Bab 8 ( revisi)

1.8K 167 37
                                    

Happy reading

.

.

.


* 1 bulan kemudian

Brakk

Gulf membuka pintu condo nya dengan sangat keras membuat Best hanya bisa terdiam. Best tahu jika saat ini mood Gulf tidak bail pasalnya pria itu melihat Miu sedang tertawa lepas bersama pria kecil, Art.

Sebenarnya Gulf tak tahu itu, namun saat akan menuju ruang ganti setelah pemotretan, Gulf melihat Miu sedang bercanda dengan pria itu. Gulf kesal saat melihat itu, bukan tanpa sebab pria itu merasa marah. Pasalnya bukankah Miu datang ke lokasi itu untuk menemuinya tapi kenapa dia malah seakan akan mengabaikan dirinya.

Best yang tahu akan kekesalan Gulf pun hanya terdiam, tanpa berusaha untuk membujuk pria itu. Dia tahu Gulf adalah pria yang keras kepala, lebih baik jika Miu sendiri yang menenangkan bayi besarnya itu. Best mengambil benda pipihnya dan menjauh dari Gulf, Best akan menelpon Miu yang mungkin saja saat ini sedang mencari keberadaan mereka.

" Krab phi Best, dimana kalian? Bukankah pengambilan gambarnya sudah selesai, tapi kenapa aku tak melihatmu?".

" Khotot na tapi kami sudah ada di condo".

" Hah benarkah? Kenapa aku tak tahu, jika begitu aku akan kesana na krab".

" Krab...cepatlah nong"

Kini Mew sudah tiba dicondo itu, Mew memasuki condo milik Gulf dan mencari pria itu, namun suara teriakan terdengar dari kamar Gulf membuat Mew segera ingin membuka kamar itu karena khawatir. Namun saat tangannya kini sudah memegang gagang pintu ada keraguan di hati Mew, pasalnya meski mereka sudah bersama Mew tak pernah menginjakkan kakinya ke kamar Gulf.

"Masuk saja nong, sepertinya kalian perlu bicara saat ini". Ucap Best yang juga terkejut dengan suara teriakan Gulf.

" Krab phi".

Setelah melihat Mew masuk, Best beranjak pergi dari condo itu. Pria itu tak ingin ikut campur dengan kesalahpahaman yang terjadi pada kedua adam itu. Best yakin Mew mampu membuat Gulf lebih tenang dengan sisi kesabarannya hingga membuat Best melenggang pergi dari tempat itu tanpa rasa khawatir sedikitpun.

Mew mulai membuka pintu kamar Gulf, pria itu melihat barang barang Gulf kini sudah berserakan dilantai. Entah apa yang pria itu lakukan hingga kamarnya lebih mirip kapal "titanic" yang menabrak karang es.

" Nong Gulf".

Suara Mew terdengar di telinga Gulf membuat pria itu menoleh, Gulf menatap tajam ke arah pria yang saat ini telah berdiri di pintu kamarnya dengan raut wajah yang tak bisa diartikan.

" Nong Gulf, ada apa? Kenapa kau seperti ini?".

" Pergi dari sini phi, aku tak ingin bicara denganmu".

" Kenapa? apa kau marah padaku?".

" Marah....hahaha...untuk apa aku marah padamu. Aku hanya sedikit kesal saat seseorang mengabaikanku dan lebih memilih bercanda dengan selingkuhannya".

" Selingkuhan? Siapa yang berselingkuh".

" Kau masih tidak sadar kalau yang kumaksud itu adalah kau phi.. Ahhh...sial".

" Aku?".

Mew menunjuk dirinya sendiri, pasalnya dia tak merasa berselingkuh dari Gulf dan mengabaikan pria itu. Tapi kenapa Gulf mengatakan bahwa dia melakukan hal itu, apa yang sebenarnya terjadi disini. Mew semakin mendekat ke arah Gulf dan memutar tubuh Gulf yang saat ini memunggunginya, terlihat disana wajah Gulf dengan mulut yang dikerucutkan karena kesal membuat Mew tersenyum menatap pria itu. Gulf malah terlihat sangat menggemaskan saat ini, bahkan Mew harus menahan dirinya untuk tak mengecup bibir kekasihnya itu.

My Fanboy My Daddy 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang