⚠️[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]⚠️
Beberapa chapter telah di revisi!
[Bijaklah dalam membaca dan berkomentar!]
Menceritakan tentang kisah seorang gadis dan pria yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
Khadijah Aleyna Putri
Gadis cantik dan sederhana...
Setelah kedua mobil temannya sudah melaju, Gus Hafizh dan Khadijah beserta Faizan hendak pulang. Namun, tiba-tiba ada suara seseorang yang memanggil nama Gus Hafizh dari arah ndalem.
"Hafizh!!"
"Kenapa Ummi?" Tanya Gus Hafizh.
Seseorang yang memanggil Gus Hafizh tadi tak lain adalah Umminya sendiri. Ummi Fatimah yang sejak tadi hanya memperhatikan mereka berdua dari jendela.
"Masuk dulu," titah Ummi.
Kemudian Gus Hafizh mengajak Khadijah dan Faizan untuk ikut masuk bersamanya. Gus Hafizh mengambil alih tubuh Faizan dan menggendongnya, lalu ia juga menggenggam telapak tangan milik Khadijah. Mereka juga diikut sertakan oleh ustadz Zikri dan Rizka yang hendak masuk kedalam.
"Assalamu'alaikum," ujar Gus Hafizh.
"Wa'alaikumussalam. Duduk dulu sini," titahnya.
"Ummi!!" Panggil ustadz Zikri. "Zikri sama Rizka masuk ke kamar duluan ya?"
"Iya, nak."
Kemudian Gus Hafizh dan Khadijah duduk disebelah Ummi Fatimah. Kini Ummi Fatimah memangku Faizan dan berada ditengah-tengah antara Gus Hafizh dan Khadijah.
"Hari ini Faiz ulang tahun ya?" Tanya Ummi.
"Iya, Ummi," jawab Khadijah.
"Barakallahu fii umrik, cucu jidda. Semoga jadi anak yang shaleh dan berbakti sama orang tua ya, sayang." Ummi Fatimah memberikan beberapa ciuman pada cucu laki-lakinya itu.
"Bilang apa sama jidda?"
"Syu-syukron, jidda," ucap Faizan dengan sedikit susah.
"MasyaAllah. Sama-sama," balasnya sambil mengelus wajah Faizan dengan lembut.
"Abi dimana, Ummi?" Tanya Gus Hafizh.
"Masih di masjid, ada perlu katanya."
Gus Hafizh pun mengangguk-anggukan kepalanya. "Kami pulang dulu ya, Ummi," pamitnya.
"Iya, Fizh. Kalian hati-hati ya. Diluar cuacanya lagi dingin," peringat Ummi.
"Iya, Ummi. Assalamu'alaikum." Lalu mereka bertiga menyalami tangan Fatimah dan bergegas untuk pulang.
"Wa'alaikumussalam."
•••
Sesampainya dirumah, Khadijah dan Gus Hafizh membawa Faizan ke dalam kamar. Sebenarnya, sudah sejak tadi Faizan rewel karena rasa kantuknya itu.
