SINOPSIS

2 0 0
                                    

☆☆☆

Kerajaan Maeda hidup damai dengan rakyatnya yang makmur, tapi tidak menutup kemungkinan jika ada satu atau dua rakyatnya yang hidup bagai benang kusut dengan cerita hidupnya, itu bukan tanggung jawab kerajaan yang hanya memastikan fasilitas dan lingkungan tetap terjaga. Kerajaan modern dengan fasilitas sekolah sampai sekolah tinggi, profesi dan lapangan kerja yang menjanjikan, tapi masih membedakan gender dimana laki-laki masih berkuasa atas perempuan. Jika laki-laki bekerja didalam ruangan tanpa terik matahari, perempuan harus berjuang lebih keras bekerja apapun untuk memenuhi hidupnya. Tapi itu tidak lebih buruk daripada kerajaan-kerajaan lain yang masih menindas para perempuan dan menjadikannya budak, itu mengapa kerajaan Maeda dicap sebagai kerajaan yang makmur, damai dan aman.
Suandara Anindira anak kedua dari 3 bersaudara, tinggal disebuah desa kecil diselatan kerajaan, rumah kecil yang hanya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur dan juga satu ruangan depan yang diperuntukan untuk tamu, terbuat dari bata merah dan kayu kokoh. Kakaknya seorang guru disekolah anak yang sudah mengajar selama 3 tahun sejak kelulusannya di sekolah tinggi sebagai sarjana pendidikan bernama brisam adelion berusia 25 tahun. Sedangkan adiknya bernama nusha ayna, berusia 5 tahun. Ibunya meninggal saat melahirkan nusha, membuat nusha sang adik kecil tidak pernah merasakan pelukan hangat sang ibu. Tugas sua lah yang akhirnya membesarkan nusha menggantikan sang ibu. Sedangkan ayahnya pergi entah kemana bahkan saat ibunya mengandung nusha di bulan pertama.
Kehidupan suandara sepeninggal ibu dan ayahnya begitu sulit, ia tidak melanjutkan sekolahnya ke sekolah tinggi dan harus bekerja untuk memenuhi kehidupan dan biaya brisam yang saat itu masih tahun kedua kuliahnya. Bekerja sebagai penjual kue yang berkeliling pasar dari pagi buta sampai terang benderang sambil membawa nusha digendongannya, lalu setelah jualan kuenya habis ia akan bekerja sebagai tukang bersih-bersih rumah yang dipanggil hanya untuk mencuci baju, mengepel bahkan memasak, lalu pulang saat langit siang terang berganti malam gelap.
Kehidupannya yang sulit tidak mematahkan semangat suandara hingga sebuah hantaman keras menimpa sebagian cerita hidupnya, membuat sua berdiri ditepi jurang antara maju satu langkah membuatnya terjun bebas atau mundur dua langkah membuat semuanya kembali berjalan seperti air yang mengalir.

Keluh, 07 September 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KELUH SUANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang