Salah satu bisyarah yang dapat menginspirasi setiap muslim adalah bisyarah Rasulullah SAW yang di sampaikan oleh Abdullah bin Amru kepada para sahabat:
Abdullah bin Amru bin Ash berkata, "ketika kami duduk disekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau saw ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius ditaklukan terlebih dahulu (Maksudnya Konstantinopel". (HR.Ahmad)
Dan
"Kalian pasti akan menaklukan Konstantinopel, maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukan yang menaklukannya." (HR.Ahmad)
Ini adalah sebuah bisyarah, petunjuk dan kabar gembira bagi kaum muslim bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol, yaitu: Kota Roma yang merupakan ibukota imperium Romawi Barat dan Konstantinopel yang merupakan ibukota imperium Romawi Timur (Byzantium) akan dibebaskan oleh kaum muslim.
Hal ini menjadi penyemangat para khalifah untuk melakukan futuhat, tercatat dalam sejarah bahwa Abu Ayyub Al-Anshari (44 H/674) pada masa Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan adalah orang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena kondisi fisik beliau tidak mampu memenuhinya, walaupun begitu, beliau meminta agar jasadnya dikuburkan dibawah kaki kaum Muslim terdepan pada saat ekspedisi itu sebagai sebuah mileston bagi mujahid selanjutnya, dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis disisi tembok benteng Konstantinopel diwilayah Golden Horn Bay (Teluk Tanduk Emas). Kemudian, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H/717) pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah Harun Ar-Rasyid (190 H/802) pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, Sultan Beyazid 1 (796 H/1395) dan Sultan Murad II (824 H/1422) pada masa Kesultanan Utsmaniyah tercatat dalam usaha penaklukan Konstantinopel, namun karena satu dan lain hal, Allah belum mengijinkan kaum Muslim memenangkan pertempuran itu.