32. Mess up

801 182 29
                                    

05sept2022;monday

.

.

___________________________________________

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan berpikir konyol, Lalisa!"

"Hah! Apa aku terlihat seperti sedang membuat sebuah lelucon, eonnie?"

Yerin mengatubkan bibirnya geram. Tangannya benar-benar sudah tak bisa di tahan untuk segera melayangkan tamparan kepada gadis muda itu. Ya, andai saja ia tak lupa dengan posisi mereka yang masih berada di gedung agensi.

Alih-alih melayangkan tamparan, Yerin memilih mengepalkan seluruh jemarinya. Berusaha sabar sepertinya.

"Kau hanyalah anak kecil yang bahkan tidak pantas berbicara seperti ini denganku. Harusnya kau mengingat seluruh tata krama yang pernah di ajarkan ibumu!"

Oh, jadi sekarang pembahasan mereka berlanjut kepada bagaimana cara ibunya Lisa mendidik?

Senyuman kecil kemudian terbentuk.

"Tata krama?"

Lisa mengangkat alisnya. Desahan remeh pun kembali ia hembuskan.

"Lalu menurut eonnie, apakah mengintimidasi remaja seperti ini adalah bentuk tata krama yang baik?"

Yerin meneguk liurnya lagi. Lisa benar-benar bukan manusia. Kenapa anak remaja ini selalu memutar keadaan dengan membalikkan ucapan yang baru saja di katakan lawan bicaranya?

"Eonnie, Mommy ku pernah berkata, untuk selalu menyesuaikan cara bersikap dengan seseorang yang menjadi lawan bicara. Kau harus bersikap lembut pada bayi, informal pada teman, sopan kepada yang lebih tua, dan seharusnya tak berbicara dengan orang-orang yang menguras energimu."

Senyum cantiknya semakin mengembang, Lisa kemudian terkekeh singkat.

"Bukankah di awal aku sudah melakukannya dengan benar?"

Yerin belum berminat bicara. Sementara Lisa semakin gencar membuat pertahanannya runtuh.

"Aku merasa kalimat olokanmu akan menghabiskan energi jika aku menanggapinya. Lalu coba kau ingat lagi? Apa yang ku lakukan sesaat setelah kau mengeluarkan semua kalimat cemoohan mu tadi?"

Mata gadis itu terlihat sangat percaya diri. Entahlah, Yerin juga tak mengerti kenapa ia malah kesulitan bicara dengan anak di bawah umur ini.

"Bukankah aku mengabaikan semua ucapanmu? Hm?"

"Diamlah! Cukup ingat jika Jaehyun itu suamiku!"

"Ya, benar! Paman Jung memang suamimu."

Lisa mengangguk setuju, sebelum akhirnya kembali tersenyum jahat kepada wanita dewasa itu.

JUST FIVE MINUTES! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang