mubar

349 28 0
                                    

.




HAPPY READING



Hari ini yang paling ramai di bicarakan senantero sekolah, adalah kembalinya salah satu inti REGAZA.

Vanka, cewek itu fokus mengamati cowok yang tengah bermesraan dengan pacarnya, dilihat dari samping saja Alvaro sangat tampan, alisnya tebal, hidungnya mancung, ditambah rambut cowok itu yang sedikit acak-acakan.

Vanka tau, ia tak akan pernah menang dari Lala, ia juga tak mau menghalangi kebahagiaan Alvaro, rasa sesak menjalar tanpa ia kehendaki, selama di Amerika ia selalu menjaga hatinya untuk Alvaro, namun, setelah di Indonesia ia ditampar oleh kenyataan.

Gadis itu terkekeh pelan, apakah Varo marah karena dia pergi tanpa izin, bukankah yang salah disini Alvaro karena saat ia akan berpamitan, Alvaro malah milih bersama lala.

Vanka memilih menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya dan tertidur, sedangkan jihan dan Vanila masih asik membahas cogan, tak jarang kedua gadis itu terkikik kesenengan saat ada beberapa cogan yang mengikuti live di instasgram nya.

"Halo, apakabar cantik, tapi masih cantikan kita berdua." Ujar jihan dan Vanila bersamaan, sambil melambaikan tangan pada layar hanpone nya.

"Hehehe, ternyata ada cogan juga" jihan terkekeh sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi nya yang rapi

"Gak usah liat live gua dong, dasar haeters gak tau diri." Jihan mengumpat dengan kesal saat ada beberapa orang mengirimi dengan cacian mengatakan wajah kek gitu aja bangga,

"Gak tau tuh orang, wajah kek selokan aja udah berani mengomentari orang lain," sambung Vanila dengan menggebu, Saat mendengar umpatan dari dua cewek itu, serbuan dari semua fens nya mengatakan sabar, gak usah didengerin, dan masih banyak lagi.

Semua teman kelasnya menatap ke dua gadis itu takjub, ribuan orang mengikuti live nya, dan tak jarang juga beberapa teman kelasnya mengikuti live di media milik jihan.

"Guru, woi, sudah menuju kesini!" Teriak Doni yang baru saja masuk kelas.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Bu Ririn selaku wali kls XII IPA 1

"Selamat pagi Buuuu!"

"pagi kali ini, kalian kedatangan teman yang sudah tidak asing lagi bagi kalian. Elino, silahkan masuk, nak."

"Apa kabar?" Tanya Elino sambil menaik turun kan alisnya.

Ini bukan cerita seperti di wattpad, saat ada cogan yang akan membuat siswa teriak histeris, tapi di kelas ini malah menatap cogan itu dengan tatapan cengo, bahkan Bu Ririn sampai menganga melihat kelakuan Elino, cowok itu datang bukan melewati pintu melainkan jendela, dengan pose ala monyet handal.

"Njirrr, sakit banget pipi gue," umpat Elino sambil memegang pipinya. "Ma-maaf Bu, saya gak bermaksud untuk mengumpat" kata Elino saat ia menyadari tanpa sengaja telah mengumpati Bu Ririn, saat Bu Ririn melempar penghapus papan pada pipinya.

"ENGGAK BU, DIA SENGAJA NGUMPATIN BU RIRIN, HUKUM AJA BU!" Suara riuh telah dimulai dengan ledekan Gilang

"Nyari mati, Lo!" Elino mengumpat

"Kamu, ngapain kamu lewat jendala, hah!" Bentak Bu Ririn, sambil berjalan menghampiri Elino yang masih duduk di jendela. El hanya diam dengan cengiran yang menyebalkan.

"Biar keren aja Bu"

Elino melirik Vanka yang tengah tertidur dengan tenang, cowok itu tersenyum dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

"Ngapain Lo pada liatin gue kayak gitu? Gue tau gue cakep makanya diliatin terus, apa? Mau minta tandatangan?" Semuanya memutar bola matanya malas. Ellino tidak pernah berubah.

fictional girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang