chapter 10

9K 754 9
                                    

Brianna bingung, ia harus memberikan apa untuk ulang tahun marquess Bartletrix. Apalagi acara ulang tahun tersebut di ada kan di istana revondria. Pasti akan banyak para bangsawan yang hadir di acara tersebut nanti nya.

Raja memberikan sebuah penghargaan untuk marquess Bartletrix karena sudah berhasil membuat desa xagori kembali makmur.

"Nona apakah anda memanggil saya ?"tanya merrie.

"Iya merrie menurut mu apa yang pantas aku berikan untuk marquess Bartletrix setidaknya aku harus bersikap baik di depan semua orang kan. "

"Maaf nona tapi saya tidak tahu apa pun tentang marquess Bartletrix. Jadi saya tidak bisa mengatakan nya "merrie menunduk dalam diam ia sangat menyesal karena tidak dapat membantu Brianna.

"Tidak apa aku akan bertanya pada aaron saja ".

Brianna mencari keberadaan Aaron di mansion utama para pelayan itu masih sama saja, mereka tidak berubah. Ingin sekali rasanya Brianna mengoyakkan mulut mereka.

Brianna mencari aaron sampai di tempat latihan , Aaron bersama kedua kakak laki - laki  mereka sedang berlatih pedang ternyata.

"Aaron "teriak Brianna.

Aaron menoleh ke arah sumber suara ia tersenyum dan melambaikan tangan kepada Brianna. Aaron belum bisa menghampiri Brianna karena latihan nya belum selesai.

Brianna duduk di bawah pohon sambil membelai karbi. "Aku merasa kau semakin berat saja karbi tubuh mu semakin gemuk. Ayolah karbi setidak nya kau harus diet untuk menjaga bentuk tubuh mu "
"Itu tidak perlu bri. Lagian aku sudah cukup kurus ".

Brianna hanya bisa mendengus kelinci gemuk nya itu emang susah kalau di beritahu.

Aaron berjalan menghampiri Brianna. "Ada apa kak ?"tanya Aaron .

"Sepertinya aku harus memberi ayah mu hadiah di acara ulang tahun nya nanti Kebetulan aku tidak memiliki ide untuk itu jadi -".

"Jadi kau ingin bertanya kepada ku hadiah apa yang pantas untuk ayah kan "tebak Aaron.

"Benar ".

Aaron sedang berpikir, apa yang di sukai oleh ayah nya itu. Ia juga sama sekali tidak tahu kesukaan marquess Bartletrix.

"Aku tidak tahu "ucap Aaron pasrah.

"Ayo kita ke pasar kita cari hadiah untuk ayah ".seru Brianna.

"Tidak bisa "celetuk aldrick.

"Benar hari ini madam senna akan datang untuk merancang baju kita. Jadi kita tidak bisa pergi kemana pun"sambung Albern.

Brianna mengangguk saja lagian ia mencari hadiah hanya untuk sebuah formalitas saja bukan niat hati ingin memberi. Brianna masih waspada terhadap mereka, karena mereka juga penyebab kematian Brianna. Mengingat hal itu Brianna menjadi kesal. Bahkan di saat Brianna sudah mendekati ajal nya pun mereka tidak ada rasa simpati sedikit pun kecuali Aaron.

Albern menyuruh mereka untuk mengikuti nya mereka sampai di sebuah ruangan dimana sudah ada madam sena disana. Melihat perlengkapan yang di bawa madam Sena tangan Brianna menjadi gatal ingat lah di dunia nya dulu dia merupakan seorang desainer terkenal.

Brianna memiliki ide ia akan membuat desain gaun nya sendiri pastinya ia akan tampil memukau untuk malam itu. Acara tersebut akan di ada kan tiga hari lagi.

Madam sena sudah mengukur dan mengirimkan beberapa gambar setelan untuk adik dan juga kakak nya Brianna.

"Madam boleh kah aku meminjam buku dan alat tulis nya ?"tanya Brianna.

"Tentu saja putri ".

Brianna tersenyum, ia mulai merancang desain gaun nya sendiri madam sena masih sibuk dengan para saudara nya itu. Brianna tersenyum melihat gambar gaun buatan nya.

"Madam, saya mau anda membuatkan gaun ini. "Brianna memberikan sketsa gaun nya.

"Sangat indah "gumam madam sena.

"Apakah anda membuat nya sendiri putri ?"tanya madam sena.

Brianna mengangguk tersenyum, madam sena terpesona melihat keindahan gaun yang di desain Brianna.

"Saya pasti akan membuat nya untuk anda "ujar madam sena dengan semangat.

"Terimakasih sebagai imbalan anda bisa memakai desain ini tetapi setelah saya memakainya di acara ulang tahun marquess Bartletrix ".

"Benarkah boleh ?"tanya madam sena.

Brianna mengangguk lagian desain itu hanya desain gaun simpel ia belum terlalu mengeluarkan bakat nya. Ia berencana akan membuka toko pakaian sendiri dengan kualitas dan keindahan yang bagus.

"Terimakasih putri ".

"Kalau begitu saya permisi dulu pangeran , putri "ujar Senna.

Brianna dan para saudara nya mengangguk mempersilahkan madam senna pergi. "Sudah selesai jadi ayo kita ke pasar "ajak aldrick.

....

Mereka sudah tiba di pasar , suasana pasar selalu saja ramai. Brianna mendatangi toko kakek yang ia datangi sebelum nya.

"Selamat datang pangeran ,putri "ujar sang kakek penjual.

"Hai kakek "sapa Brianna.

"Wah ternyata itu anda anak cantik ternyata kau seorang anak bangsawan ya ". Kakek itu senang karena dapat bertemu lagi dengan Brianna.

"Kakek aku ingin mencari barang , sesuatu yang akan aku berikan untuk ayah ku tapi aku tidak tahu mau memberikan apa  karena aku tidak tahu ayah ku menyukai hal apa".

Kakek itu tersenyum ia memberikan sebuah alat lukis kepada Brianna. "Buatlah sesuatu yang membuat ayah mu terkesan nak mungkin alat ini dapat membantu mu ".

Brianna menatap bingung ke alat lukis itu sebuah ide tercetus dari pikiran nya. Melukis ?. Ya setidaknya ia bisa melukis wajah marquess jelek itu kan pikirnya.

Brianna membeli alat lukis itu dan seperti biasa ia memberikan uang lebih untuk kakek penjual.

Brianna langsung melukis wajah marquess Bartletrix setelah ia sampai di mansion nya. Ia akan melakukan nya dengan sedikit baik agar hasilnya sedikit memukau.

"Jangan lupa sekalian lukis aku bri lihat lah wajah menggemaskan ku ini pasti akan terlihat indah nantinya "ujar karbi.

"Sebagai seekor kelinci kau memiliki kepercayaan diri yang tinggi ternyata ".

Brianna memberikan sentuhan akhir di dalam lukisan nya hasil nya sama sekali tidak buruk.
"Wah sangat mirip dengan wajah marquess Bartletrix yang asli sungguh luar biasa "puji karbi.

"Aku emang sangat berbakat jadi sudah pasti hasilnya memuaskan ".Karbi menyetujui perkataan Brianna gadis itu emang sangat berbakat entah apalagi bakat yang dimiliki Brianna.

Become to Antagonis LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang