Part 18

1K 81 6
                                    

***

"Mba..." Hanum menghampiri meja Dewi, managernya.

"Eh iya Num, yang tadi kamu bilang di whatsapp ya, sini duduk duduk..." Dewi menarik bangku kosong yang berada tak jauh dari mejanya, Hanum duduk di bangku itu. "Gimana Num, ada apa nih? Kok aku jadi deg deg an ya. Hahaha"

Hanum tersenyum kecil. "Gini mba, kan aku agustus nanti itu habis kontrak setahun disini..."

"He em..." Dewi mengangguk.

"Nah, aku mau ngajuin resign mba, walaupun aku nggak tau juga diperpanjang atau nggak, tapi aku mau ngomong dari sekarang."

"Hah?!" Dewi membelalakkan matanya "kenapa Nuum...kok resign, lagian kayanya udah obvious sih kita bakal pertahanin kamu. Gimana?"

"Ya...aku bakal tetep ajuin resign mba."

"Iya tapi kenapaaa...tunggu-tunggu, kita pindah yuk kesana" Dewi menunjuk ruangan kecil yang telah lama kosong di sebelah ruangan Bu Herna, didalamnya hanya berisikan meja dan kursi yang siap ditempati. "Sin siiin..." Dewi memanggil Sintya supervisor Hanum.

"Ya mba?" Sahut Sintya.

"Sini ikut yuk Sin."

Kini di ruangan itu duduk Sintya dan Dewi berhadapan dengan Hanum. Dewi menjelaskan pembicaraan yang Hanum sampaikan tadi.

Hanum terdiam sesaat, "Aku...mau nikah mba."

Dewi membelalakkan matanya untuk kedua kali, diikuti Sintya. "Alhamdulillah Nuum...seneng banget denger beritanya..." kira-kira begitu respon Dewi dan juga Sintya.

"Tapi memang sampai harus resign karna menikah Num? Kamu mau pindah jauh atau gimana?" Tanya Sintya.

"Nggak kok mba."

"Terus karna kenapa? Karena calon suami kah?"

"Ya...itu karena pertimbangan kami berdua mba."

Dewi dan Sintya terdiam, susah untuk dibantah kalau sudah pertimbangan kedua belah pihak.

"Kamu yakin Num?" Tanya Sintya. "Kamu dulu kan pernah cerita nggak mudah untuk kamu dapat kerja, sekarang mau kamu lepas lagi?"

"..." Hanum merapatkan bibirnya. "Insya Allah yakin mba."

Dewi dan Sintya tak melepaskan pandangannya dari Hanum. "Yaudah Num, kalau itu memang sudah jadi keputusan final ya aku juga nggak bisa memaksa kamu, sangat disayangkan sih, banget, kita udah nemu flownya sama kamu, dan kamu enjoy kan disini nggak ada yang gangguin kamu kan?" Dewi memicingkan mata. 

"Iiiih nggak kok mba, aku juga ngerasa nyaman disini beneran." Bantah Hanum.

"Ya sudah selamat buat pernikahan kamu ya Num, dan semoga kamu bahagia dengan keluarga baru kamu nanti, juga semoga kamu sukses ke depannya apapun yang akan kamu geluti nanti." Kata Dewi.

"Amin mba." Jawab Hanum.

"Kalau gitu nanti aku akan sampaikan ke Bu Herna terkait resign kamu, tapi aku yakin Bu Herna nggak akan rela melepas kamu sih hahaha." Sambung Dewi.

TOUCHED (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang