10

1.7K 149 5
                                    









"Jis."

"Oyy!"

"Han!"

"Han Jisung!"

"Apa?!" Jisung membalik tubuhnya setelah menghentikan langkah kakinya, menatap galak pada Minho yang sejak tadi terus mengikutinya.

"Santai dong, lu kenapa sih? Sensian amat hari ini."

Jisung tak membalas ucapan Minho dan lebih memilih kembali berjalan untuk menuju halte, baru saja kakinya akan melangkah, Minho lebih dulu menangkap tangannya.

"Lo gaada jemputan? Balik bareng gue aja."

Jisung melepaskan tangan Minho dari tangannya dan tanpa kata berjalan lebih dulu menuju parkiran sekolah.

Daripada naik bis, lebih baik nebeng kan, gratis.

"Lo lagi ada masalah?" Minho bertanya sambil menarik pelan gas motornya.

Membuat Jisung menahan dongkol karna jika sepelan ini mereka akan lama sampai rumah.

"Jis?"

"Bukan urusan Lo."

"Marahan sama pacar Lo ya?"

Mendengar pacarnya disebut, Jisung makin kesal saja rasanya, dia tak menyahut lagi saat Minho mengajaknya bicara.

Tak langsung pulang, Minho malah menghentikan motornya di KFC.

"Ngapain kesini?"

"Pake nanya, ya makan lah, apa lagi? Mau jabat jadi direktur?"

"Gue kan mau pulang!"

Minho merangkul bahu Jisung lalu mengajak anak itu masuk ke dalam resto, "Gue traktir, lu ga mungkin nolak kan."





.....



"Tumben Lo baik."

Minho menyerngit memandang Jisung di depannya, kok tumben? Bukannya Minho selalu baik ya?

"Gue kan selalu baik."

"Dih, lo dulu waktu jalan ama gue juga uang eskrim dua rebu lo tagih."

"I—itukan masih SMP Ji, jatah jajan gue dikit banget."

Jisung mengendikkan bahunya lalu lanjut menghabiskan makanannya.

Mereka istirahat sebentar setelah makan, duduk santai sambil menikmati minuman masing-masing.

Rasa kesal Jisung sedikit hilang sekarang.

Tapi tak lama, karna kesalnya kembali memuncak begitu tak sengaja melihat si pacar tengah masuk ke tempat yang sama dengannya, dan yang membuatnya kesal adalah, pacarnya itu bersama orang lain.

Yang Jeongin, adik kelasnya di sekolah.

Sedang apa mereka berdua? Kenapa kelihatan akrab sekali? Membuat Jisung berpikir yang tidak-tidak saja.

Jisung menahan emosinya lalu meraih ponselnya, mengirimi pesan pada Hyunjin, menanyakan pria itu sedang apa dan sedang dimana sekarang.

Tak jauh dari tempatnya, Jisung dapat lihat Hyunjin melirik ponselnya, lalu mengabaikan ponsel itu dan lebih memilih bercengkrama dengan Jeongin di depannya.

Anjing lah.

"Minho, yuk pulang."

"Mm~ sebentar, baru abis setengah ini minumnya." Minho kembali memasukkan sedotan kedalam mulutnya, tapi Jisung malah menarik gelas minuman Minho dan menarik paksa pria itu agar segera pergi dari sana.





.....





"Lo kenapa sih? Gue tanya bener-bener ini." Lagi Minho menanyai ada apa dengan Jisung setelah mereka sampai di depan rumah pria itu.

Jisung menghela nafas dengan wajah lesunya, "Kayaknya pacar gue selingkuh."

"Ya bagus, putus aja, balikan sama gue yuk."

Ucapan Minho barusan mendapat balasan sebuah geplakan di kepalanya dari tangan Jisung, anak itu mendengus lalu menatap marah kearah Minho.

"Lo ga ngebantu."

"Hehe maaf, gini deh, Lo pastiin aja dulu, mungkin aja Lo salah paham."

"....."

"Gue gabisa kasih saran lebih, saran gue sih lu putus aja terus pacaran sama gue, selesai."

Jisung tak menyahut namun dia tertawa kecil, entah kenapa kalimat Minho barusan terasa lucu baginya, membuatnya ingat akan masa-masa alay mereka sewaktu pacaran di SMP dulu.

"Kalo gue balikan sama Lo, sama aja dong kayak gue mungut sampah."

"Seenggaknya sampah ini lebih baik dari pacar Lo itu."

"Jadi lu beneran sampah?"

Minho berkedip lucu, dia ingin membalas tapi tak jadi saat melihat Jisung tertawa kecil di depannya.

Ya ampun, manis sekali, Minho makin menyesal pernah memutuskan Jisung dulu.

"Jis, tolong balikan sama gue aja, pleaseee, gue janji Lo ga bakal nyesel balikan sama gue."

"Hahah, pulang sana Lo."

"Kita balikan ya?"

"Gak dulu."









Bersambung

mantan [minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang