Dua puuh tujuh Agustus, Eleanor sudah duduk dengan manis di depan perapian kantor ayahnya, mengenakan gaun terbaiknya karena hari ini dia akan bertemu Kingsley dan Nebulas. Dia akan ke dunia sihir!
Kakinya bergoyang-goyang dengan gembira, ia bahkan menghabiskan makan lebih lahap dari biasanya. “Kapan mereka akan tiba, Dad?” tanya Eleanor ke sekian kalinya.
“Pukul sembilan, sayang.” Jawab Edward sabar, menahan senyumnya di balik koran yang ia baca.
Oh, sebentar lagi. Eleanor kembali menatap perapian tepat saat api hijau muncul menunjukkan kedatangan Kingsley dan Nebulas yang segera melompat keluar dari perapian dan membersihkan jas meraka dari debu. Pakaian mereka hari ini cukup berbeda, terlihat lebih manusiawi, atau lebih tepatnya terlihat seperti manusia biasa, bukan penyihir.
“Kalian datang!” teriak Eleanor gembira.
“Tentu saja, kami akan datang.” Jawab Nebulas menyentuh pelan puncak kepala Eleanor saat Kingsley dan Edward berjabat tangan. Ini kedua kalinya Edward bertemu dengan Kingsley dan Nebulas, walaupun mereka telihat cukup muda, ia yakin mereka dapat diandalkan untuk membawa ia dan anaknya menuju dunia sihir.
“Kita berangkat sekarang?” tanya Eleanor tidak sabar, sementara Kingsley menjelaskan kepada Edward ke mana dan bagaimana mereka akan pergi ke Diagon Alley.
Edward mengangguk mengerti, dan ia memimpin Kingsley dan Nebulas untuk keluar dari ruang kerjanya.
“Kita tidak akan menggunakan perapian?” tanya Eleanor tidak mengerti. Dia menunjuk ke arah perapian kantor Edward dengan tampang sedih.
“Tidak, dear.” Jawab Nebulas. “Belum saatnya.”
Eleanor membelenggu dan Nebulas menyentuh bahunya untuk menghibur gadis kecil itu. Beberapa pelayan tampak terkejut melihat tuan mereka dan anaknya keluar dari ruang kerja bersamaan dengan dua laki-laki muda karena tidak ada satupun dari mereka yang melihat tamu yang masuk untuk menemui tuan mereka.
“siapkan mobil.” Ucap Edward kepada salah satu pelayan yang ia temui. Kingsley membisikkan sesuatu kepada Edward kemudian Edward menambahkan titahnya. “No guard, please.”
“But, sir—“
Belum genap kalimat milik si pelayan, Edward sudah melihat wajah pelayan itu.
“Yes, sir.”
Si pelayan menghilang dengan cepat untuk mencari supir resmi pak Menteri sebelum pak Menteri itu sendiri mencapai pintu depan sementara Edward sibuk memberikan tour singkat kepada Nebulas dan Kingsley tentang rumah dinas yang saat ini ia tempati.
Mobil hitam, yang menggabungkan keanggunan dengan martabat, dan memiliki interior yang ditata dengan baik secara tradisional sudah terparkir rapih di depan Downing Street nomor sepuluh siap digunakan saat Edward keluar dan mempersilahkan tamu-tamunya untuk memasuki mobil itu.
“Tidak, Pak Menteri. Aku yang akan menyetir.” Nebulas segera menghadang Edward yang hendak memasuki kursi kemudi, tidak mungkin penyihir mengerti apa itu mobil apa lagi mengendarainya. “Aku cukup sopan untuk tidak membiarkan menteri Muggle mengemudi.” Kata Nebulas lagi sudah duduk di tempat supir dan menutup pintunya.
“Kau yakin bisa menyetir?” Edward kembali meyakinkan Nebulas.
Nebulas mengeluarkan hasil lisensi kemudinya yang sudah disetujui oleh lembaga berwenang. “Tidak pernah sepercaya diri ini sebelumnya.” Jawab Nebulas sumringah sementara Kingsley baru saja keluar dari kediaman Menteri Muggle untuk menyihir para pelayan dengan Mantera Memori sehingga mereka hanya mengingat Edward Heath dan Eleanor pergi untuk berlibur selama satu hari.
“Oh, silahkan masuk, Pak Menteri.” Kata Kingsley membukakan pintu belakang mobil Rover terbaru zaman itu layaknya ajudan.
Edward yang menyerah bernegosiasi dengan Nebulas, mengikuti anaknya, Eleanor yang sudah duduk manis di dalam mobil, lalu Kingsley menutup pintu belakang mobil dan berjalan mengitari mobil dan duduk di kursi penumpang sebelah Nebulas.
“Kau benar-benar berniat untuk mengendarainya, Nebulas.” Gumam Kingsley.
“Kepercayaan Bu Menteri ada di tangaan kita saat ini.” Sahut Nebulas, memegang ban kemudi dan menurunkan rem tangan. “Kalian siap?” tanyanya sedikit memiringkan wajahnya ke belakang untuk menunjukkan bahwa ia berbicara dengan Edward dan Eleanor di belakangnya.
“YES!” sahut Eleanor gembira sementara Edward menelan ludahnya, hari ini dia menyerahkan nyawanya dan Elanor kepada dua penyihir muda. “Apakah kita akan terbang?” tanya Eleanor bersemangat.
“Tidak sekarang, Nona Muda.” Jawab Nebulas saat mobil mulai melaju pelan. “Kau akan belajar terbang di sekolah.”
“Apa terbang menyenangkan?”
“Ya, tentu saja.”
“Apa penyihir terbang menggunakan sapu?”
“Yeah, jika kau cukup mahir kau bisa bermain Quiddicth.”
“Apa itu Quiddicth?”
“itu jenis olahraga kita.”
“Olahraga penyihir.” Ralat Kingsley. “Semacam sepakbola di dunia Muggle, dimainkan di udara dengan naik sapu terbang dan ada empat bola.”
“Empat bola?” mata Eleanor membola.
“Yeah, dua Bludger yang gila, satu Quaffle yang seperti bola voli biasa dan satu Snicth, sejenis bola emas kecil yang dapat terbang. Tiga Chaser harus memasukan Quaffle ke dalam gawang, lalu ada dua Beater yang akan memukul Bludger ke tim lawan sehingga musuh mereka terjatuh dari sapu. Sementara itu, satu Seeker akan mencari Snicth, permainan akan berakhir saat Snicth ditemukan.” jelas Nebulas.
“Bagaimana jika mereka tidak pernah menemukan Snicth?”
“Leanor, berhentilah bertanya, kau mengganggu konsertrasi Mr Colate dalam menyetir.” Tegur Edward.
“Oh, tidak apa, Pak Menteri. Aku tidak keberatan. Aku cukup ahli dalam mengendarai mobil sejujurnya walaupun tidak secepat terbang.” Sahut Nebulas, melihat Edward dari spion tengah.
“Apa kau bermain Quiddicth?” tanya Eleanor lagi.
“Yeah, aku Beater sebelumnya.” Jawab Nebulas gembira. “Hufflepuff memiliki pemukulku yang aku beli di Jepang.”
“Apa itu Hufflepuff?”
“Oh, itu asrama kami. Kau akan ditempatkan di salah satu asrama di Hogwarts. Hufflepuff, Ravenclaw, Gryffindor dan Slytherin. Aku dulu di Hufflepuff. Kingsley berada di Ravenclaw dan adik perempuannya di Gryffindor.”
“Bagaimana jika aku tidak ditempatkan di asrama mana pun?”
“Tidak masalah, Hufflepuff menerima semua orang.”
“Benarkah?”
“aku yakin kau cukup yakin kau cukup pintar untuk masuk Ravenclaw.” Sahut Kingsley.
“Apa masuk Ravenclaw harus pintar?” tanya Eleanor. “aku tidak tahu apapun tentang dunia sihir.”
“Tapi kau cukup pintar untuk memahami alogaritma Muggle untuk umurmu.” Balas Kingsley. “Tapi di asrama apapun saat kau bergabung nanti, itu adalah yang terbaik untukmu.”
“Jadi, bagaimana asrama ini berkerja?”
“Cukup pertanyaannya, Leanor.” Ucap Edward. “Kau akan membuat mereka pusing.”
“Tidak apa, Pak Menteri.” Sahut Nebulas lagi. “walaupun kita akan segera tiba.”
“Beberapa Auror sudah berjaga di sekitar Leadenhall Market.” Kata Kingsley. “Anda tidak perlu khawatir jika seseorang mengenali Anda, kami akan menggunakan Mantera Memori kepada mereka.”
“Apa itu Auror?” Eleanor melanjutkan pertanyaan tanpa hentinya.
Kingsley mengintip dari sandaran mobilnya. “Itu seperti aku dan Nebulas. Kami menjaga orang-orang penting, beberapa menangkap dan mengejar penjahat.”
“seperti polisi?”
Kingsley dan Nebulas saling melirik, “Yeah, kami polisi di dinia sihir.” Jawab Kingsley.
“itu mereka.” Bisik Nebulas pada Kingsley namun dapat didengar Eleanor dan Edward yang duduk di belakangnya. Mata Nebulas melihat tiga orang berjubah hitam yang berkumpul dan berpura-pura bercakap-cakap. “Apa yang mereka gunakan?” kata Nebulas lagi.
“Itu yang terjadi jika kau mendapat nilai rendah di penyamaran.” Sahut Kingsley.
Nebulas memarkir mobilnya di depan rombongan jubah hitam. Mereka terkejut saat mendapati Kingsley berada di dalamnya. Edward dan Eleanor turun dari mobil.
“Penyamaran kalian parah.” Komentar Nebulas sambil melempar kunci mobil kepada salah satu pria berjubah hitam.
Pria yang mendapat lemparan kunci bergerak kikuk memasuki mobil sementara dua lainnya mengikuti Kingsley di belakangnya.
“Ini dia Leaky Couldron, Pak Menteri.” Kata Nebulas di sebelah Eleanor.
Itu adalah tempat minum kecil dan kotor. Jika Nebulas tidak menunjuknya, Eleanor dan Edward mungkin tidak akan melihatnya. Orang-orang yang melewatinya sama sekali tidak meliriknya. Mata mereka bergulir dari kiri toko buku besar di sisi yang satu ke toko musik di sisi lainnya, seakan mata mereka sama sekali tidak melihat Leaky Couldron.
“Aku tidak pernah ingat ada tempat semacam ini.” Komentar Edward.
“Ini tempat terkenal di kalangan penyihir, biasanya para Muggle tidak menyadarinya dan hanya lewat begitu saja.”
Kingsley membuka pintu bar, mempersilahkan Edward dan Eleanor masuk sementara Nebulas mengekor di belakang. Dua pria berjubah berjaga di depan pintu bar, memastikan tidak ada yang melihat Perdana Menteri Muggle masuk ke dalam tempat minum kumuh.
Untuk tempat terkenal, tempat ini sangat gelap dan kumuh.
Beberapa wanita tua duduk di sudut, minum sherry dalam gelas-gelas kecil. Salah satu di antara mereka menghisap pipa panjang.
Seorang pria kecil memakai topi tinggi dari sutra hitam sedang bicara dengan pelayan bar yang sudah tua dan botak, kepalanya kelihatan seperti kenari dari permen karet. Dengung obrolan pelan terdengar memenuhi seisi bar. Semua orang kelihatannya kenal Nebulas dan Kingsley, mereka melambai dan tersenyum untuk menyapa.Nebulas dan Kingsley berkali-kali menyapa, dan menolak minuman maupun makanan yang orang tawarkan kemudian melihat Eleanor dan Edward. Beberapa lainnya mulai berbisik tentang anak Perdana Menteri Muggle yang ternyata seorang penyihir dan menyatakan mereka adalah saksi terhormat yang dapat melihat anak itu secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS: A Story Behind The Brightest Star
Fantasy☆☆☆☆☆☆☆☆☆ This is just fan-fiction. Half of the casts belong to JK Rowling, another half belongs to my lovely readers, and Eleanor Heath belongs to me. Everything in this story, never happens in real world. We, you and I, are just muggles, honestly.