Jeno menekan password apartemen Jaemin dengan tidak sabaran, namun lagi-lagi salah membuat Jeno menggeram marah. Ia menekan bel dengan tidak sabaran. Mengetuk pintu apartemen Jaemin dengan brutal dan sesekali menendangnya.
"JAEMIN! BUKA PINTUNYA BRENGSEK!" Teriak Jeno marah, tidak memperdulikan beberapa orang yang melewatinya dan memandangnya takut.
Pintu itu terbuka, menampilkan sosok Jaemin yang hanya mengenakan kemeja kebesaran tanpa bawahan dan menatapnya polos, "Ada apa, Jeno?"
Tanpa menjawab, Jeno segera menerobos masuk dan menutup pintu apartemen Jaemin dengan kasar. Melihat Jeno yang tengah emosi, Jaemin hanya berdiri tenang.
"Kau! Sudah kukatakan berapa kali untuk menjauhi Hyunjin, hah?!" Suara Jeno terdengar menggelegar memenuhi setiap sudut ruangan, namun Jaemin tidak goyah.
"Memangnya ada apa dengan Hyunjin? Kami hanya mengerjakan tugas bersama diperpustakaan." Jawab Jaemin polos, Jeno tertawa sinis, "Mengerjakan tugas bersama kau bilang?!" Jeno mendekat dan mencengkeram wajah Jaemin dengan tangannya cukup kuat hingga membuat Jaemin meringis kesakitan.
"Lalu bisa kau jelaskan, mengapa kalian berciuman, hah?" Tanya Jeno dengan nada rendah. Membuat siapapun yang mendengarnya akan bergidik ketakutan. Kecuali Jaemin, lelaki itu hanya mengerjap polos sambil beberapa kali meringis.
Melihat Jaemin yang hanya diam dan menatapnya polos layaknya seorang anak kecil, Jeno segera melepas cengkeraman tangannya pada wajah Jaemin dengan kasar.
Mungkin orang-orang yang melihat Jaemin sekilas akan menganggap lelaki manis itu sangat polos dan lugu. Namun tidak ada yang tau siapa Jaemin sebenarnya, kecuali Jeno.
Dengan kesal, Jeno mengambil sebatang rokok dari saku celananya, kemudian mengambil sebuah pemantik. Belum sempat Jeno menyalakan rokoknya, pemantiknya sudah lebih dulu direbut oleh Jaemin.
"Kamu ngerokok lagi?" Tanyanya dengan suara lucu. Jeno memutar bola matanya malas, lihatlah bibir tipisnya yang mengerucut kesal itu.
Jeno berdecak kesal kemudian membuang batang rokoknya ke sembarang tempat, lantas segera menarik tengkuk Jaemin dan mendaratkan bibirnya disana.
Jeno menghisap bibir atas dan bawah Jaemin bergantian, menyesap rasa strawberry pada bibir Jaemin yang membuatnya candu. Jeno menggigit bibir bawah Jaemin membuat Jaemin membuka mulutnya, memberikan lidah Jeno akses untuk masuk kedalam mulutnya.
Jaemin berusaha mengimbangi ciuman panas Jeno, kedua tangannya mengalung di leher Jeno. Suara lenguhan terdengar ketika Jeno membelai langit-langit mulutnya dengan lidah panasnya dan sesekali mengajak lidahnya bertarung.
Jeno segera mengangkat tubuh Jaemin, membawanya masuk kedalam kamar lelaki manis itu.
Jeno melempar tubuh Jaemin diatas ranjang, dan menatap tajam kearah Jaemin. Matanya berkabut akan nafsu begitu melihat keadaan Jaemin saat ini.
Mata rubahnya yang menatapnya sayu, bibir merah membengkak yang sedikit terbuka. Kemeja kebesarannya yang acak-acakan dan sedikit menyingkap, memperlihatkan paha mulusnya yang membuat Jeno makin terangsang.
Jeno melepas kemejanya dengan tidak sabaran, mempertontonkan tubuh berototnya yang membuat Jaemin makin panas.
Jeno segera menindih tubuh Jaemin, mengukung lelaki manis itu dibawahnya. Bibirnya mengecup lembut bibir Jaemin, kemudian ciumannya turun ke rahang, dan menuju ke leher dan meninggalkan bekas disana.
Tangan Jeno tidak diam, tangannya membuka satu persatu kancing kemeja Jaemin. Bibirnya turun menghisap nipple Jaemin yang sudah mengeras, sedangkan sebelah tangannya sibuk memilin nipple Jaemin yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO | NOMIN
Fanfiction[re publish] Berisi kumpulan oneshoot nomin 18+ TOLONG LITERASI. ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ⚠️BXB / HOMO / GAY / BOY X BOY⚠️ ⚠️GASUKA? CLOSE BOOK GUA⚠️ ⚠️HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LU⚠️ 𝑱𝒂𝒆𝒙𝒎𝒏𝒏𝒂.