Broken Promises

2.8K 275 97
                                    

"Seokjin ada disini, di rumah saya."

"Apa??!!!
Kasih telponnya ke dia, saya mau bicara."

"Dia sedang tidur, gimana ya? Saya ga tega banguninnya. Ini alamat saya."

(*Attachment send)

"Saya bisa nganter Seokjin pulang kalau pak Jungkook sedang sibuk"

Sindir Sangyeob.

"Saya yang jemput kesana, pak dosen tidak usah segitunya ngurusin mahasiswanya, apalagi yang sudah menikah."
Jungkook balas menyindir.

"Saya tidak keberatan ngurusin mahasiswa saya, apalagi Seokjin, dia mahasiswa yang brilliant."

"Saya yakin bukan karena itu pak dosen mau mengurus suami saya."

Sangyeob tertawa.

"Oh ya? Memangnya karena apa menurut anda?"

"Apa pantas seorang dosen menyukai mahasiswanya?"

"Saya bisa berhenti jadi dosen kapan saja."
Jawab Sangyeob kalem.

"Seokjin suami saya, saya tidak akan pernah melepaskannya."
Jungkook menggertakkan giginya dengan marah.

"Saya tau, saya juga sangat menghargai Seokjin, jadi saya tidak akan berusaha melakukan apa apa, tapi tolong sering sering saja menelantarkannya sendirian, siapa tau besok besok Seokjin sudah bukan milik anda."

Sangyeob tertawa saat Jungkook langsung menutup telponnya.

Dia pasti nyetir ngebut kesini..
Pikirnya sambil tersenyum.

Dia tidak berniat merebut suami orang tentu saja, dia adalah orang yang tahu diri.
Tapi mengingat Seokjin duduk sendirian di halte bis dengan baju basah kuyup, menggigil kedinginan sambil menangis karena suami tercintanya tidak juga menjemputnya membuat dadanya sesak.

Sangyeob kembali masuk kedalam rumah dan memperhatikan wajah Seokjin yang masih terlelap.

Dia seharusnya memperlakukanmu lebih baik bukan?

*

*

Seokjin membuka mata, meluruskan tubuhnya yang sedari dari tertelungkup pada sandaran tangan sofa yang didudukinya.

"Sudah bangun?"

Seokjin memalingkan wajah ke arah suara dosennya dan mengangguk malu, menyadari sebuah selimut merosot dari bahunya.
Bagaimana ia bisa sampai ketiduran??

"Saya buatin teh lagi ya? Yang tadi keburu dingin."

"Maaf pak, sudah ngerepotin."
Jawabnya sambil melepas dan melipat selimut tersebut dengan kikuk, merasa tidak enak pada Sangyeob.

"Sudah berapa kali kamu bilang gitu? Ngomong kaya gitu sekali lagi kamu dapet hadiah gelas cantik."
Jawab Sangyeob menirukan promo sebuah produk.

Seokjin tersenyum.
"Kalau hadiahnya dapet nilai A+ aja boleh ga pak?"

Sangyeob tertawa dan berjalan menuju pantry.

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang