Chapter 9; Gelud

5 0 0
                                    

.
.
.

"Damn" Ucap Nalula kesal.

Ia kini berada di dalam kamarnya, merebahkan diri sembari menutup wajahnya dengan novel yang tengah ia baca.

"Bhivan makin gede kenapa makin bloon dah" Ucapnya sembrono

Tiba-tiba, ting!

"Si Danish ngajakin jalan, jalan gak ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Si Danish ngajakin jalan, jalan gak ya.. " Pikir Nalula

"Udahlah jalan aja, di rumah juga gue ngapain ngegalauin si kampret Bhivan. Toh dia juga malah ga peduli sama gue"

Nalula pun segera bergegas bangun dari posisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nalula pun segera bergegas bangun dari posisinya. Ia segera melangkah ke arah kamar mandi, tidak lupa ia juga menggosok gigi, habis mandi ia menolong ibu, membersihkan tempat tidurnya.

Nalula: "apa sih ni author, orang emak gue aja ninggalin gue pas abis ngelahirin gue"

Author: "ya, mmf yh lul"

-Balik ke script-

Danish kini sudah sampai didepan rumah Nalula.

"Ah elah, tau modelan lo kayak gini mending tadi gue pake daster aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah elah, tau modelan lo kayak gini mending tadi gue pake daster aja"

"Emang gue bilang ada dresscode nya bang"

Arisha Dan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang