BAB 61

425 64 88
                                    

BUGH!!!!

BUGHH!!!

BUGHHH!!!!

"SIALAN LO!!!!"

Seseorang terlihat sedang memukul seorang penjaga di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari bersi berkarat. Melihat temannya di pukul secara mendadak, tentu saja tiga penjaga lainnya ikut terkejut akibat serangan yang begitu mendadak, sebelum mereka memberikan bantuan tiba – tiba saja mereka ikutan di serang oleh tiga orang lainnya sehingga terjadi baku hantam di depan pintu besi besar itu

"Dimana Milly?!!!!" Amuk laki – laki yang pertama kali menyerang itu, sambil mengunci tubuh pria berbadan gempal itu di tanah dengan mencekik lehernya, Laki – laki yang melakukan itu adalah Adrian

"Lo umpetin dimana dia Njing?!!!" Erland ikut berjongkok sambil di atas pria yang sedang Adrian injak

"Buka pintunya bangsat!!!" Laki – laki lainnya memelintir tangan pria berotot itu, menempelkan tubuh pria itu pada pintu berkarat di depannya "Milly sama Daniel ada di dalem kan?!!!!! Buka pintunya sekarang??!!! Bukaa!!!!!"

"kha ambil!!!" Gevan melempar sebuah pisau lipat ke arah Sakha, Sakha tentu langsung mengambilnya

"Buka atau gue tusuk?!" Tanya Sakha menyeringai.

BUGH!!

Chandra mendecih "kelamaan, itu lagi dua bahkan udah selesai gue beresin" Chandra, laki – laki itu baru saja memukul kepala tiga pria yang berjaga di depan hingga babak belur di bantu oleh beberapa orang yang menjadi suruhan papa Adrian untuk menamengi mereka jika mereka kalah jumlah

"Gila lo Chan!!" Gevan tak percaya dengan tindakan yang dilakukan oleh Chandra "Kalo tuh orang mati gimana?"

"berisikk!!!"

KRIEETTTTTT!!!

Tak lama kemudian pintu besi berkarat itu terbuka, sepertinya beberapa orang yang berada di dalam mendengar ke gaduhan yang terjadi di luar

"Sial!" Sakha dan Gevan dapat mendengar umpatan yang keluar dari mulut pria itu saat membuka pintu, mereka bisa mendengarnya karena posisi Gevan dan Sakha berada epat di depan pintu.

Pria itu menutup pintunya kembali, namun dengan cepat Sakha melepaskan pria yang sedang ia tarik kerahnya untuk menahan pintu. Langsung saja pintu benar – benar mulai di kerumuni oleh pihak dalam dan juga pihak dari luar

Orang suruhan Adrian yang rata – rata memiliki porposi tubuh berotor dan sangat kuat langsung menedang pintu gerbang tersebut hingga pintu itu terbuka. Mereka langsung memencar membagi menjadi 4 kelompok untuk menghajar masing – masing satu orang disana. Dan 3 sisanya di hajar langsung oleh Adrian, Sakha dan Erland. Bagaimana dengan Gevan dan Chandra? Mereka langsung berusaha membuka ikatan yang menjerat tubuh Daniel saat ini

Mata Daniel mulai memburam, pandangannya kabur setelah di pukuli habis – habisan oleh orang suruhan bapak Amanda itu terlebih lagi ia sedang menangis saat ini, tubuhnya limbun dan dengan sigap Chandra langsung menangkapnya

"Lo gapapa??" Tanya Gevan Khawatir ia sedikit menggoyang – goyangkan tubuh Daniel berharap Daniel bisa sedikit sadar, ia hanya berfikir jika ia sedikit menggoyang – goyangkan tubuh sahabatnya itu, Daniel bisa tidak jadi pingsan

"Niel, niel!! Milly mana??!! Gue gak liat dia! Milly mana?!!" Tanya Chandra ia sedikit menepuk pipi laki – laki yang sudah banyak luka itu

"Uhukkkk!!!!!" Tiba – tiba saja Daniel muntah darah

"Danielll!!!" Gevan dan Chandra spontan terpekik.

Chandra langsung membuka hoodinya menyisakan kaos tipis yang menutupi tubuhnya. Laki – laki itu mengelap wajah sahabatnya menggunakan hoodie, sehingga hoodie yang awalnya berwarna abu itu kini mulai terdapat bercak – bercak merah karena darah

I'm not the PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang