39. Bahu lain

839 176 36
                                    

16sept2022;friday

.

.

___________________________________________

Wajah berapi-api dengan gemuruh emosi yang kian menimbun tak lantas membuat Jaehyun bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah berapi-api dengan gemuruh emosi yang kian menimbun tak lantas membuat Jaehyun bicara. Pria itu masih diam memperhatikan sosok cantik yang baru saja mencercanya dengan berbagai macam pertanyaan.

Hal itu semakin meluapkan amarah yang sebenarnya sudah berusaha Lisa tekan agar tidak berlebihan.

"Kau memilih istrimu?"

Jaehyun menghela napas lagi. "Aku mencintaimu. Itu saja yang bisa ku katakan!"

Gemuruh emosi semakin tak terkendali, Lisa kemudian menghujani pria itu dengan berbagai pukulan hingga makian. Ya, sudah seperti sifat remaja pada umumnya, saat bertengkar dengan pasangan mereka.

"Aku tidak menginginkan kalimat bodoh itu. Itu bahkan tak menunjukkan rasa cintamu sama sekali. Nyatanya, kau selalu memperlakukanku seperti pelacur yang bahkan tak pernah memiliki bayaran sama sekali. Itu menjijikkan!!!"

Awalnya Jaehyun membiarkan Lisa memukulinya dan bahkan menghujaninya dengan berbagai makian. Namun, rasanya kali ini ia tak bisa berdiam diri lagi. Secepatnya Jaehyun menahan kedua lengan tangan Lisa.

"Jangan menyebut dirimu seperti itu!"

"Itu fakta! Dan kau tidak bisa membantahnya!"

Jaehyun menggeleng. Wajahnya terlihat merah padam, tapi ia sebisanya berusaha tak balik berbicara kasar pada gadis itu.

"Aku tidak pernah memandangmu seperti itu."

"Oh, ya? Benarkah?" Lisa bertanya seperti mengolok-olok kalimat Jaehyun. Ia tertawa sepintas, sebelum akhirnya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman pria itu. Meskipun usahanya itu sia-sia, karena Jaehyun sedikitpun tak memberinya peluang untuk terlepas.

"Di ruang kerjamu, di mobil, di ruang latihan, bahkan sampai di toilet. Dimana pun kau menginginkannya, kau akan melakukannya padaku! Apa kau masih berkata jika aku bukan seperti pelacur cuma-cuma untukmu?"

Tak lantas menyahut. Jaehyun berulang kali menarik napas panjang dan menghelanya, demi mengontrol emosinya saat mendengar Lisa yang lagi-lagi menyebutkan kata itu.

"Lisa, bisakah kita bicara baik-baik?"

"Tidak. Aku tidak mau. Jika itu hanya akan berakhir pada bujukan agar aku bersabar lebih lama, sebaiknya lupakan saja! Aku sama sekali tidak tertarik!"

Mendengar jawaban itu, Jaehyun lekas melepaskan tangan gadis itu dari genggamannya.

"Kalau begitu turunlah! Lakukan apapun sesukamu. Kau ingin meninggalkan ku? Maka itu hak mu. Lagi pula, bukankah kau sendiri yang memintaku kembali saat kita sama-sama sepakat untuk berhenti?"

JUST FIVE MINUTES! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang