8 - Bertemu

44 12 0
                                    

15.49

"Gimana? udah ada kabar?" tanya Al kepada Jeva. Ya, saat ini Jeva, Al, Gigi dan Bela tengah berada di rumah Jeva. Setelah pulang sekolah tadi mereka langsung ke rumah Jeva, yang lain tidak bisa ikut karena akan mengerjakan beberapa tugas.

"Belom, gua kemarin ke rumahnya juga gaada, gua tanya tante Jen juga katanya cuma pergi, tapi ga di kasih tau pergi kemana." Jelas Jeva.

"Pergi? emang ada masalah ya?" tanya Bela penasaran.

"Ya gatau, tante Jen ga bilang apa-apa, cuma bilang pergi, mana waktu gua ke rumah tante Jen muka nya sembab lagi kaya habis nangis, terus juga bang Mahen cuma diem aja waktu gua ke kamarnya, mukanya juga sembab." Al yang mendengar penjelasan Jeva menjadi diam, apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis cantik itu? mengapa sampai tidak ada kabar seperti ini? Al terlalu melewatkan banyak hal tentang gadis itu.

"Mereka kayanya punya masalah besar deh. Soalnya Caca juga ga ngabarin apapun di grub chat." Ujar Bela, yang lain mengangguk setuju.

"Biasanya Caca kalo ada masalah kemana, Jev?" kali ini gantian Gigi yang bertanya.

"Gatau, baru kali ini dia punya masalah sampe gaada kabar." Kata Jeva sembari mengingat-ngingat lagi kemana biasanya sepupunya itu akan pergi jika sedang ada masalah.

"Papa nya dimana?" Al bertanya kepada Jeva.

"Bali." Balas Jeva singkat.

"Bisa aja Caca ke Bali." Seketika yang lain menatap Al dengan pandangan bertanya-tanya.

"Hah? yakali? dia kaga se-nekat itu." Jeva membalas perkataan Al, dia yakin sepupunya tidak akan se-nekat itu untuk pergi ke Bali sendiri.

"Bisa aja, dia udah gede kalo lu lupa, gua yakin Caca ke sana" Al sangat yakin jika Caca pergi ke Bali. "Coba lu chat papa nya Caca." sambungnya.

"Om Karel?" tanya Jeva tak yakin.

"Iya lah anjir!" seru Bela.

"Bentar, gua mintain nomornya dulu ke Ayah gua." Yang lain hanya menganggukkan kepalanya.

Tak berselang lama Jeva sudah mendapatkan nomor telepon papa Caca. Jeva segera mengirim beberapa chat ke nomor itu.

"Centang satu, kayanya lagi ga aktif deh."

"Bisa jadi sih." Ujar Bela.

"Kita tunggu aja sampe nanti malem, kalo udah dapet kabar gua kasih tau." Jelas Jeva.

"Mending kita bikin grub chat aja ga sih? biar ga ribet." Usul Gigi.

"Boleh deh. Cepet bikin, gi." Balas Jeva.

"Oke, bentar." Gigi langsung membuat grub chat untuk mereka berempat.

"Chat gua belum di bales anjing dari kemaren." Keluh Al.

"Ya salah lu sendiri, ngapain nempelin cewek-cewek?" tanya Bela ketus.

"Mereka yang nempelin gua."

"Halah, di tweet nya Haekal lu senyum-senyum, gua udah aduin Caca." ejek Bela.

"Anjing lu, itu game di kelas, makanya ketawa, yang satu lagi itu di suruh bu Andin. Lu jangan memperkeruh suasana dong, Bel." Jelas Al tak terima, pantas saja pesannya tidak di balas oleh Caca.

"Santai dong, elah. Salah lu sendiri."

"Bangsat lu." Ujar Al tajam.

"Udah-udah jangan berantem, gua balik dulu ya." Pamit Gigi.

"Gua juga deh." Sahut Bela.

"Gua juga balik, capek gua." Timpal Al.

"Yoi, ati-ati ye."

Alvero AnastashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang