BAB 05

578 25 0
                                    

"Enak banget lo minum es buah bareng cowok lain. Gue dari tadi nyariin lo!" omel Reza menatap Kayra kesal.

"Dih! Salah lo, hampir setengah jam gue nunggu lo diparkiran, eh gak dateng-dateng, ya gue tinggal lah males banget nungguin lo lebih lama!" sentak Kayra.

"Ya udah pulang bareng gue!" ujar Reza menatap sinis Aldo. Reza menarik tangan Kayra agar gadis itu mengikutinya, tapi Kayra memberontak meminta dilepaskan.

"Lepasin bego!"

Reza berhenti, menatap tajam Kayra "apalagi?" tanya Reza.

"Gue belom bayar es buahnya, sana lo bayar!" Kayra melangkah mendekati motor Reza.

"Kenapa gue yang harus bayar? " batin Reza.

Cowok itu menghelah napasnya dan langsung membayar es buah Kayra. Sebelum menyusul Kayra, Reza menatap Aldo tajam. "Jangan deketin cewek gue!" desisnya tajam.

Setelah mengatakan itu pada Aldo, Reza segera pergi dari hadapan Aldo. Kedua mata Aldo menatap kedua remaja yang sudah menghilang dari pandangannya.

Aldo tersenyum kecil, "kita ketemu lagi, Reza?"

                                          ****

Kayra turun dari motor Reza, matanya menatap bangunan mewah di hadapannya dengan bingung, untung apa Reza membawanya kesini? "Ini rumah siapa? Rumah majikan lo?" tanya Kayra seenak jidatnya.

Reza berdecak tidak menjawab, dia membawa Kayra masuk kedalam rumah, terlihat ada banyak foto-foto dan beberapa figuran yang tertempel rapi di dinding.

"Lo duduk dulu gue mau ganti baju," ujar Reza meninggalkan Kayra yang duduk di sofa sendiri?

"Gue aja belom ganti baju, curang banget!" gumamnya.

Kayra menaruh tasnya di sofa, cewek bersweter itu berdiri dan melangkah mendekati foto keluarga. Di sana terdapat pria dan wanita yang menghampit anak laki-laki ditengah-tengah mereka. Hampir lima bulan dengan Reza, ini baru pertama kalinya Reza membawanya ke rumahnya, jadi wajar saja dia penasaran dengan isi rumah ini. Dan itu bukan masalah bagi Kayra, ya karena memang keduanya belum mengatakan hubungannya kepada orang tua masing-masing.

Kayra tertawa kecil melihat foto Reza yang sepertinya masih SMP, di sana dia memakai baju taekwondo seraya memegang piala.

"Iya tau, gue ganteng kok!"

Kayra kaget karena Reza yang tiba-tiba berada di sampingnya, "lo ngagetin gue aja!" omel Kayra.

"Itu Mama sama Papa lo?" tanya Kayra menatap foto yang terdapat keluarga Reza.

"Iya, cantik 'kan Mama gue?" Reza ikut melihat foto yang tertempel di dinding.

"Iya, keliatan awet muda ya orang tua lo." ujar Kayra. "Dari dulu itu gue penasaran banget sama Mama Sofia, lo sih cuma cerita doang gak pernah kasih liat fotonya," Kayra mendengus.

"Tapi 'kan lo sering ke rumah Mama" jawab Reza.

Kayra memilih tidak menjawab kata-kata Reza, dia lebih memilih duduk kembali di sofa dengan memainkan ponselnya. Reza ikut duduk di samping Kayra, dia berdecak kesal.

"Kay?" panggil Reza.

Tidak ada jawaban dari Kayra, sepertinya Kayra terlalu fokus dengan ponselnya. "Kayra!" panggil Reza lagi.

Tetap tidak ada jawaban dari sang pemilik nama itu, dengan perasaan dongkol Reza merebut ponsel Kayra yang membuat gadis itu menatap Reza.

"Apaan sih? Balikin hp gue!" pinta Kayra.

"Gak. Lo ngabain gue gara-gara hp sialan ini!" Reza menaruh ponsel Kayra di bawah kolong meja, membuat Kayra melotot tak percaya.

"Lo gila?" pekik Kayra marah, bagaimana tidak marah? Reza menaruh ponselnya di kolong meja dengan cara tidak santai, kalau pecah bagaimana?

"Iya, gara-gara lo!" sahut Reza mendekatkan wajahnya pada wajah Kayra yang sudah masam.

Kayra menatap Reza dalam sedekat ini, ini gila, iya membuat jantung Kayra berpacu lebih cepat. Dengan cepat Kayra menjambak rambut Reza membuat cowok di sampingnya meminta untuk di lepaskan.

"Gak usah deket-deket, lo bau!" ujar Kayra melepaskan tangannya dari rambut Reza.

"Gue wangi, enak aja bau!" Reza tidak terima dirinya di bilang bau, dia semakin mempertipis jarak keduanya.

"Lo laper gak?" tanya Reza menatap wajah Kayra intens.

Dengan semangat Kayra berdiri, "ayo makan" ajaknya.

Reza berdiri dari duduknya, "siapa yang ngajakin lo makan?" tanya Reza langsung pergi.

"HEH LO YANG NANYA GUE LAPER APA ENGGA, YA GUE JAWAB AYO MAKAN EMANG KALO LAPER HARUS KAYANG GITU, YA MAKAN BEGO!" teriak Kayra kesal, iya dia tau tidak sopan berteriak di rumah orang, tapi Reza itu membuatnya kesal. Mungkin ini efek laper kali ya makanya bawaannya ngomel-ngomel.

"Iya gue tau lo sayang sama gue, gak usah diperjelas lah," balas Reza.

Hah apa sayang? Kan tadi Kayra teriak kayang bukan sayang, fiks telinga Reza konslet.

Kayra berdecak kesal, dia mengikuti Reza yang pergi ke dapur, Kayra berdiri disebelah Reza yang sedang membuka kulkasnya.

Ia kira Reza akan mengambil sesuatu dari dalam kulkas, ternyata dia mengambil minuman kaleng dari kulkasnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Reza menutup pintu kulkas.

"Berdiri." jawab Kayra dengan lempeng, dia merebut minuman itu dari tangan Rez.

"Ck, jangan lo minum!" Reza kembali merebut minuman kaleng itu dari tangan Kayra.

"Gue juga mau!"

Reza duduk kursi meja makan seraya meminum minuman kaleng yang ia ambil dari kulkas. "Lo masak aja sana," ujar Reza memerintah.

Kayra tidak menghiraukan ucapan Reza, dia menatap lekat minuman kaleng yang kini berada ditangan Reza. Kayra sedikit kaget setelah membaca merk minuman itu.

"Lo gila ya? Itu minuman anak kecil kenapa lo minum? Udah bangkotan masih aja minum larutan anak kecil!" cibir Kayra.

"Gue mau kok, udah lo masak aja. Gue mau makan masakan lo, cepet!"

Kayra menuruti perintah Reza yang menyuruhnya memasak, tapi dengan mulut yang komat-kamit menyerapahin Reza. Sebenarnya asisten dirumahnya sudah memasak, tapi Reza ingin makan masakan Kayra.

                                          ****

5 Desember 2022

REZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang