#FazaWritingMarathon
#eventmenulisfaza
#fcp
#DAY 8 #cita-cita/impianChapter 8
INGAT, BACA SAMPAI AKHIR DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, OKE? 😉
Italic/tulisan miring panjang= masa lalu
Selamat Membaca
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, goresan di langit kian berubah. Kini, semburat jingga menguasai cakrawala.
Di sebuah rumah, tepatnya di dalam kamar, seorang remaja lelaki menghempaskan tubuh di atas kasur. Tak ada suara sedikit pun selain keterdiamannya. Pandangannya kosong, tapi memandang langit-langit kamar. Tak lupa pula ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan.
Namun, tak lama setetes demi setetes cairan bening mengalir membasahi pipi. Bersamaan dengan air mata yang semakin deras membasahi wajah bahkan mengenai kasur, mata lelaki itu terpejam erat.
"Akkkhhh, kenapa bisa!" Kedua tangan Dheo tanpa sadar menjambak rambutnya sendiri.
Ia bangkit duduk, masih dengan tangis derasnya. Kendati demikian ia terdiam untuk saat ini.
"Wah, lolooos! Selamat ya. Cieee, anak Lampung, nih!"
"Wih, lolos 'SBMPTN' nih, selamat ya!"
"Kamu yang lolos tapi aku yang deg-degan. Selamat ya. Udah jadi 'maba' aja. Anak lampung lagi ...."
Dalam kesunyian yang menyelimuti suasana, Dheo mendengar teriakan bahagia dari tetangganya. Teriakan tersebut begitu menggelegar. Dapat Dheo rasakan kebahagiaan yang mereka dapatkan. Wajah sendu lelaki itu menatap gawainya.
Sempat terdiam saat menatap layar gawainya, emosi Dheo membuncah kala mendengar satu lagi sorakan gembira dari tetangganya. Kali ini remaja tersebut meremat keras gawainya kemudian melempar benda canggih itu ke kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Untuk Luka [ END/TERBIT✔️]
Novela Juvenilberani baca? [DIANGKAT DAN TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA] Dheo, remaja ambisius, memiliki cita-cita menjadi psikolog setelah melihat "semuanya", tetapi dia harus banyak berjuang saat kata "gagal" berulang kali ia dapat dari seleksi masuk universita...