Assalamu'alaikum and hai semuanya!!!
Bismillah semoga bisa nyelesain cerita nya Amin...〔Happy reading guys〕
◾️◾️◾️◾️◾️◾️◾️◾️
"Dih, sok-sok an mau kek gitu," cibir wanita itu.
"Eleh kamu yang umur belasan gini bisa apa sih, nyusahin yang ada, " cibir Wanita itu lagi.
"Apa! kamu mau kek gitu? kamu mikir ga sih kalau kita itu bukan keluarga yang berada! kalau kamu mau seperti itu yang ada kamu cuman bisa nyusahin saya dan bikin beban dikeluarga ini! " bentak seorang pria padanya.
"T-tapi, nara juga Mau lakuin apa yang Nara Mau Yah,"
guman Nara tapi masih bisa didengar oleh ayahnya.Nara ya Anara Clarys Graceva. Anak tunggal Dari pasangan Bapak Evan Mahendra dan Ibuk Audie Maroline. Dikeluarga ini tidak mempunyai marga, karena mereka ini bukanlah keluarga Dari kalangan atas. Nara mempunyai 2 orang sahabat yaitu, Amora Christabel dan Bianca Dealova Christabel, marga mereka sama ya karena mereka adek kakak hanya berbeda beberapa bulan saja.
"Apa! Kamu Mau nyusahin saya hah! Kamu pikir dengan kamu begitu kamu bakalan bisa bikin hidup kita kaya, tidak Nara! Yang Ada kamu Akan terus menerus menjadi beban bagi kami!" bentak Evan lagi pada Nara kali ini dia menggunakan telunjuk nya untuk memaki Nara.Nara semakin menangis, dia sudah tidak kuat dengan Bentakan Dari ayah nya itu. Bentakan itu mampu buat dia melemah. Ibu nya? Dia hanya berdiam saja melihat petengkaran kami.
"Kalian kenapa, kenapa kalian nggak Mau dukung Aku kenapa yah, buk, Nara salah apa sama kalian!.." ucap Nara dengan air mata yang terus menerus mengalir di pipinya itu.
"Salah kamu itu, kamu jadi beban dikeluarga ini! " bentak Evan lagi dan lagi.
"Ayah kenapa selalu membentak Aku, ayah tau? Sakit yah, sakit, di bentak seperti itu. Apa lagi di bentak sama ayah." Nara semakin menangis, Evan? Audie? Dia hanya diam melihat anak nya itu menangis, mereka tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Nara, mereka melainkan pergi meninggal kan Nara diruang tamu.
Melihat kepergian orang tuanya Nara hanya bisa tersenyum miris, segitu beban kau diri nya dirumah ini. Itu lah yang Nara pikir kan.
Tanpa waktu lama Nara pergi keluar rumah agar pikiran nya menjadi tenang.*****
" ke- kenapa? Kenapa gue cuman bisa nyusahin orang-orang? kenapa ga ada satupun orang yang mendukung gue buat melakukan itu? Kenapa?"Tuhan,apa bisa aku bahagia? " Gadis itu semakin berderai air mata.
"Hkmm."
Mendengar Ada suara di belakangnya Nara pun menoleh kebelakang dan terlihat seorang cowok seumuran nya. Nara menatap nya bingung bagaimana dia bisa disini.
"Nih ambil, hapus ingus lu, cih jorok. " cowok itu membarikan tisu, betapa malu nya Nara saat ini.
Nara mengambil tisu dan menghapus air mata yang di pipinya itu, ingus? Cowok itu hanya membohonginya saja."Terima----- eh dia mana? Dasar cowok aneh! Atau jangan-jangan dia hantu ya iiihh takut. Aaahhh!!" Nara lari sangat kencang,ada-ada saja kelakuanya.
Tak jauh dari tempat Nara duduk, Ada cowok yang memperhatikannya dan terkekeh geli melihat kelakuan nara, menurutnya Nara sangat lucu. Setelah melihat kejadian Nara itu cowok itu lansung pergi Dari taman dan mengendarai motor nya.
*************
Pov Nara
"Huhf.., huhf.. " Nara ngos ngosan karena sudah berlari sangat jauh Dari taman kota yang katanya Ada hantu hahaha.
"Sumpah, Gue udah ngga mau lagi ke Sana. Tapi dia ganteng juga ya, ah aishhh Nara-Nara dia itu hantu iiihh. Udahlah masuk aja lagian dah mau magrib gini " Nara berbicara sendiri, tentang yang tadi setelah itu memasukin Rumah nya .
"Assalamu'alaikum Yah, Buk, " Ucap Nara memasuki rumah .
Sang ayah sudah berdiri di depan nya setelah itu
"Plak" satu tamparan yang sangat keras mengenai Wajah Nara. Nara meringis kesakitan."Udah berani ya kamu sama ayah. Kamu tau sekarang sudah jam berapa hah! Dan kamu baru pulang? Mau jadi anak apa kamu Nara! " bentak Evan.
"Maafin Nara Yah. Nara cuman habis Dari taman ko. " Cicit Nara.
"Saya tidak Mau tau, kalau kamu berani membantah saya lagi, habis kamu. Sana kekamar belajar yang bener! " Titah Evan.
Nara menurut dan pergi kekamar nya, dia tidak berniat menjawab lagi badan nya sangat lah lelah. Setelah bersih- bersih Nara berbaring dikasur nya tak terasa dia terlelap sampar pagi pun telah tiba.
*******
Dipagi Hari nya Nara sedang bersiap- siap untuk pergi sekolah. Karena telah lengkap rasa nya dia pun pergi ke tempat makan, pagi ini dia ingin sarapan."Pagi Yah, Buk, " Sapa Nara pada media orang tuanya nya itu.
"Pagi, " Ucap Evan dan audie berbarengan.
Meskipun singkat, tidak apa bagi Nara. Nara sangat senang karena sudah dibalas oleh orang tuanya.
Setelah sarapan Nara pergi ke sekolah tentunya mengggunakan motor beat.*****
SMA GarudaNara memasuki kawasan sekolah nya seat ini, dia memasuki sekolah ini karena Beasiswa.
"Nara!!! " terdengar teriakan dari 2bersaudara itu lalu memhampiri Nara..
"Selamat pagi Nara" Sapa Amora dan Bianca ya mereka adalah Amora Christabel dan Bianca Dealova Christabel sahabat Nara
"Pagi." Balas Nara dengan senyum khas nya.
"Nara lo udah buat tugas yang dikasih sama buk meli belum? " Tanya Amora
"Hmm kek nya udah sih, tapi coba nanti kita liat dikelas" Ujar Nara sambil melangkahkan kaki nya menuju kelas begitu juga dengan Amora dan Bianca
Diperjalan menuju kelas Amora tidak berhentinya berceloteh tentang dirinya yang kini sudah putus dengan pacarnya, dan dia berjanji tidak akan pernah pacaran lagi. Lebih baik sama yang tidak nyata saja. Itu jata Amora tapi sangat sulit dipercaya.
"Eleh, Nara emang nya lo percaya cerita si Amora? Kalau gue sih kagak ya, secara dia ni kan buaya betina, pacaran juga virtual lagi cih! " cetus Bianca dan diangguki oleh Nara, Amora menekuk Kepala nya, sahabat nya ini sekaligus saudara nya tidak pernah mendukung nya.
"Bener Bi, disini dia ingetin makan ternyata dia disana lagi makan di cafe bareng selingkuhan nya, haduhh kasian ya bi dia. Yok Bi kita lanjut jalan aja nanti kita di terkam buaya iiihhh, " Sindir Nara dan membuat Bianca tertawa, lain lagi dengan Amora dia sangat kesal. Nara dan Bianca pun berlari menuju kelas sebelum Amora meledakk.
"Nara!!!! Bianca!!! Kalian tu Yaa!!!! " teriak Amora dengan keras, tanpa dia sadari sekarang dia madi tontonan anak-anak yang baru saja datang.
Amora yang merasa diliatin dia pun lansung pergi menyusul Nara dan Bianca. Dia merasa sangat kesal sekaligus malu.
Krinngg kringgg... Bel masuk sudah berbunyi semua siswa dan siswi pun berlari kearah kelas masing - masing. Amora sangat heboh dikelas sejak dia masuk tadi,ternyata dia belum ngerjain Tugas dari pak ilham dan untung nya dia bisa menyelesaikan tepat waktu dan pak ilham pun masuk ke kelas.
"Assalamu'alaikum anak-anak." Salam pak ilham
***********************************
Gimana cerita nya? Pada suka ngga??
Maaf ya masih banyak kurang nya dalam cerita ini, ya saya tau cerita ini belum masuk ke dalam cerita yang kalian inginkan, tapi saya sudah berusaha untuk cerita ini. Semoga saya bisa namatin cerita ini. Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan saya dalam mengetik 🙏 I need support you🧸Assalamu'alaikum, Thank you sudah mampir tinggal jejak. Jangan lupa votmen and tambahin keperpus yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anara's struggle
Teen Fictionjangan lupa mampir, and tambahin ke perpus secepatnya!!! "Dih, sok an mau kek gitu, " Cibir wanita itu "Eleh kamu yang umur belasan gini bisa apa sih, nyusahin yang ada, " Cibir Wanita itu "Apa! kamu mau kek gitu? kamu mikir ga sih kalau kita itu...