Deni menangis histeris ketika mendengar perkataan Ale yang akan pindah keluar negeri mengikuti kedua orangtuanya setelah selesai ujian semester ini. Ia tidak terima dan sangat shock mendengar itu.
"Lo kok jahat sih, Le?! Tega banget ninggalin kita-kita!" Ucap Deni histeris.
"Ck! Lebay lo!" Jawab Ale jengah.
"Gigi lo lebay! Gue gak mau pisah sama manusia aneh plus barbar kayak lo! Dimana lagi gue nyari temen stres kayak modelan lo gini?!"
Ale menguap lebar mendengar perkataan Deni. Ia meletakkan kepalanya diatas pundak Nesa yang juga sudah menahan tangis.
"Le, tunggu sampe tamat aja kenapa sih pindahnya." Pinta Nesa.
"Gue mau nya gitu, tapi bonyok gue gak bisa nunggu lebih lama lagi." Jawab Ale.
"LDR dong lo sama si Raka." Celetuk Alice.
"Dih! Siapa yang LDR-an sama siapa?!" Jawab Ale ngegas.
"Udahlah, damai aja kenapa sih lo berdua. Udah bucin juga anaknya sama lo."
"Ogah! Masih kit heart gue!"
Alice menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Ale. Ia mengelus punggung Deni dan memiringkan kepalanya ketika melihat seseorang yang sedang berdiri didepan pintu kelas Ale.
"Tuh, bucinan lo datang." Ucap Alice.
Nesa terkekeh mendengar perkataan Alice. Ia menyenggol kepala Ale yang ada dipundaknya dengan mengangkat bahunya sedikit.
"Samperin gih." Ucap Nesa.
"Males." Jawab Ale.
"Rakambing!" Teriak Deni.
Alice terkejut mendengar teriakkan Deni. Ia langsung menutup mulut laki-laki itu dan melirik Raka yang sedang memasang wajah datar dan berantakannya.
Berantakan? Tunggu dulu, berantakan? BERANTAKAN?!!! Seorang Raka berantakan?!!!
"Sejak kapan itu manusia Frozen jadi modelan jamet kurang gizi?!" Ucap Alice spontan.
"Siapa, Kak?" Tanya Nesa penasaran.
Alice menunjuk Raka dengan dagunya. Ia melihat Ale yang sudah mencebikkan bibirnya mendengar itu.
"Le, samperin sana. Kasian." Suruh Nesa.
"Males banget." Jawab Ale malas-malasan.
Setelah mengatakan itu, Ale mengangkat kepalanya. Ia berdiri dan berjalan keluar dari dalam kelas tanpa perduli dengan Raka yang terus memperhatikannya. Diperlakukan seperti itu, Raka hanya diam. Ia berjalan mengikuti langkah Ale dari belakang dengan berbagai macam pandangan dari para murid yang melihatnya.
"Susah emang kalo udah bucin." Ucap Deni prihatin.
"Kayak lo gak aja." Jawab Nesa.
"Gue yakin, pasti bakalan ada pasangan bucin bentar lagi." Celetuk Alice.
Mereka bertiga hanya melihat dari depan pintu kelas. Setelah Ale dan Raka pergi, ketiganya langsung berlari kedepan pintu untuk melihat apa yang akan terjadi. Namun, yang mereka lihat hanyalah Raka yang selalu mengikuti kemana langkah Ale pergi tanpa berbicara sepatah katapun.
***
Adit fokus melihat layar TV yang sedang menampilkan permainan yang ia mainkan bersama Ale. Wajahnya sangat serius ketika jagoannya menyalip mobil jagoan Ale dilayar TV.
"MENANG!!!" Teriak Adit histeris.
"Gak usah lebay, Pi." Jengah Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ale! (Side Story Of Raka)
Novela JuvenilAle! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suatu hari nanti akan bisa meluluhkan hatinya. Akankah Ale bisa menggapai sang pujaan hati dan meluluhka...