32. Keponakan baru

14.8K 778 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Udah pada absen belum nih? Kalau belum absen dulu yuk ke kolom komentar yang tersedia 😍🥰🎉🎉 baca elite vote sulit ☺️canda🙂 yuk langsung aja kita ke ceritanya

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Sebaik baiknya perempuan adalah perempuan yang betah di rumah, sesungguhnya perempuan adalah aurat jika perempuan keluar dari rumah maka setan akan menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebaik baiknya perempuan adalah perempuan yang betah di rumah, sesungguhnya perempuan adalah aurat jika perempuan keluar dari rumah maka setan akan menyambutnya. Namun zaman sekarang banyak perempuan yang rela merendahkan harga dirinya hanya untuk sebatas viral saja, percayalah perempuan tersebut tidak akan mencium bau surga. Jadilah wanita akhir zaman yang di atur oleh agama, bukan Dunia."
.
.
.
.

~Fadhlan Arkhan Faturrahman~












🦋🦋🦋











Syifa meletakkan secangkir teh hangat di meja, dirinya ikut duduk di sofa. Dilihatnya sepupunya sedang sesegukan menangis, gadis tomboi itu sedang di landa galau berat. Syifa sendiri tidak tau alasan gadis itu menangis, tiba-tiba saja Aurora datang ke rumahnya dalam keadaan sudah menangis. Syifa menunggu beberapa menit menunggu sepupunya untuk tenang terlebih dahulu, lima belas menit setelahnya Aurora terlihat sudah lebih tenang.

"Cerita." Satu kata keluar dari mulut Syifa, ia melihat ke arah sepupunya yang masih sedikit sesegukan. Wajar saja Syifa di buat terkejut, karena sesedih sedihnya sepupunya itu dalam masalah dia tidak akan mengeluarkan air matanya. Karena Aurora termasuk gadis yang sangat kuat, selain kuat mental Aurora juga kuat batin.

"Buku gue mau dikirim ke Jakarta." Jelas Aurora.

"Lalu? Itu wajah mu kenapa Ra? Babak belur begitu?" Tanya Syifa menunjuk lebam di bagian pipi gadis tersebut, ia meraih air hangat untuk mengompres pipi sepupunya itu.

"Nggak usah peduliin wajah gue, gue tuh sedih karena novel gue terancam merantau." Kesal Aurora mengalihkan pandangannya dari Syifa.

Syifa menghela nafasnya melihat tingkah dari sepupunya itu, Aurora sangat keras kepala. Bahkan gadis itu bisa menangis sepanjang hari hanya karena sebuah buku novel. "Kok bisa merantau? Mau cari uang ya?"

Aurora menatap kesal ke arah Syifa, bagaimana bisa saat dirinya sedang sedih Syifa justru ngelawak. "Lo tuh, gue kesini tuh mau curhat! Ngeselin."

"Yaudah cerita, dari tadi nggak mau cerita." Syifa menempelkan handuk hangat ke pipi sepupunya, gadis itu tampak terdiam.

"Semua gara-gara Bokap sama drakula." Kesal Aurora. "Kok bisa gara-gara Arkham?" Tanya Syifa.

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang