________
Meda mengerahkan 2 bodyguard di kediamannya untuk menjaga ruangan Mamanya. Masih ada satu lagi yang ia tempatkan di dalam, ia telah mendapatkan izin dari rumah sakit untuk menempatkan mereka disana.
Setelah dua hari Mamanya dirawat, akhirnya Effendi dan Ares pulang. Mereka datang dengan raut sendu.
Malam nanti seharusnya adalah perayaan ketiga tahun perusahaan barunya, Andronext Group. Rasanya ia tidak ingin membuat perayaan disaat Cassiopeia bahkan belum membuka mata. Tapi ia tidak bisa memutuskan sepihak jika persiapan yang mereka lakukan bahkan sudah dari sebulan yang lalu.
Belum lagi Effendi bilang bahwa mereka harus menutupi keadaan Cassiopeia dari publik, karena sedikit saja celah bisa membawa petaka bagi mereka bersama.
_________
"Terima kasih!"
Meda mengeluarkan senyum setulus yang ia bisa, tentu saja hanya sebagai formalitas. Mereka semua sibuk memberinya selamat dan mengakrabkan diri, sayangnya ia tidak menghiraukan itu.
Sibuk dengan lamunannya, tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkari pinggangnya.
"Hai, sayang."
Meda tersenyum tipis.
"Joe, jaga batasanmu." Bisiknya tipis. Namun tak urung ia tidak menolaknya, mereka ada ditempat umum. Tempat dimana hubungan mereka harus tetap terlihat baik-baik saja.
Jonathan terus melemparkan senyum kepada kolega yang menyapa mereka.
"Da, perasaan gue gak enak." Bisik pria itu begitu tidak ada kolega yang mendekati mereka.
Meda mengernyitkan keningnya.
"Kenapa?"
Pria itu mengedikkan bahunya karena ia tidak tahu. Hanya saja ada perasaannya tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu.
Meda menghentikan satu pelayan yang mengantar minuman. Meraih satu gelas cocktail dan memberikannya pada Joe.
"Mungkin lo butuh minum."
Joe tidak menolak.
Akkhhhh!!
Prang!!!
Seketika mereka menjadi pusat perhatian.
Seorang pelayan yang membawa baki berisi minuman tiba-tiba menubruk Meda dan menyebabkan gaunnya basah karena minuman yang tumpah.
"Maaf nona, saya tidak sengaja."
Meda hanya tersenyum dan sibuk membersihkan gaunnya yang basah.
"Sayang, awas!!"
Joe menariknya saat ia hampir tersenggol oleh salah satu tamu undangan yang terpeleset karena air yang tumpah, sedangkan didepannya banyak pecahan beling yang bisa saja melukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...