15. Gelombang Dari Masa Lalu

519 34 1
                                    

DI PENGHUJUNG hari, Nathan akhirnya menyelesaikan shift jaga paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DI PENGHUJUNG hari, Nathan akhirnya menyelesaikan shift jaga paginya. Sebelum pulang ke rumah, ia mengumpulkan semua tim untuk memberi briefing singkat. Nathan mengevaluasi beberapa poin agar di jadwal jaga berikutnya lagi, semuanya akan berjalan lebih baik dan tepat sasaran. Tidak lupa ia mengucapkan banyak terimakasih sebelum melepas semua tim nya untuk pulang ke rumah masing-masing. Di hari pertama IIMS ini, Nathan cukup puas karena jumlah data pengajuan kredit yang tim nya terima lumayan mendekati target.

Jas hitam yang dikenakan sejak pagi sudah ia sampirkan di salah satu lengannya. Nathan membuka loker yang di sediakan oleh EO di backstage, mengambil barang-barangnya sebelum melenggang pergi. Tapi, ia di kagetkan dengan salah satu anak buahnya datang menahan langkahnya.

"Bos Nat, ada yang nyariin tuh. Orangnya tadi gue minta tunggu di ruang dealing."

"Customer? Aduh, gue udah mau balik juga." Nathan pun terpaksa mengenakan jas nya lagi karena akan kembali ke area booth.

"Bukan Bos, cewek cakep. Katanya mau bayar utang."

"HEH?!"

Tanpa menunggu lama, Nathan berjalan menyusuri lorong kecil yang dipenuhi gulungan kabel-kabel lighting dan soundsystem. Ia sempat menebak-nebak, soal sosok yang anak buahnya jelaskan barusan. Rasa penasaran membuat langkahnya ia percepat, karena kini tubuh lelahnya terus mendorongnya untuk segera cepat-cepat sampai rumah.

Dia di sana, seorang gadis bertubuh kecil, dengan mata bulat, serta rambut di gerai menjutai indah hingga ke punggung. Mengenakan dress midi cerah berkerah rendah. Tas bohemian berwarna hijau toska yang dibawa-bawa membuat gayanya lengkap seperti hendak pergi liburan ke pantai. Nathan sendiri keheranan, di suhu hall cukup dingin seperti ini bisa-bisanya dia berpakaian cukup terbuka semacam itu.

"Denis? Lo ngapain di sini? Gile, pake lanyard VIP pula." Nathan menarik salah satu kursi meja dealing untuk mendekat.

"Hahaha... tuh kan, kaget dia pasti." Gadis itu tertawa karena keisengannya mencari Nathan di booth ternyata membuahkan hasil. "Sandy lagi ngisi acara di hall sebelah Nat. Ini VIP accsess tuh dapet dari kantor dia. Gue minta aja dari pada bengong libur di rumah."

"Terus lo ngide banget gitu ke booth gue? Segala pake niatan mau bayar utang lagi. Dasar cewek aneh!"

"Habisnya gue bingung mau ke mana lagi. Gue inget aja kan kantor lo itu leasing ya, jadi pasti ikutan acara ginian. Bener aja ketemu," jelas Denis. "Eh tapi lo udah mau balik? Yah, salah waktu dong gue," sambung Denis dengan wajah cemberut.

Nathan menyenderkan punggungnya yang lelah, ia menghela napas panjang pertanda mengiyakan ucapan Denis barusan. "Niatnya tadi sih iya, tapi gue mau ngelurusin kaki dulu. Pegel Nis. Lagian kan tadi anak buah gue bilang lo dateng nemuin gue ada niatan buat bayar utang kan? Jadi, lo paham juga ya kalau mi ayam kemaren itu nggak cukup buat ngelunasin semuanya."

Sweet Escape [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang