9. Juna yang kelelahan

1.5K 121 14
                                    

Selamat malam para beban

=== Arjuna

Gue panik dalam kondisi ini kekerasan adalah satu-satunya jalan. Gue berteriak dan nonjok cowok-cowok itu lalu menendang mereka menjauh. Sebenarnya gue kasihan, tapi daripada gue di sodomi tanpa persetujuan. 

Satria megang kaki gue "Sialan, lo sok kuat" racaunya.

Satria gue tendang sampe dia lemas dan lepasin kaki gue. Briel mendekat dan pengen nyipok gue lalu dia juga gue tendang. Hidung Gabriel berdarah dan dia pingsan.

"Maaf banget" ucap gue.

"Huekk" Nates pengen muntah.

"Aduh kasur gue" Gue kembali harus repot ngebopong cowok itu ke kamar mandi untuk dia muntah.

"Menurut lo habis mati kita kemana?" tanya Nates waktu ngeliat wastafel.

"Lo udah muntahnya?" gue abaikan pertanyaannya dan ngebiarin dia muntah lagi.

"Lo percaya gak kalo di surga kita dapetin yang kita mau?" tanya Nates lagi.

"Nates, lo tidur ya, oke, jangan pikirin macem-macem, sini" gue bantuin dia ngebersihin bibirnya dengan air.

"Lo orang baik Juna, lo bakalan masuk surga" Nates mengecup kening gue.

"Haha Orang baik ya, lebih baik lo diem" Gue bopong dia balik ke kamar.


Bara keluar kamar dan menuju dapur.

"Sialan, dia bisa bakar sesuatu kan?" gue berlari ke dapur dan ngehalang Bara.

"Minggir" ucapnya.

"No-no Jangan Bara, balik ke kamar sekarang" ucap gue.

"Ahh bacot lo" Bara menggendong gue dengan mudah dan meletakkan gue di atas meja dapur.

"Satria!! tolong gue napa sat" Teriak gue.

"mmm, badan lo panas banget" Puji Bara, bagi gue itu pujian, karena dia Bara. Bara memeluk gue dan tangannya menahan gue untuk bergerak kemana-mana.

Gue pengen nendang dia tapi gak bisa, gue duduk di meja dapur dan pahanya menekan kaki gue.

"Badan lo kok bisa sepanas ini" dia meluk gue kaya boneka yang hangat. Tangannya masuk ke baju gue dan mulai mainin dada gue yang emang panas.

"Bara ada api di ruang tamu" bisik gue.

"Hah?" dia kelihatan binggung tapi tertarik. Seperti Balita yang ditawari balon.

"Ya, ada Api, gede banget, lo suka kan"

Bara mengangguk, dan menggendong gue. Badannya gede banget sialan, gue gak bisa ngelawan. Di bawanya gue ke ruang tamu dan dia melihat sekeliling.

"Mana?" tanyanya.

"Itu disitu" gue menunjuk ke arah TV "Tapi lepasin gue dulu, biar gue nyalain, Lo duduk di sofa"

Gue Bara turunin dan di smartTV itu gue mencari vido kayu bakar di youtube. Bara duduk bersila di lantai sambil menonton api yang membara di layar TV seperti balita. Dia melihat layar dengan pandangan takjub. Suara api yang membakar kayu membuatnya tenang dan gak gerak, hanya nonton.

"Diem disini ya, jangan kemana-mana" bisik gue.

"hem em" dia mengangguk dan rebahan di sofa.


Gue melewati kamar mandi melihat Nates duduk dibawah shower. Bukannya dia udah gue bawa ke kamar? gimana sih caranya ni anak bisa gerak-gerak padahal mabok.

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang