Bab 5

1.3K 211 23
                                    

A/N : Cerita ini masih berlanjut di Wattpad. Untuk versi Ebook telah tersedia di Google Play, cari judul : Perfect Chemistry/ Tilly D. Pemesanan versi PDF Perfect Chemistry WA : 082124089124

Versi Karya Karsa per bab Perfect Chemistry cari : @iamtillyd

Judul baru yang juga tersedia di Google Play :
1. When We Kiss
2. Under His Control

***

"Kurasa aku akan kembali ke kamarku sekarang," bisik Blair gugup. "A-aku harus pergi, maaf, permisi."

Alvaro memberikan ruang bagi Blair untuk melewatinya. Ia tidak mengulurkan tangan maupun mencegah Blair dengan memanggil wanita itu. Setelah ciuman mereka berakhir, ucapan yang Alvaro lontarkan kepada wanita itu seakan sisa tenaga yang dimilikinya dan kini sudah habis.

Jika napas Blair memburu dan pipi wanita itu memerah, maka Alvaro merasakan sakit dan lemas yang bersamaan. Pertama, dia tidak bisa menuntaskan seluruh hasratnya kepada wanita itu. Kedua, tubuhnya lemas karena membutuhkan banyak usaha bagi Alvaro untuk 'menahan diri'.

Lebih baik jika wanita itu pergi, bisik Alvaro dalam hati. Jika wanita itu terus di hadapannya, ia mungkin tidak akan berhenti mencium Blair—tidak peduli apa yang akan Blair katakan mengenai jawaban 'lamaran' Alvaro

Alvaro menatap segelas kopi di atas meja yang baru diminum satu kali. Masih tersisa banyak dan sekarang sudah dingin. Tadinya ia berniat untuk menyeduh kopinya sendiri lalu duduk di balkon seraya menyelesaikan pekerjaannya.

Blair Kataleya, apa kau tahu pengaruhnya jika kau menatapku?

Kopinya dingin karena dia terlalu sibuk mencium wanita itu.

Memandang kopi hitam itu cukup lama, Alvaro tiba-tiba teringat dengan pertemuan pertamanya bersama Raja Belgia—Theoden Trevisan. Lima bulan yang di Kastil L'arche De Noé yang terletak di Kota Dinant, Belgia. Sebelum menemui Theo, Alvaro membuat janji terlebih dahulu dan ia mengirimkan surat tertutup untuk pria itu mengenai tujuannya.

"Your Majesty, sebelumnya saya ingin meminta maaf karena saya sangat lancang membuka masalah di dalam kawasan Anda."

"Saya sangat paham bahwa Kerajaan Belgia berada di dalam kekuasaan Anda dan segala hal yang terjadi di Belgia adalah wewenang Anda. Saya telah mendengar desas-desus yang menyebar mengenai penggelapan dana di Kerajaan oleh Rajanya sendiri di Belgia."

Theoden yang menatap Alvaro datar saat itu merubah raut wajahnya. Tatapan Theo meredup dan pria itu tersenyum miring pada Alvaro.

"Apakah Anda salah satu dari sekian banyak seorang Pangeran yang akan menuntut saya atau meminta saya turun takhta?"

"...atau mungkin, Anda ingin menutupi apa yang Anda ketahui kemudian meminta imbalan kepada saya Your Highness?" tanya Theoden tenang.

Alvaro menggeleng. Ia membalas dengan senyuman tipis.

"Tidak semuanya. Saya tahu Anda adalah Raja yang jujur dan bijaksana. Yang menjadi masalah di istana Anda adalah Perdana Menteri Anda, apakah Anda sudah mengetahuinya?"

Saat itu Theoden membalas dengan anggukkan ringan tanpa suara.

"Sebenarnya saya tidak ingin ikut campur mengenai masalah Kerajaan Anda, karena saya tidak memiliki kewenangan sama sekali. Tapi Your Majesty, menjadi masalah saya ketika Perdana Menteri Dixon bekerja sama dengan salah satu anggota direksi di Kerajaan saya."

Perfect Chemistry (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang