Pertama, Bianca harus tahu ia berada di mana?
Apakah sihir itu benar nyata adanya?
Kenapa orang-orang yang kini berada di dunia tempatnya singgah sangat berbeda dengan orang-orang di Rosever?
Cara mereka berpakaian, berbicara bahkan bersikap.
Bianca masih setia menatap lalu lalang setiap orang di koridor rumah sakit dengan kebingungan, terutama pada seorang wanita yang tengah berdiri di depan lemari kaca dan memasukan uang koin ke dalam lubang kecil.
"Huh?"
Bianca terperanjat karena setelah memasukkan uang koin, ada kaleng minuman keluar dari lubang di dekat kaki wanita itu.
Bianca memicingkan mata lalu melangkah menuju lemari kaca tersebut.
Dia lantas menempelkan wajah pada kaca dan meneliti deretan kaleng minuman di dalam sana. Dia mengetuk kaca itu berulang kali lalu meneliti lubang uang koin dengan seksama.
"Lemari apa ini? Apa cara kerjanya menggunakan ilmu sihir?" Bianca bermonolog.
"Apa yang dia lakukan?"
Bisik-bisik orang yang juga berniat membeli minumam di vending machine itu membuat Bianca terperanjat, dia mundur satu langkah dan memperhatikan mereka satu persatu.
Minuman apa yang mereka minum?
Kenapa bentuk kaleng itu aneh?
"Bukankah dia Bianca Rooser?"
"Hey! Aku penggemarmu! Boleh minta foto dan tanda tangan?!"
Bianca tersentak dan mundur satu langkah saat seorang pria mendekat.
"Kenapa dia bersikap seperti itu?"
"Rumor itu benar, dia memang artis yang sombong."
"Kau rakyat jelata! Beraninya kau menghinaku seperti itu!" Bianca melotot dan memicing garang pada penggosip itu.
"Cih! Hanya karena kau selebriti bisa bebas mengataiku rakyat jelata! Kau sangat keterlaluan!"
"Benar. Dia keterlaluan..."
Bianca menatap semua orang secara bergantian, dihakimi oleh cara mereka melempar atensi.
Bianca Rooser, apa kau menjalani hidupmu seperti ini? Ditatap dan direndahkan oleh orang lain? Sungguh menyedihkan!
"B-bianca! Oh! Mohon maaf, Bianca sedang tidak dalam kondisi yang stabil, aku harap kalian memakluminya—"
Elias bergegas menyeret Bianca dari sana sebelum situasi semakin memanas.
"Bukankah dia tersandung banyak skandal? Kenapa bertingkah sok!"
Elias meringis mendengar beberapa hujatan untuk Bianca di belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Défaite Rosever
RomanceDianggap sebagai ancaman bagi seluruh klan dan kerajaan karena mempunyai ilmu sihir, Bianca Rosever dihadapkan pada eksekusi mematikan. Dalam pelariannya, sang puteri yang dicap angkuh seantero negeri itu membawa tangis, amarah dan dendam, terutama...