Let A Good Thing Die
Song for this Chapter:
1. Ocean & Engines – NIKI
2. To Let A Good Thing Die – Bruno Major
××××××
31 Desember 2021
Ada kalanya seseorang perlu melihat masa lalu, bukan untuk mencari luka lama tapi sebagai penguat untuk menjalani masa depan. Bagi beberapa orang, kata-kata penguat seperti 'lihat, aku berhasil melalui itu semua' merupakan kebanggaan diri sendiri atas panjangnya perjalanan yang telah mereka lalui.
Nugraha dan Deeana salah satunya, mereka tak memiliki sekelebat bayangan apapun saat umur mereka baru beranjak dewasa, perubahan di masa depan yang saat ini telah terjadi diantara mereka merupakan hal yang sungguh tak terduga. Andai saja mereka bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, cerita yang akan terjadi berikutnya tidak mungkin sama seperti apa yang terjadi saat ini.
Mereka berjalan beriringan tanpa suara sambil menikmati langit malam terakhir di tahun 2021. Namun pikiran keduanya melayang entah kemana. Kira-kira sekitar 4 jam lagi menuju pergantian tahun, tetapi suara kembang api sedari tadi sudah memenuhi indera pendengaran kebanyakan orang yang berada didaerah ini. Begitu juga suara merdu sang penyanyi bak background song yang biasa terdapat di sebuah drama menjadi pemecah kesunyian diantara Nugraha dan Deeana.
Sedangkan seorang pria dan perempuan dari kejauhan sedari tadi mengikuti kemana pun dua orang ini pergi. Tanpa dirinya sadari, rahang seorang pria bernama Basilius Dhana itu mengeras, tatapannya pun berubah menjadi lebih intens saat dirinya melihat sahabat perempuan satu-satunya itu berjalan berdua dengan sang mantan kekasih. Tapi disisi lain, Dhana pun enggan menganggu mereka berdua, ia pikir mungkin ada beberapa persoalan yang harus mereka selesaikan berdua. Tidak baik juga jika dirinya tiba-tiba datang mengacaukan pembicaraan mereka, bagaimana pun Dhana tidak ingin persahabatan yang sudah ada sejak lama dengan Deeana dan Nugraha hancur begitu saja hanya karena serba-serbi rumit tentang percintaan. Lagipula itu bukan hak Dhana untuk mencampuri urusan mereka.
Sementara itu disaat yang bersamaan, tanpa Nugraha ketahui sedari tadi Lana selalu melihat gerak-gerik yang dilakukan kekasihnya itu. Jika boleh jujur, sebenarnya Lana sudah diselimuti oleh api cemburu, namun dirinya dengan pandai dapat menahan itu semua. Perlu diketahui, Lana bukalah perempuan yang senang mencari masalah, lebih baik dirinya diam dan menunggu penjelasan Nugraha daripada ia muncul dihadapan Deeana begitu saja, bagaimana pun Lana adalah perempuan, ia paham perasaan perempuan, dirinya akan mencoba memahami situasi dan segala persoalan yang terjadi diantara Deeana dan Nugraha.
"EH RAISSA!" Deeana tak sengaja berteriak, karena salah satu penyanyi favoritnya sudah berada di stage. Sorak-sorai penonton pun memenuhi seluruh taman ini. Melihat itu Nugraha tersenyum, menatap Deeana. Ada beberapa hal dari diri perempuan itu yang tidak berubah, hal-hal kecil yang dulu Nugraha ingat kembali berputar di otaknya, padahal sudah lama ia menyimpan dalam-dalam memori tentang Deeana.
"Dhana belum datang juga?" tanya Nugraha
"Hm, gak tau sih dia belum ngabarin apa-apa lagi, chat terakhir juga gak dibales. Lana gimana?" balas Deeana
"Hm, belum juga kayaknya" Nugraha berbohong. Dirinya sedari tadi memang sengaja tidak memeriksa ponselnya, bukan semata-mata karena dirinya memang ingin berbohong, tapi ia tahu momen seperti ini dengan Deeana mungkin tidak akan terulang kembali, setidaknya ia harus mengucapkan selamat tinggal dengan benar, dirinya hanya tidak ingin menyakiti Deeana untuk kesekian kalinya.
Tanpa Nugraha ketahui, sebenarnya Deeana pun merasakan hal yang sama, walaupun tak banyak hal yang mereka lakukan, tapi dirinya tidak ingin waktu yang ia habiskan dengan Nugraha usai begitu saja, setidaknya satu jam lagi. Hanya satu jam saja yang Deeana butuhkan untuk mengenang kembali, sampai ia benar-benar siap untuk menyimpan semua kenangan indah dengan Nugraha dipalung dasar memorinya yang paling dalam.
"By the way, everything's good right?" tanya Deeana
"You mean my life?"
"Hm, yaaa semuanya, apapun itu" balas Deeana singkat
"Nothing much that happened.." after we broke up, batin Nugraha setelah ia menjawab pertanyaan Deeana.
Deeana mengangguk mendengar jawaban Nugraha. Sejak percakapan mereka yang begitu serius beberapa waktu lalu, keduanya seakan kehabisan topik untuk membahas sesuatu, padahal sebenarnya masing-masing dari pikiran mereka seperti ombak ribut, begitu banyak yang ingin disampaikan, tetapi tidak ada satu kata pun yang diutarakan.
"Gimanapun itu, makasih ya. For telling me what I needed to hear" belum semua tapi setidaknya aku paham sekarang, batin Deeana kemudian.
Nugraha mengangguk. Ia sudah kehabisan kata, dirinya juga tidak bisa menahan Deeana lebih lama lagi, karena sebenarnya semua sudah jelas, semua sudah selesai, perihal penjelasan yang harusnya diutarakan, setidaknya dirinya sudah mencoba untuk menjelaskan itu semua. Terlebih lagi, Deeana sudah paham akan hal itu. Jika masih ada satu atau dua hal yang terbesit dalam hati atau pikiran mereka, itu adalah persoalan masing-masing, persoalan diri mereka dan hati mereka masing-masing, keduanya tanpa sengaja sepakat bahwa itu lebih baik tidak diutarakan.
"Jaga diri baik-baik ya, Nana. See you when I see you" ucap Nugraha. Deeana tersenyum mendengar kata-kata barusan, dirinya paham bahwa kisahnya dan Nugraha sudah sampai digaris finish.
Keduanya sama-sama berjalan kearah yang berbeda sekarang. Baik Deeana maupun Nugraha keduanya sama-sama merasa lega. Hal-hal yang sebelumnya seperti tersesat dikepala mereka saat ini sudah menemukan jalan keluar terbaiknya. Mereka memulai sesuatu dengan baik dan mengakhirinya dengan baik.
It's time to start over, I will never forget you, batin Deeana.
You will always stay, somewhere deep in my heart, that's where you are, batin Nugraha.
.
I'll always love you
That's why I wrote you this very last song
I guess this is where we say goodbye
I know I'll be alright
(Ocean and Engines - NIKI)
.
Wipe the tear from your eye
'Cause sometimes it's time to let a good thing die
(To Let A Good Thing Die - Bruno Major)
.
.
THE END
terima kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih.
All the love, A
ps. maaf aku lama udah gak update, update lagi ternyata udh end wkwkwk, karna memang mau gimana juga Deeana dan Nugraha tetep gak bisa bareng, jadi harus legowo ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Met You When I Was 16
FanfictionPertemuan mereka terjadi saat Deeana berumur 16 tahun. Deeana tak menyadari bahwa lambat laun Nugraha menjadi orang yang sangat berpengaruh di hidupnya. Namun hubungan yang sudah lama, tidak menjamin akan bertahan lama juga kan? Seandainya Deeana ta...