chapter 8

9.4K 757 4
                                    

Kepergian marquess Bartletrix ke desa xagori di percepat karena kericuhan semakin menjadi di desa xagori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kepergian marquess Bartletrix ke desa xagori di percepat karena kericuhan semakin menjadi di desa xagori. Para pemberontak semakin berbuat semena - mena di desa itu. Di dalam kereta kuda Brianna hanya diam sambil memeluk Karbi.

Tidak sengaja tangan Brianna mengenai sesuatu hingga membuat tangan nya berdarah. Darah tersebut menetes Hinga mengenai gelang yang ia beli di toko kakek tua itu.

Perlahan permata biru itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Marquess Bartletrix dan yang lainnya menutup mata mereka karena tidak kuat melihat cahaya itu.

Gelang itu kembali mengeluarkan cahaya nya lagi. "Ajaib sekali "gumam Brianna.

"Itu gelang legenda darimana kau mendapatkan nya ?"tanya marquess Bartletrix.

"Aku membeli nya di pasar "jawaban Brianna membuat marquess Bartletrix terkejut. Sungguh putrinya merupakan orang yang paling beruntung ,gelang leganda itu sangat di cari oleh para bangsawan dan penyihir.

Kekuatan yang di hasilkan dari gelang itu sangat lah spesial. Gelang itu mampu menyerap mana yang ada di alam. Sehingga mana yang akan di keluarkan oleh orang yang memakainya tidak akan pernah habis dan orang itu tidak akan mudah kehabisan energi

"Sepertinya kau baru saja mengaktifkan gelang itu. ".ujar marquess Bartletrix.

"Ayah , berarti bri sudah melakukan hubungan  kontrak dengan gelang itu kan ".sahut aldrick.

"Iya ".

Brianna menatap kagum ke arah gelang itu. Ternyata dirinya sangat beruntung sekali. Tapi seingat nya di dalam novel sama sekali tidak di ceritakan tentang gelang ini. Yang di ceritakan hanya kisah percintaan antara pangeran beldiq dan juga putri arabelle.

....

Kini mereka sudah sampai di desa xagori, setelah menempuh beberapa hari akhirnya mereka sampai juga. Mereka mendatangi kediaman kepala desa kehadiran mereka di sambut dengan hangat oleh warga disana. Marquess Bartletrix sudah menyiapkan strategi  untuk mengalahkan para pemberontak itu.

"Salam marquess"ujar kepala desa.

Marquess Bartletrix mengangguk pelan kemudian ia melihat keseliling, desa ini sangat sepi sekarang. Banyak warga dari desa ini yang sudah tiada dan pergi ke desa atrigori.

Brianna melihat desa itu dengan pandangan iba bagaimana desa itu bisa di katakan desa  sungguh ini sangatlah tidak layak. Sebagian rumah yang ada di desa itu sudah rusak dan tidak layak di tinggali.

Briaana mengajak kedua kakak nya dan juga Aaron untuk berjalan - jalan di sekitaran desa itu. Brianna melihat seorang nenek yang penghasilan nya sedang di rampas oleh penjahat. Dengan tega penjahat itu mendorong sang nenek hingga terjatuh.

Brianna sangat geram sekali melihat nya tidak ada dari mereka yang membantu nenek itu. Mereka terlihat sangat takut menghadapi penjahat itu.

"Kau, berani sekali berbuat hal sekeji itu terhadap orang yang lebih tua "teriak Brianna.

"Kau diam saja anak kecil ini bukan urusan mu "bentak preman itu.

"Bos sepertinya mereka anak bangsawan lihat lah barang - barang mereka terlihat sangat mahal "ujar teman preman itu.

Mereka berjalan mendekati ke arah Brianna. Brianna dan kedua kakak nya berjaga - jaga. "Serahkan harta kalian sekarang juga ".ujar mereka.

"Tidak akan "ujar aldrick.

Preman tersebut menyerang aldrick dan juga Albern. Brianna yang melihat kedua kakak nya kewalahan pun akhirnya membantu ia menggunakan sihir es nya untuk membekukan kedua preman itu.

Brianna membekukan tubuh mereka hingga sebatas leher. "Bagaimana kalau kepala kalian di penggal ?. Bukan kah itu terlihat sangat bagus ". Brianna berjalan mengelilingi kedua preman itu.

Para warga sangat senang Brianna merampas kembali uang sang nenek. Lalu ia mengembalikan nya kepada sang nenek. "Terimakasih nak ". Brianna tersenyum dengan sangat hangat kepada nenek tersebut.

Aldrick dan Albern terkagum bagaimana bisa Brianna memiliki sihir es sedangkan sihir keluarga mereka adalah api. "Maaf, tolong lepaskan kami ini sangat dingin "ujar preman tersebut.

Brianna melepaskan mereka, tapi Brianna tidak bodoh ia menggunakan element tumbuhan untuk mengikat mereka berdua. Albern dan aldrick menyeret ke dua preman itu dan membawa nya kehadapan marquess bartletrix.

"Ayah "panggil albern.

Marquess bartletrix yang melihat kedatangan  mereka bersama para pemberontak pun bertanya - tanya.

"Ada apa ini ?"tanya marquess Bartletrix.

"Ayah dia merupakan salah satu dari pemberontak itu kelakuan nya sangat keji dan menjijikkan. "Albern mendorong kedua preman itu hingga jatuh tersungkur.

Marquess Bartletrix segera mengeksekusi mereka berdua dirinya yakin pasti malam ini ketua mereka akan datang menyerang. Benar saja tidak perlu menunggu waktu malam ketua mereka datang dengan membawa banyak pasukan.

Marquess Bartletrix mengarahkan seluruh prajurit nya untuk melawan para pemberontak itu. Marquess Bartletrix sendiri melawan ketua mereka.

Alden dan aldrick menolong ayah mereka sedangkan Brianna dan Aaron membantu menyelamatkan para warga. Mereka mengarahkan warga untuk segera pergi ke tempat yang aman. 

Dikira sudah cukup aman brianna menyuruh Aaron untuk menjaga mereka. Sedangkan Brianna sendiri bergabung di arena pertempuran.

Brianna menggunakan sihir es nya untuk membekukan mereka semua. Mereka semua membeku termasuk ketua pemberontak.

"Ayah kau bisa menghukum mereka sekarang juga "ujar Brianna.

"Kalian sudah keterlaluan, kerajaan crystal light tidak membutuhkan sampah seperti kalian. Enyah lah ".

Marquess Bartletrix segera memenggal kepala mereka. Brianna melepaskan sihir nya dan membuat mereka terbakar menjadi abu.

Brianna berjalan menghampiri Aaron dan juga karbi. "Kak kau keren sekali "puji Aaron brianna hanya tersenyum saja menanggapi.

"Paman, bolehkan aku minta sedikit air sungguh aku sangat lelah dan juga haus ".

Kepala desa memberikan Brianna segelas air kemudian Brianna mendinginkan air tersebut lalu meneguk nya hingga tandas. "Hah segar sekali ". Perilaku Brianna sangat tidak mencerminkan seorang putri.

"Terimakasih paman ".

"Sama - sama putri "ujar kepala desa.

Kepala desa mengajak mereka untuk tinggal di sebuah penginapan  kecil. Brianna merebahkan badan nya sebentar.

"Berarti tugas kita selesai kan ayah ?"tanya Albern.

"Belum, desa ini sangat kacau dan juga berantakan tidak ada sumber pangan disini. "Jawab marquess Bartletrix.

"Jadi apa yang akan ayah lakukan dengan desa ini ?"tanya aldrick. Marquess Bartletrix hanya diam ia tidak tahu harus menjawab apa ia sama sekali belum memikirkan nya.

Become to Antagonis LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang