Bagian Pertama ;

13 4 0
                                    

Terlihat ibu Alishba yang sedang mengaduk teh untuk suami yang tengah memakai kaos kaki untuk berangkat kerja. Ibu Alishba memanggil anaknya, "Alishba... sini dulu nak, bentar"

"...iya Bu, tunggu sebentar,"

Alishba segera turun dari kasurnya dan berlari kecil untuk menghampiri sang empu yang memanggil, "ada apa, Bu?"

Ibu Alishba melirik ke arah suaminya, dan suaminya menganggukkan kepalanya samar, dan berkata, "Alishba, nanti kamu setelah lulus di asrama, ya,"

Alishba yang sedang minum di depan pintu kulkas pun tersedak mendengar pernyataan dari sang ibu. "Enggak. Alishba gak mau," Alishba cemberut dan ikut duduk di kursi dapur. "Bu, Alishba gak mau mondok mondok, nanti gak punya temen."

Ayah mengangkat bicara, "Alish... kamu seharusnya jangan memikirkan itu. yang harus kamu pikirkan, kamu harus belajar dengan tekun, menggapai prestasi dan cita cita kamu untuk masa depan nanti,"

"Tapi ayah, Alishba gak betah gituan. Pokoknya Alishba enggak mau." Lalu, Alishba kembali ke kamar untuk siap siap berangkat sekolah.

Ibu Alishba memasang raut muka yang khawatir karena anak semata wayangnya. Sang suami mengelus halus pundaknya agar tetap bersabar, "sudah, jangan dipikirkan, nanti kamu sakit lagi," ucap sang ayah yang dijawab anggukan kecil oleh sang istri.

•••

"Assalamu'alaikum, Alishba berangkat dulu,"

"Wa'alaikumsalam. Gak mau makan dulu, nak?," Alishba menoleh dan menggeleng cepat. Ibu Alishba tersenyum tipis dan mengucapkan, "hati hati dijalan, sayang,"

"Iya, Bu."

Alishba telah sampai disekolahnya dan menghampiri sahabatnya yang bernama—Tasya. "Sya, lo tau gak si?" Tasya menjawab, "ya gataulah, orang lo belom cerita,"

Alishba cemberut dan langsung duduk disamping sahabatnya dan berkata, "masa iya pas lulus nanti gue di asrama, sih? Kan gue gak mau," ucap Alishba kesal.

Tasya yang kaget menjawab, "hah, seriusan lo? terus gue gimana, dong?" ungkap Tasya terkejut sambil cemberut.

"Ya gue gak tau, pokoknya gue bm banget hari ini." Tasya kebingungan, "bm apaan tuh?" Alishba yang dibikin kesal terus terusan, akhirnya emosi dan berteriak didekat telinga sahabatnya, "BM ITU BAD MOODD TASYAAA!"

Telinga Tasya yang menguing karena teriakan Alishba pun tidak terima, dan Tasya membalasnya dengan teriakan juga, "MANA GUE TAU ALISH! PELAN AJA NAPA SIH!?"

"Ya maaf, abisnya gue kesel banget sama hari ini, huh," ucap Alishba cemberut dan memelankan suaranya.

Tasya yang masih menggosok gosok telinganya, ia pun memilih untuk diam sejenak dan menoleh ke arah depan untuk meredam emosinya.

Bel istirahat berbunyi, dan semua murid langsung berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin. Untungnya, ada dua kantin untuk menampung banyaknya siswa siswi di SMP itu.

Alishba yang merasa tak enak hati kepada Tasya yang telinganya ia teriaki tadi pagi, akhirnya Alishba menghampirinya dan meminta maaf padanya, "sya. maafin gue, ya. gue emang beneran bm tadi,"

"Gapapa, kesel gue ga seberapa, kok. Yuk ke kantin, gue yang traktir." ucap Tasya dengan senyum tipisnya.

"Alishba yang merasa senang pun mengangguk antusias dengan senyumnya, "yuk, gue juga udah laper banget ni hehe," Tasya hanya mendengus mendengar ucapan Alishba.

Setelah sampai dikantin, mereka duduk dibangku kosong yang belum ditempati. Semua murid sibuk memakan makanannya yang sudah dibeli itu dengan lahap.

"Lo.. inget ga, hari ini hari apa?," Tanya Tasya. "Hm? Masa nanya sih, kan lo tau sendiri, sya," Tasya tiba tiba menjitak pelan kepala Alishba.

"Lo bener bener lupa, ya, sama ultah gue?" Alishba yang memang dasarnya pelupa, akhirnya ia bertanya, "sekarang tanggal berapa si?" Tasya membulatkan matanya,

"Anjir! Bener bener lo, ya. Au dah.. ah, gue males ama lo."

"Dih," balas Alishba.

Setelah pesanan mereka berdua sampai, mereka segera menyantap makanan dan minuman yang tersedia didepan mereka.

"Eumm.. enak bangett ini. Kok gue baru ngerasain, ya?" Tanya Alishba yang mulutnya sedikit penuh dengan makanannya.

"Kunyah dulu makanannya, bego."

"Hehe sorry," balas Alishba nyengir

•••

Setelah bel masuk berbunyi, semua siswa dan siswi masuk kedalam kelasnya masing masing. Alishba dan Tasya sudah berada dibangkunya yang sedang asyik berbicara.

"Semoga Pak Harto gak masuk, ya, amiin.." ucap Alishba dengan setulus hati dan dijawab oleh Tasya, "iyaa amiinn, soalnya bosen banget sama fisika, ck."

•••

Tok tok tok... Assalamu'alaikum..."

Ada yang mengetuk pintu rumah Alishba. Ibu Alishba yang menjadi ibu rumah tangga itu segera berlari kecil untuk membuka pintu rumah.

"Wa'alaikumsalam, siapa ya?" Tanya ibu Alishba sambil melihat orang itu. "Perlu dengan siapa?" Tanya ibu Alishba lembut.

"Permisi, dengan ibu Zahdaniyah Lishba?" Tanya orang asing itu. Ibu Alishba mengangguk dan segera mempersilahkan tamu itu untuk masuk, "silahkan duduk dulu,"

"Baik, Bu, terima kasih."

Ibu Alishba duduk dikursi ruang tamunya bersama tamu yang berkunjung. Ibu Alishba bertanya, "ada apa kemari mencari saya?"

Lelaki itu menjawab, "Maaf, Bu, sebelumnya. Maksud kedatangan saya kesini itu, saya ditugaskan untuk mengirim surat pernyataan ini.

Ibu Alishba membaca inti dari surat itu dan berucap syukur, "Alhamdulillah... Berarti anak saya Alishba diterima oleh asrama?" Tanyanya gembira.

"Terimakasih atas kunjungan Anda dan surat penerimaannya,"

Setelah mereka berbincang bincang sebentar, lelaki itu berpamitan pulang kepada ibu Alishba, "Bu, saya izin pamit dulu, ya, assalamu'alaikum,"

Ibu Alishba menjawab, "iya, wa'alaikumsalam,"

Ibu Alishba menatap punggung lelaki itu dan berkata dalam hati, "nak, semangat di asrama nanti, ya. Ibu sama ayah disini, ada sama kamu," ucap ibu Alishba tulus.

Ibu Alishba menatap sayu dan tersenyum kecil, dan segera menutup pintu rumahnya.






















Zain O.N & Alishba N.K

K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











~~~
Tobe Continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAIN & ALISHBA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang