8. Mengungkit Hal Menyakitkan Hati

35.4K 1.4K 5
                                    

"Rey, kamu sudah menikah?" Bergantian Anna bertanya perihal status pernikahan teman lamanya itu.

Rey mengangguk pelan. 

"Wah, ternyata kita sama-sama sudah tidak single lagi ya. Haha…" 

"Yes, you are right. we're not single anymore. But, aku sudah tidak lagi bersama istriku sejak dua tahun yang lalu." Jawaban Reynaldi yang membuat Anna tersedak saat baru saja menegak ice coffeenya. 

Uhuk…, uhuk…


Rey langsung memberikan tisu dan air putih yang ia sengaja pesan. Karena, sebenarnya Rey sedang mengurangi minum kopi. Jadi, untuk menghargai Anna ia juga memesan kopi hanya saja disandingi dengan air putih.

"Pelan-pelan, pelan-pelan…" Rey berdiri mendekati Anna membantu menepuk pelan bagian punggung atasnya. 

"Maaf, maaf. Aku tidak apa-apa kok. Duduk saja lagi." Anna tersenyum lagi dengan memperlihatkan dirinya yang sudah lebih baik.

" Anna tersenyum lagi dengan memperlihatkan dirinya yang sudah lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey duduk lagi di kursinya. "Benar sudah tidak apa-apa? Masuk ke hidung tidak? Kalau masuk, sakit banget pasti." 

"Tidak sampai ke hidung kok. Sudah tidak apa-apa." Anna meyakinkan Reynaldi. "Oh iya, kenapa kalian tidak bersama lagi? Apa…, kalian bercerai?" Anna bertanya spontan. 

Rey diam sejenak sebelum menjawab. "Hey, kenapa? Ada yang salah dengan pertanyaanku?" Anna tampak ragu untuk bertanya. Namun, sudah terlanjur keluar kalimat itu. Berharap Rey tidak masalah dengan pertanyaannya. 

"Tidak perlu dijawab, jika berat untuk diungkapkan." Anna berkata demikian. Karena, melihat Rey yang menundukkan kepalanya. Seperti berat untuk mengungkapkan dan membuka luka yang sudah tertutup sempurna. 

"Istriku meninggal saat melahirkan anak kami." Ungkat Rey akhirnya.

Anna menutup mulutnya rapat-rapat. Menelan salivanya sulit. Kalimat menyakitkan yang keluar dari mulut Rey. Laki-laki muda dan tampan. Namun, kini telah menjadi duda dengan satu anak. Anna sudah berbuat salah kali ini. 

Pertanyaan nya seharusnya tidak ditanyakan begitu saja. Kalau seperti ini sudah terasa akan sulit untuk mengembalikan suasana seperti sebelumnya. 

"Rey, aku…, maaf. Aku tidak tahu tentang hal itu." Anna merasa bersalah. 

Rey menatap Anna dan tersenyum. "Tidak apa. Aku sudah mengikhlaskannya juga. Tidak boleh larut dalam kesedihan kan?" 

"Iya sih benar. Tapi, tetap saja tidak enak. Maaf ya." 

"Iya tidak apa, Anna." 

Reynaldi dan Anna pun mengobrol mengenai hal lain juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reynaldi dan Anna pun mengobrol mengenai hal lain juga. Mengenang kembali masa sekolahnya. Bercerita tentang anak Reynaldi yang ternyata seorang perempuan dan sudah berumur dua tahun. 

Namun, Anna tidak begitu tertarik dengan topik anak-anak. Tetapi, Anna mencoba mengimbangi Rey untuk menghargainya. 

"Hmm…, Rey. Sudah jam setengah enam. Sepertinya aku harus pulang sekarang." Anna melihat jam tangannya yang melingkar di tangan kirinya. 

"Baiklah, aku antar pulang ya. Seperti perkataanku diawal." 

Sebelumnya, Anna sudah memperbolehkan sekretarisnya pulang. Karena, Anna akan diantar pulang oleh Reynaldi ke hotel. Hal tersebut pun atas permintaan Reynaldi sendiri.  

Di jalan Anna tampak gelisah. Karena jalan terpantau macet sekali. Sebenarnya salah dirinya juga yang pulang hampir masuk waktu malam. Karena, sudah waktunya orang kerja pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Anna khawatir suaminya sudah pulang. Sedangkan, dirinya berencana untuk masak makan malam mereka. Bukan dalam rangka hal apapun. Hanya ingin mencoba memberikan suami makan saja. 

Daripada dianggap tidak bisa masak. Apalagi dianggap tidak memberikan suami makan. Kan tidak lucu. Akan dianggap wanita seperti apa nanti dirinya di mata orang lain. Apalagi di mata mertuanya. 

Kalau dia sampai hotel lebih dulu bagaimana ya? Dia tidak akan marah kan? Lagipula, hubungan juga hanya pernikahan hitam diatas putih. Tidak ada hak dia untuk marah kan. Aduh…, lagian kenapa harus macet segala. Batin Anna. 

Bersambung.

Terima kasih lho udah baca episode baru karyaku ini... 💙

Andreana Salma VS Dokter Ryann

Anna ketar-ketir nggak ya kalau ternyata si Ryann udah sampai hotel duluan???

Jaga kesehatan kalian semuanya yaaa... 💜

Salam sayang untuk kalian semua... 💚

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa!

See u on the next episode 👋💞

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang