hampir gagal pergi ke Belanda 19

285 25 2
                                    

Karena rasa penasaran Anneth melihat betrand pergi ke salah satu lorong di mansion sampai dia memberanikan diri untuk melihat lorong apa itu sebenarnya.

Puk

Anneth berjengit dia berbalik melihat ke belakang, matanya melebar melihat betrand ada di belakangnya, padahal tadi dia melihat betrand masuk kelorong ini.

"Alf... Ke..kenapa kamu bisa di sini?" Tanya Anneth gelapan.

"Harusnya aku tanya begitu, kenapa kamu ada disini?" Kata Bertrand balik bertanya.

"Aku cari.... Resti, iya Resti." Betrand mengangguk dia ikut celingak-celinguk seperti Anneth mencari-cari Resti.

"Bukankah tadi sedang bicara dengan kamu." Panas dingin menjalar di tubuhnya.

Anneth gelagapan kebingungan mencari-cari alasan lain, dalam hati dia menggerutu pada dirinya sendiri, mengapa bisa sepenasaran ini dia sampai tertangkap Basah oleh tuan rumahnya sendiri.

"Berhati-hatilah, rasa penasaran bisa membunuh mu." Kata betrand tahu apa yang Anneth lakukan.

Anneth diam tidak tahu harus menyahut bagaimana, ucapan betrand memang benar adanya, dirinya tertangkap basah, mau mengelak pun percuma saja.

"Hindari tempat ini, ayo ikut aku." Kata betrand berjalan lebih dulu.

Anneth melihat kebelakang pada lorong yang di lewati betrand, masih penasaran sebenarnya tapi karena tertangkap basah jadi dia urungkan niatnya.

"Ayo." Anneth berjengit.

"Iya iya! Bawel banget si triplek." Gerutuk Anneth segera mengikuti betrand dari belakang.

Tidak lagi menatap kebelakang Anneth terus berjalan mengikuti langkah kaki lebar milik betrand, sampai dia tidak menyadari jika betrand menghentikan langkahnya dan kepalanya menabrak punggung betrand.

Duk

"Aww!" Pekik Anneth karena kaget kepalanya terbentur.

Betrand berbalik dia menatap Anneth sambil menghela nafas, entah apa yang ada di pikiran Anneth, saking gemasnya betrand menyentil dahi Anneth.

"Aww!"

"Iss! Sakit tahu." Gerutuk Anneth mengusap dahinya yang di sentil.

"Aku harap setan keras kepala di sana cepat keluar." Ucap betrand datar tetap saja membuat Anneth sebal.

"Harusnya wajah kamu tuh yang di bersihkan, supaya tidak datar seperti hantu triplek." Timpal Anneth tidak mau kalah.

"Ayo berjalan di sampingku, kau bukan ajudan Bu." Kata betrand agar Anneth berjalanan sejajar dengannya.

"Tinggal bilang gitu, kenapa musti nyentil dahi segala sih!" Gerutuk Anneth melangkah satu langkah agar sejajar dengan betrand.

"Bagus, ayo." Anneth mencibir kesal karena betrand tidak mendengarkan dirinya.

**

Anneth melihat Nayla sudah datang, dia sudah siap membawa koper dan siap untuk pergi bersamanya ke Belanda, Anneth tersenyum menghampiri Nayla dan bertanya mengapa dia membawa koper sebanyak itu.

"Lo mau pindah atau bagaimana nay? Kok banyak banget."

"Gue bakalan stay di Belanda neth." Jawab Nayla sambil tersenyum.

Anneth nampak cemberut mendengar ucapan Nayla, dia sedih karena Nayla akan tinggal di Belanda.

"Jadi Lo gak ikut pulang bareng kita?"

"Engga neth, soalnya bokap nyokap gue ada disana, gak mungkin kan gue tinggalin mereka terus." Anneth mendekat dia memeluk Nayla.

"Padahal gue seneng ada temen nay, tapi gue juga gak bisa nahan Lo." Nayla tersenyum haru dia membalas pelukan Anneth.

My Love Nona An (Bodyguard Triplek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang