PREVIEW

5K 674 209
                                    

Entah ini merupakan kalimat pembuka yang manis atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah ini merupakan kalimat pembuka yang manis atau tidak. Namun dua orang Ayah yang tampan, duduk bersisian di dalam sebuah restoran bintang lima dengan dua buah gelas berkaki tinggi, sebotol wine, serta sebatang rokok mahal yang dihimpit di antara ruas jari telunjuk dan juga jari tengah rasanya sudah cukup mendeskripsikan seperti apa pemandangan yang tersaji.

"Sekali lagi, terima kasih, Jaksa Ahn." Hwang Namjoon melesatkan kalimat itu untuk yang ke sekian kali, menekan ujung rokoknya di atas permukaan asbak marmer di tengah meja mereka. "Terima kasih sudah mengungkap kebenaran sampai akhirnya aku bisa menang di pengadilan."

Ahn Seokjin menarik sedikit senyum usai membuang asap rokoknya ke udara. "Itu memang sudah tugasku, Tuan Hwang. Kau ada di posisi yang benar. Maka dari itu kau pantas mendapatkan kemenangan. Masalah plagiarisme merek dagang tidak bisa diremehkan. Mereka benar-benar mengambil keuntungan atas merek produk orisinal yang dipasarkan oleh perusahaanmu."

"Yah, dulu aku cenderung meremehkan mereka. Kupikir teknik licik itu tidak akan bertahan lama dan akan segera berakhir dengan sendirinya. Ternyata mereka malah berani mengembangkannya meski tidak mendapatkan izin resmi. Para konsumen juga sempat terkecoh dan menganggap tim plagiarisme itu termasuk dalam bagian perusahaan kami. Hal itu mengakibatkan perusahaan kami mengalami banyak kerugian karena turunnya angka penjualan. Namun semenjak kami menang di pengadilan, usaha mereka ditutup dan para konsumen menjadi lebih berhati-hati lagi."

"Itu bagus." Kali ini giliran Seokjin yang menuntaskan sesi merokoknya. Ia menegakkan tubuh sejenak, membenarkan jasnya, lalu kembali bersandar dengan nyaman. "Aku turut senang perusahaanmu kembali pulih. Istriku adalah salah satu orang yang selalu membeli produk dari perusahaanmu. Apalagi putraku. Sampai detik ini, ia masih sangat menyukai susu pisang Hwangra."

Hwang Namjoon memang mengelola sebuah perusahaan besar yang memproduksi berbagai jenis susu kemasan. Mulai dari susu sapi dengan bermacam-macam rasa, susu kedelai, susu khusus untuk anak di bawah lima tahun, susu untuk remaja, bahkan susu yang bisa dikonsumsi semua umur.

Di negara ini, nyaris semua orang menyukai susu kemasan, sebab sangat praktis dan menyehatkan. Itu sebabnya produk dari Hwangra Group tersebut termasuk dalam jajaran produk yang dikenal oleh banyak orang. Angka penjualan mereka selalu bagus, kendati sempat menurun karena plagiarisme.

"Oh? Kau punya seorang putra?" tanya Namjoon.

"Ya. Putra tunggalku hampir berusia delapan belas tahun."

"Seumuran dengan putriku." Namjoon tampak antusias. Ia menumpuk kedua tangannya di atas meja. "Apa putramu sudah memiliki kekasih?"

Seokjin mengangkat satu alis. Ia sangat menghargai Namjoon sebagai kenalan barunya yang sangat penting. Karena Seokjin sudah memberikan hukuman setimpal pada lawannya, Namjoon bahkan sampai memberikan bonus sejumlah uang dan juga mobil baru untuk keluarga Ahn. Ia memaksa Seokjin untuk menerimanya sebagai bentuk balas budi.

equanimity | lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang