Pagi ini dimana hari yang paling menyenangkan bagi Cifika. Ya sekarang hari minggu. Dimana orang-orang libur dan bisa bersantai-santai dirumah.
Cifika yang masih ada dialam mimpi terbangun karena ada yang membuka hordeng jendelanya hingga sinar mataharipun menembus jendelanya. Cifika yang masih mengucek matanya kaget melihat sosok laki-laki yang sudah berdiri disisi pojok jendelanya."Bangun kau. Sudah jam berapa ini? Mana janjimu padaku yang ingin mengajak ku makan gratis?" Ucap laki-laki dipojok jendelanya.
"Huuuh kau ini. Mengganggu acara mimpi indahku saja" gumam cifika dan langsung menarik selimutnya lagi.
"Cepat bangun. Abis itu kita langsung On The Way. Cepatlah sedikit Cifika sang pemimpi" laki-laki itu langsung menarik selimut cifika.
"Leoonnnn. Kau ini memang menyebalkan sekali sih" teriak cifika dan langsung melempar bantal kepada Leon.
Leon Arya adalah sahabat Cifika dari masa dia duduk dibangku sekolah menengah. Maka sebab itu jangan salah kalau kedekatan mereka membuat salah satu dari mereka jatuh cinta.
Leon menunggu Cifika keluar dari kamarnya. Tidak salah bila cifika lama keluar dari kamarnya, karna jika cifika mandi itu lamanya tak ampun-ampun, kadang-kadang dia malah tertidur dikloset kamar mandinya. Ya begitulah sikap cifika yang pemimpi, yang pemalas, yang humoris, yang mudah bergaul.
Satu setengah jam berlalu, cifika baru keluar dari kamarnya dengan pakaian casual kesukaannya. Pakai kaos warna pink, levis panjang dan topi kesukaannya dengan rambut dikuncir kuda."Maaf lama ya Leon" ucap cifika membungkukan badan.
"Sudah biasa fik. Ayolah aku sudah lapar, perut sispax ku ini sudah mulai bernyanyi" gumam leon dengan memegang perutnya.
"What? Sispax? Are you sure? I'm not sure" cibir cifika sambil telak pinggang.
"mau lihat?" Tangan leon mulai mulai mengangkat ujung bawah baju kemeja hitamnya.
"No no no no. Dasar mesum" cifika mengumpatkan wajahnya dengan tangannya dan mulai berlari kearah luar.
"Hahaha. Cifika cifika kau itu memang... lucu"
Mereka pun mulai otw menuju kedai kesukaannya. Yaitu kedai masakan jepang.
Mereka memang sangat suka masakan jepang apalagi sushi.
Sudah sampai dikedai, cifika dan leon mulai memesan makanannya masing-masing."Hei leon, hari ini aku traktir. Tapi besok kau yang traktir aku kalau bisa selamanya. Haha" ucap cifika.
"Baiklah pemimpi" senyum leon dan mencubit hidung cifika.
"Aduhh kau ini. Aku ini tidak pemimpi tau tapi berkhayal" jawab cifika cemberut.
"Berkhayal? Tiap hari? Sampai tokoh anime kesukaanmu kau bilang pacar?" cibir leon.
"Dari pada kau tidak mempunyai mimpi. Dan tidak berharap ada seseorang yang selalu menyayangimu setiap saat" cibir cifika balik.
Leon mulai terdiam berfikir apakah dia benar seperti itu?
"Laki-laki apakah aku?" Gumam leon dalam hati."Hei leon. Apakah ucapanku salah?" Cifika mulai merasa bersalah
Leon yang sedang termenung langsung terbangun.
"Oh apa fik? Oh engga kok. Tenang saja" jawab leon kelabakan."Kau sedang melamun? Mikirin apa?" Cifika penasaran.
"Ah tidak. Aku sedang melamunin kapan masakannya datang, aku sudah kelaparan sekali" ucap leon dengan senyum kepada cifika.
"Oh seperti itu bagus lah" cifika balik tersenyum kepada leon.
Tak lama pelayan pun datang membawa pesanan mereka. Mereka pun makan dengan lahapnya. Itu lah leon dengan segala cara sehingga cifika merasa nyaman padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
RomanceCifika Alia Febri wanita yang begitu menyenangkan bagi Leon Arya yang selalu memuja wanita itu setiap saat. Dimulai dari sejak smp hingga sekarang (kuliah) Dimana ada Cifika disitulah ada Leon. Hari demi hari mereka lewati hari bersama, hingga datan...