double up beneran yaaaww
Happy Reading dan jngn lupa voment nya yaa :)
****
"Seorang ayah memegang tangan putrinya untuk sementara waktu, tetapi dia memegang hatinya selamanya."
~Anonim
****
Dalam sebuah kamar bernuansa cerah, dengan perpaduan warna biru langit dan putih cerah. Nampak seorang gadis bermata teduh yang tengah sibuk menyisir rambutnya di depan kaca riasnya diiringi senandung kecil yang seakan mewakilkan kebahagiaan yang bersurau di hatinya.
Hingga getaran ponselnya mengalihkan pandangannya. Dalam notifikasinya nampak seseorang baru saja mengirimkan chat. Tanpa berfikir dua kali diapun membukanya.
Papih Hebat :
Assalamu'alaikum Cantiknya papihh
Me:
Wa'alaikum salam, Heronya Cilly. Gimana tugasannya pih? kapan pulangna?? Cilly kangen :(
Papih Hebat:
yaahh.. Maaf ya sayang, pulangnya masih lama :(
tapi Cilly tenang aja yaa, Papih usahain akan selalu kasih kabar kalo sempat :)
Me:
yaudah papih. nggak apa-apa. yang tepenting papih harus selalu sehat buat Cilly ya?
Papih Hebat:
Ashiapp Cantiknya Papih...
udah dulu ya sayang, papih mau tugasan duluu..
see you..Wassalamu'alaikum.
Me:
wa'alaikum salam Heronya Cilly
Seketika kedua ujung bibir gadis itu tertarik lebar, hal yang paling dinantikannya setiap pagi adalah saat papihnya selalu menyempatkan diri untuk menghubunginya walaupun itu seminggu sekali. Selama beberapa tahun lamanya, dia memang jarang bertatap muka dengan papihnya yang tengah mengemban tugas sebagai Perwira TNI AU.
Kembali kepada gadis modis dengan seragam putih abu-abunya yang bername tag Sesillia Aleesha A., kini dia mengayunkan kaki-kaki jenjangnya keluar dari kamarnya dengan langkah anggun ditemani sebuah totebag biru langit yang bertengger manis dibahu kanannya.
Sesampainya di ruang makan, dia langsung melakukan cipika-cipiki kepada sang mamih yang tengah sibuk mengoleskan selai nanas diatas roti tawarnya. Setelah itu Sesil-gadis itu- mengambil duduk di samping mamihnya dan melakukan hal yang sama.
"Pagi mih" sapanya tenang.
"Pagi sayang, Rajin banget, padahal baru jam 6 lebih 5 menit" Seloroh sang mamih dengan menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"Pengen aja mih, hehehe" Jawab Sesil dengan terkekeh kecil.
"Kirain, ada yang dicaperin"
"Iih mamih, gimana capernya orang nggak ada yang sesil kenal juga" dengus sesil kesal dengan wajah ditekuk. Bukannya merasa bersalah, sang mamih justru meledakkan tawanya.
*__*
Sesil dan Blussy(Scoopy biru kesayangannya) berhenti di depan sebuah gerbang megah, yang di atas tugunya tertera tulisan 'SMA GOLDEN MEDAL'
Segaris senyuman tipis tertarik di bibirnya.
"Bismillah lancar" batinnya sambil kembali melajukan scoopynya memasuki gerbang sekolah tersebut.
*__*
Disepanjang koridor sekolah, Sesil dapat mendengarkan beberapa desas-desus kekaguman dari para murid, namun Sesil memilih untuk tetap bersikap anggun dan tenang.
Hingga dia mencoba bertanya kepada seseorang yang berjalan berlawanan dengannya.
"Permisi kak, bisa minta tolong kasih tau saya letaknya ruang kepsek?" Tanya Sesil santun.
Lelaki bername tag Rakana Raizan A. itu nampak terdiam sejenak, sebelum akhirnya dia berdehem pelan dan menunjuk sebuah kelokan.
"Dari situ lurus aja, terus belok kiri, setelah itu lo tinggal cari aja ruangan yang ada tulisannya ruang kepsek" Jelasnya ramah diakhiri senyuman ramah.
"Makasih ya kak..." Sesil menggantungkan ucapannya sejenak sambil membaca name tag lawan bicaranya.
"Raka, panggil gue Raka" Terang Raka dengan menyunggingkan senyum manisnya.
Senyuman itupun menular pada Sesil.
"Ehm, ok. Makasih ya kak Raka, Kalo gitu saya permisi dulu" Pamit Sesil kepada Raka, yang dibalasi anggukan oleh Raka. Setelahnya Sesil melangkahkan kakinya menuju arah yang ditunjuk Raka.
Sementara Raka, dia tak sedikitpun melepaskan tatapannya pada Sesil dengan tanpa menghilangkan senyuman penuh artinya.
***
Alhamdulillah part satu and dua udah kelar 😇
Semoga kalian suka yaa :)
Btw, Monmaap bwt part dua part ini masih sedikit cz masih tahap perkenalan 🙏🏻😞
Jangan lupa voment dan share nya yaa 🌟🪶
See you soon 👋🏻😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DaffaLia
Novela Juvenil"backstreet and hurt in one side" *** Sebagian kisah, mungkin menganggap 'backstreet' adalah kisah yang tenang dan meminimalisir kehebohan publik. Tapi, berbeda halnya dengan Sesil. Dia harus memendam beribu luka, dikala dia harus menjalin kisah dia...