Stuck on You

236 17 10
                                    

Warning: Long story (10891 kata)



Gun Atthapahan namanya, pria manis dengan tubuh kecil yang membuatku sumpah mati jatuh cinta padanya. Dia 3 tahun lebih tua dariku, tapi jujur saja dia terlihat seperti bayi. Kami bertetangga, kamar kami bahkan bersebelahan, itu yang paling aku syukuri, karena dengan begitu setiap pagi aku bisa melihat wajah bangun tidurnya yang masih polos tanpa make up berdiri menghirup udara pagi di balkon kamarnya sembari memeluk taotao, boneka anjing yang pernah kuhadiahkan kepadanya.

Setiap pagi dia akan menoleh kearah balkon kamarku membuatku gugup setengah mati. Sumpah kupikir dia akan memarahiku karena dianggap aku mengintipnya, tapi dia malah tersenyum lalu melambai padaku.

"Pagi Off..." Begitulah sapanya setiap pagi. Terdengara begitu indah suaranya mengalahkan nada piano yang biasa kumainkan.

Aku sudah jatuh cinta padanya sejak aku dulu sekali, tapi aku tidak pernah memiliki cukup keberanian untuk mengatakannya secara jujur padanya, aku takut ditolak langsung olehnya.

Bagaimana aku bisa berani jika, dia gambaran peri dinegeri dongeng, begitu cantik berserih, dengan wajah yang tak pernah terlihat menua, lesung pipi yang menawan, tubuh mungil yang begitu pas dalam dekapan, dan terkahir adalah favoriteku, bibir berisi menggoda miliknya, mengalahkan bibir kawanku yang dinobatkan sebagai wanita tercantik disekolah menenga atas.

Sedangkan aku, cih hanya laki-laki biasa, tidak ada yang bisa kubanggakan dari diriku ini, aku tidak begitu tampan, mataku bahkan sipit karena keluargaku masih keturunan china, aku putih, tapi sumpah ini sangat tidak cocok untuk pria jagoan sepertiku, huh! Terlebih aku ini mahasiswa abadi yang selalu menjadi beban keluargaku. Aku satu-satunya anak dalam keluarga kami yang paling tidak beruntung! Kakakku berhasil meraih mimpinya menjadi seorang Jaksa, adikku bahkan sekarang tengah menjalani masa Isipnya di sebuah rumah sakit ternama di kotaku, sedangkan dia cintaku, seorang dosen bahasa asing, lebih parahnya dia adalah dosenku! Betapa malunya aku! Banyangkan jika kalian ada di posisiku sekarang, ingin rasanya aku bunuh diri.

Okey sudah cukup menistakan diriku! Sekarang aku akan ceritakan kisahku.

***

Siang itu aku buru-buru berjalan menuju ruangan dosen, ini jadwal konsulku, dan kalian tahu dengan siapa aku akan konsul? Yap dengan dia, cintaku.

Aku kembali merapikan kemeja flanelku sebelum masuk keruang dosen. Begitu masuk, aku mendapati hampir semua dosen yang ada disana menatapku dengan tatapan malas sebelum akhirnya kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, aku tahu mereka pasti bosan melihatku yang sudah 6 tahun sejak pertama menjadi mahasiswa baru diuniversitas ini sering kali keluar masuk ruangan dosen, bukan hanya untuk konsul skripsi, tapi juga untuk menerima beberapa terguran akibat tingkah nakalku.

"Off Jumpol? Ada keperluan apa kesini?" Tanya Mr. Krist, salah satu dosen bahasa asing di kampusku.

"Siang Mr, saya ingin bertemu Mr. Attha, apa beliau ada?" Tanyaku sopan.

"Oh! Mr. Attha baru saja pergi, mungkin sekarang masih di parkiran, kalau kau mau menyusulnya" sahut Mr. Krist, jujur saja Mr. Krist adalah tipekal dosen yang asik, seperti Mr. Atthaphan, keduanya jadi dosen favorite seuniversitas ini.

"Terima kasih Mr, saya akan menyusulnya sekarang, permisi" pamitku lalu segerah berlari menuju parkiran khusus dosen.

Syukurlah, dari kejauhan aku melihat mobilnya masih terparkir ditempat biasa, untung dia belum pergi.

Jantungku berdekat lebih cepat, bukan hanya karena aku habis berlari, tapi juga karena dia.

Aku berlari mengintari sisi depan mobilnya lalu berhenti tepat di samping pintu kemudi, bertepatan dengan kaca mobil yang diturunkan, mungkin dia sudah melihatku yang berlari menghampirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Green Colour 💚 [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang