Minggu, 11 Agustus 2024

9 0 0
                                    

Halo semua, namaku Sena. Hari ini aku pergi ke Bangkok untuk transit ke Chiang Mai. Mulai besok aku akan bekerja di salah satu perusahaan penyalur pekerja sebagai Human Resource. Aku memilih bekerja di Thailand karena ekonomi keluargaku yang mulai menurun. Saat ini aku hanya Muse Freelancer. Pekerja paruh waktu sebagai model untuk Wedding Attire. Untuk lulusan SMA sepertiku, persyaratan masuk ke perusahaan itu cukup sulit. Gajinya pun tidak bisa menutupi kebutuhan sehari hari keluargaku. Ya, aku tulang punggung keluarga. Ayahku meninggal tahun 2013 ketika aku duduk dikelas XI SMA. Saat ini hanya ada mamaku dan adikku (sebut saja namanya Juan) yang masih duduk dibangku SMA.

Waktu menunjukan pukul 02.00. Keluargaku dan pacarku (sebut saja namanya DK) segera memasuki mobil untuk mengantarku ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sesampainya di Bandara, waktu masih menunjukan pukul 03.00 pagi. Sedangkan penerbanganku pukul 07.10. Kenapa pagi banget sih? Karna aku harus berada di Bandara sebelum pukul 04.00 pagi. Bandara pagi itu terasa sangat hampa untukku. Sebentar lagi aku akan meninggalkan orang tuaku, adikku, tanah airku, dan pacarku.

Saat itu, aku dan pacarku sebetulnya sedang perang dingin selama seminggu lebih. Sambil menunggu, aku berbicara serius dengan pacarku. Saat itu, kami memutuskan untu berpisah. Ya benar, kami putus. Hatiku sakit sekali. Sangat sulit bagi kami untuk menerima keputusan ini. Kami berpisah dengan baik. Masalahnya bukan orang ketiga. Selama 4tahun kami pacaran. Tidak pernah ada orang ketiga didalam hubungan kami. Tetapi kami masih dikuasi ego masing - masing. Dengan ini, kami berjanji akan memperbaiki diri. Orang tua kami belum tau tentang keputusan kami. Seharusnya kami menikah tahun depan. hahh.. Namun jodoh tidak akan kemana bukan? siapa tau kami akan dipertemukan lagi ketika aku kembali? tidak ada yang tau.

Waktu untuk cetak boarding pass telah tiba. Aku berpamitan dengan mama, Juan, dan DK. Aku memeluk mereka satu persatu dan mulai berjalan memasuki Check in Counter. DK masih menelfonku. Aku tau dia sangat khawatir. Tapi aku rasanya sangat kecewa terhadapnya. Sehingga menangispun aku belum bisa. Boarding pass telah tercetak. Akupun mulai memasuki imigrasi. ketika aku memasuki imigrasi, DK memberitahu bahwa mereka akan pulang. Disitulah tangisku pecah. Aku tidak akan bertemu mereka untuk setahun kedepan. Aku melewati imigrasi dengan mulus. dan mulai mencari tempat untukku menunggu pesawat. Disana aku sangat terisak. Hatiku sakit. Sangat sakit.

Hingga jadwal penerbanganku pun tiba. Aku berjalan memasuki pesawat dengan langkah gontai. Sesampainya di pesawat, aku duduk dan langsung tertidur. Mengingat tidurku kurang lama tadi malam. Dan aku terbangun ketika pramugari mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat di Bangkok, Thailand. Setelah pesawat mendarat, aku keluar dan mulai mencari toilet karena aku benar benar kebelet buang air kecil. Setelah menemukan toilet, aku langsung masuk dan buang air kecil disana. Disinilah kebodohkanku dimulai. Aku lupa bahwa di negara selain Indonesia, tidak ada bidet ditoiletnya. Sangat terasa tidak nyaman, tapi mau tidak mau aku bersih bersih menggunakan tissu yang tersedia. Setelah itu, aku pergi menuju imigrasi untuk Check Out dan menuju Check In Counter lagi untuk mencetak boarding pass menuju Chiang Mai. Aku menunggu cukup lama. Sekitar 4 setengah jam. Penerbanganku ke Chiang Mai hanya memakan waktu 1 jam.

Setelah 1 jam, aku tiba di Chiang Mai dan sudah ada mobil kantor yang menjemputku. Didalam mobil itu ada temanku, Kai. Kai yang menawarkan pekerjaan ini untukku. Kami segera berjalan menuju kantor.

Setelah memakan waktu kurang lebih 1jam perjalanan, aku dan Kai sampai di kantor. Waktu menunjukkan pukul 18.30, aku disambut oleh leaderku, Hua Tang. Hua Tang adalah perempuan lokal yang manis tetapi juga tegas. Dia mengantarku ke kamar kami. Ya, aku sekamar dengannya. Di kamar kami ada 8orang termasuk aku. Mereka sangat baik.

Kai berjanji mengajakku berkeliling kantor. Setelah membereskan barang - barangku, aku segera keluar kamar dan berencana menunggu Kai di tempat yang sudah dijanjikan. Ditempat itulah aku bertemu dia. Laki - laki Cina dengan tampang sangar, tato tersebar di seluruh tubuhnya. Aku rasa hanya kepalanya saja yang tidak di tato. Dia memakai kaos berwarna hitam dan celana pendek berwarna cokelat. Kakinya mulus dengan tato diseluruh bagian kakinya. Aku sangat takut melihatnya. Tetapi ketika mata kami bertemu dan dia tersenyum kepadaku. Sangarnya benar benar hilang. Matanya yang kecil makin terlihat segaris ketika dia tersenyum. Dia memiliki dua lesung pipi. Senyumnya sangat manis dan lucu. Untuk pertama kalinya, aku jatuh hati pada laki laki yang tidak terlihat rapi sama sekali. Aku tidak berani menyapa apalagi menanyakan namanya. Kai memberinya nama Vasco. Dan aku menyetujuinya. Aku sangat menantikan hari hariku untuk setahun kedepan bersama Vasco.









Note : Vasco adalah karakter favoritku dari Webtoon "Lookism". Bertato tetapi memiliki hati yang baik. Dia benar benar seperti Vasco rambutnya saja yang berbeda, Vasco-ku memiliki rambut seperti orang mau wamil dan tidak memiliki kumis atau jenggot.

ini Vasco

Ni Hao ThailandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang