01

4 3 3
                                    

Nah, kita kenalan dulu, gimana kalian bisa sampe ke cerita aku,itung itung temenan ya kan heeee.

     
Kamu terlalu baik untuk aku yang munafik .

"woiiiiiiiiiii bangun" teriak seorang laki laki bertubuh tegap,dengan ginsul di pipi kanannya yang tampan pastinya.

Nadya yang merasa terusik karena teriakan cowok itupun lantas mencoba membuka mata perlahan dan yang di lihatnya adalah si kakak, ya kakaknya nadya, alias reza.

Reza hanya tersenyum jahil, sementara nadya yang mengetahui hal itu malah menarik selimut yang awalnya menutup sebatas dadanya kini ia naikkan hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"heh, ngapain lo tidur lagi, bangunnnnnnnnnnnnn" teriak reza kini pas sekali di telinga nadya.

"lu bisa ngak sih, sehari aja ngak gangguin gue, ini hari minggu gue ngak sekolah"balas nadya tak kalah teriak, sementara Reza hanya melonggo di tempat.

"oh iya ya ini hari minggu ngapain gue bangunin dia, ngapain juga bunda bangunin gue ya"  batin Reza,ia baru mengingat bahwa hari ini adalah hari minggu.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi ia keluar dari kamar yang bernuansa putih itu. Ia turun masih dengan wajah yang bingung. "apa ini hari minggu, perasaan kemaren rabu kok minggu lagi ya" tanya reza entah kepada siapa karena sekarang ia sedang berada di tangga.

Sementara di kamar nadya. Ia membuka selimutnya melirik apakah kakaknya sudah keluar, saat melihat tidak ada siapa-siapa ia bangun lantas memikirkan Reza, "kok dia keluar ya, biasanya ngata ngatain gw dulu" batin nadya seraya memastikan, namun benar Reza sudah keluar. "bodoh amat" pikirnya, namun bukannya bangun ia malah melanjutkan tidurnya. Huhhh ada ada  aja kelakuannya.

"Rezaaaaa nadyaaaaaaa, bangunnnnnnnnnnnnnn"teriak seorang wanita paruh baya yang siap dengan panci dan sendok untuk membangunkan kedua anaknya.

"Rezaaaaaaa, kamu udah bunda bangunin, malah tidur lagi bangunnnnnn, liat ini jam berapa ini udah telat cepet bangun, kamu ini tinggal berapa bulan lagi udah lulus ngak mau sekolah cepet bangunnnnnn" cerewet sara yang kesal kepada anaknya,sekarang ia ada di depan pintu kamarnya Reza.

Reza dan nadya yang mendengar teriakan maut itu lantas berlari ke kamar mandi dan menyalakan kran air sederas mungkin.
"bunda ngomong apa,ngak kedengaran "teriak Reza dari dalam kamar mandi, berpura pura sedang mandi.

"lanjutkan saja mandi mu ibu tunggu di dapur"kata sara lalu pergi menuju pintu kamarnya nadya.

"ni anak kebo banget, pasti belum bangun" batin sara seraya membuka pintu, ia sudah bersiap dengan mulut yang sudah terbuka ingin berteriak membangunkan nadya.

"eh, bunda, ini nadya mau turun, tinggal semprot minyak wangi beres ayo" ajak nadya setelah menyemprotkan parfum ke badannya, ia hanya tersenyum melihat sara dengan mulut yang terbuka yang tadinya ingin bersiap siap menyemprot anak nya untuk membangunkannya, namun yang ia liat malah nadya sudah rapi dan mengajaknya turun.

"ini beneran kamu kan? " tanya sara mengintimidasi.

"maksudnya aku bukan anak bunda gitu"nadya mendramatis.

"eh nadya udah siap ayo bareng abang aja pakek mobil "tawar Reza membuat sara makin penasaran.

" siapa kamu hah berani masuk ke dalam tubuh anak saya? "teriak sara menatap nadya dan Reza bergantian.

"dari pada bunda lanjutin syuting dramanya mending kami kesekolah dulu, daaaaa bunda "potong Reza seraya bersalaman dan menarik nadya keluar dari rumah menuju garasi. Meninggalkan sara yang diam terpaku di tempat bisa bisanya anaknya menyebut nya mendrama.
Huh ada ada saja anak itu.

"bang, lu tidur lagi ya tadi setelah bangunin gw" nadya bertanya serius .

"bukan urusan lu"jawabnya ketus.

Sementara nadya hanya menghela nafas, menanggapi jawaban abangnya, percuma saja ia bertanya pada angsa cegukan itu, buang buang waktu.

"heh lu bego atau goblok sih"tanya reza menatap nadya yang sedang melamun. Sementara nadya hanya cengar cengir tak berdosa

"dari tadi gw panggilin kek panggilin setan"gumam reza yang masih di dengar nadya.

"heh, ngatain gw setan lu yang mirip angsa cegukan ngak intropeksi diri" teriak nadya tidak terima.

"tampang muka gw lu bilang kayak angsa cegukan, buta lu, ganteng ganteng gini bilang angsa cegukan" kata reza sebelum berlalu pergi masuk ke dalam mobil diikuti nadya di belakangnya.

         
                          *********

Untuk hari ini itu aja dari aku, soalnya ini pertama nulis,heeeeee
Maklumin ajalah. Tapi aku jamin part selanjutnya pasti bakalan seru  karena tingkah nadya yang udah ketemu sama alvino
Babayyyyy

Jangan lupa vote semua
Komennya juga jgn lupa biar aku makin semangat nulisnya

Alvino & Nadya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang