunyai sifat yang begitu penyayang, lemah lembut, dan juga rasa khawatir. Walaupun sifat itu jarang sekali ia keluarkan.

Little Taiga yang melihat Ginga di samping sang Ayah hanya terus menatapnya dengan tatapan polos. Dan ia mencoba bertanya pada sang Ayah sambil menunjuk ke arah Ginga dengan menggunakan tangan merah kecilnya.

- Little Taiga : "Tousan, dia siapa??"
- Ginga : "Ehh"

Ginga yang mendengar Little Taiga tidak mengenalinya sedikit kaget. Ginga menatap sang Guru ( Taro). Tapi Taro hanya memberikan senyuman. Mengisyaratkan untuk memakluminya. Ginga pun mengerti dan membalas senyuman dari sang Gurunya itu.

Sekarang ia mengerti, Kenapa Little Taiga tidak mengingat dirinya. Mungkin karena ramuan perubahan waktu di Lab yang di ceritakan oleh Gurunya. Yang membuat Little Taiga tidak mengingat dirinya. Walaupun hanya beberapa saja yang ia ingat. Ginga pun mencoba untuk memperkenalkan dirinya kembali pada Little Taiga.

- Ginga : "Halo, Taiga kecil. perkenalkan namaku Ultraman Ginga. aku adalah ketua dari New Generation. salam kenal ya."
- Little Taiga : "Ginga-niisan, salam kenal juga >w<." // Tersenyum //
- Ginga : "Iya. ehh tunggu, kamu tadi memanggilku dengan sebutan apa??."
- Little Taiga : "Ginga-niisan"
- Ginga : "Ehh dia memanggilku dengan sebutan niisan ( kakak)??."
- Taro : "Sudah tidak apa-apa. kamu harus memakluminya untuk saat ini."
- Ginga : *Batin* "Tapi baru kali ini, ada yang memanggilku dengan sebutan niisan, bukan Ginga atau pun Ginga-senpai."

- Little Taiga : "Ginga-niisan"
- Ginga : "Ahh iya"
- Little Taiga : "Ginga-niisan, kenapa??kenapa niisan melamun??."
- Ginga : "Bukan apa-apa. hanya hal kecil saja, jadi tidak perlu di khawatirkan ya."
- Little Taiga : "Oke niisan >w<"
- Ginga : // Mencubit pipi Little Taiga // "Imut juga ya kamu dalam bentuk Ultra kidsmu saat ini. benar-benar imut dan gemas. membuatku ingin mencubit terus pipimu ini."

Setelah mengucapkan perkataan itu, Seketika Ginga mendapatkan tatapan tajam dari Taro. Yang membuat Ginga langsung berkeringat dingin.

- Taro : "Bukan pipi Taiga yang kamu cubit. namun pipimu nanti yang akan ku cubit dengan keras."
- Ginga : "Tidak perlu, Taro-san. terima kasih banyak."
- Taro : "Hmm"

- Ginga : "Ohh ya, Taiga. apakah kamu suka coklat. Ginga-niisan punya 2 buah coklat nih."
- Little Taiga : "Coklat??"
- Taro : "Dari mana kamu mendapatkan coklat itu. tumben sekali kamu membawanya."
- Ginga : // Tersenyum // "Tim UPG yang memberikan banyak coklat padaku. awalnya, aku ingin membagikannya pada teman-teman yang lain. namun karena mereka semua sedang berkumpul bersama, mungkin nanti saja, aku berikan pada mereka."
- Taro : "Begitu ceritanya"
- Ginga : "Jadi Taiga, kamu mau??"
- Little Taiga : "Mau >w<. mmm bolehkan tousan??"
- Taro : "Iya boleh. ambil saja"
- Little Taiga : "Hore (≧∇≦)"
- Ginga : "Baiklah, ini untukmu. ambillah Taiga kecil."

Ginga pun memberikan 2 buah coklat batang kepada Little Taiga. Little Taiga langsung menerima dengan kedua tangannya dan juga mata yang berbinar-binar.

- Little Taiga : "Yeay coklat"
- Taro : "Taiga, kamu harus mengucapkan apa ke Ginga."
- Little Taiga : "Terima kasih untuk coklatnya, Ginga-niisan."
- Ginga : "Sama-sama, Taiga kecil. terima kasih kembali."
.
.
.
.
Little Taiga begitu bahagia mendapatkan coklat. Taro juga bahagia melihat Little Taiga. Tangan merah miliknya terangkat untuk mengusap pucuk kepalanya.

A New Bond : Ultraman TaigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang