Chapter II
Malam itu penuh dengan kesunyian. Ditambah derasnya hujan mengguyur wilayah itu.
Thailand hanya duduk di sofa dan membaca buku. Itulah hobinya, ia suka membaca apalagi jika buku itu berhasil menarik perhatiannya. Maka ia akan membacanya meski hingga larut malam.
*Tuk
"Hm? Kertas...?" Thailand yang kebingungan itu meraih kertas yang terjatuh dari salah satu halaman buku itu.
"Bahasa... Yunani? Bukan, sepetinya aksara? Ayah pernah mengajari ini, tapi...apa artinya?" Thailand terus bergumam.
Kemudian ia teringat tentang buku aksara yang ada di salah satu koleksi bukunya. Ia dengan cepat mencari buku itu dan mengartikan arti tulisan pada kertas usang tersebut.
"... Tidak mungkin... Tidak mungkin! Ini pasti bohong." Wajahnya tiba-tiba berubah, ia terlihat terkejut dengan arti dari tulisan itu.
"Tidak...aku harus mengehentikan ini, bukan? Iya..."
Thailand melempar buku itu ke sembarang arah. Pikirannya kini penuh dengan arti tulisan itu.
...
Paginya
Sesuai dugaan, gadis itu keluar dari kamar dan berjalan-jalan di taman dengan sebuah buku di tangannya.
Ia adalah Indonesia. Anak pertama dari 10 bersaudara. Sifatnya sangat dingin dan cuek. Hobinya hanya membaca buku, namun ada hobi lain yang paling ia suka.
Saat ini, ia sedang duduk di taman yang sangat jarang dikunjungi siapapun, yaitu di belakang kamarnya. Di sana ada taman kecil dengan satu pohon besar dan sungai kecil. Meski begitu, banyak sekali ikan-ikan kecil tinggal di sungai itu karena saking jernihnya air itu.
"Seperti biasa, kalian baik-baik saja, kan?" Ucap Indonesia sendiri
"~~~" suara semilir angin sehingga membuat daun-daun pohon dan rumput itu bergoyang, pertanda ia menjawab pertanyaan itu.
"Hahaha, syukurlah. Aku memiliki cerita menarik kali ini, mereka penasaran akan sosok itu. Yeah, tapi sepertinya mereka akan gagal. Bukan begitu?" Gumamnya lagi
"~~~"
"Bagitukah? Oho, sepertinya ini akan menarik. Terimakasih atas sarannya, sahabatku."
POV Indo
Perkenalkan, pohon dan rumput-rumput ini adalah temanku, Yaa meski kedengarannya aneh dan gila. Tapi memang benar adanya, dia adalah sahabatku. Namanya Gurou dan Cael. Aku memiliki sihir yang cukup unik, yaitu bisa berinteraksi dengan alam. Sejak kecil, ayah mengaggap ku sebagai anak yang 'tidak waras' karena selalu berbicara pada tumbuhan.
Aku adalah anak pertama dari 10 bersaudara. Aku sedikit berbeda dari ke 9 saudaraku, berbeda dengan Thailand dan Singapura yang memiliki kepintaran di atas rata-rata, berbeda dengan Malaysia dan Filipina yang pandai bersosialisasi sehingga memudahkan keluarga ini membentuk aliansi.
Dan tentunya berbeda dengan Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei dan Vietnam yang memiliki kekuatan turunan dari ayah sehingga mereka memiliki aura yang kuat. Mereka juga pintar mengatur strategi dan memiliki otak cerdik.
Berbeda sekali dengan aku yang hanya berdiam diri di kamar dan membaca buku sepanjang harinya. Berkumpul dengan keluarga pun jarang, kerjaan ku hanya duduk di sini dan berbicara dengan kedua sahabatku.
Kadang kala aku dianggap sudah gila oleh semua saudaraku karena tidak pernah bermain dengan mereka. Namun, satu hal yang tidak mereka ketahui. Aku, bisa membaca pikiran mereka dan bisa menghipnotis orang apabila keadaan orang tersebut dengan down (mental menurun).
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Sang Gadis Misterius
FantasyGadis dengan pakaian serba hitam dan topeng putih, serta corak mawar yang terukir di topengnya itu selalu muncul di tengah malam ketika sedang terjadi pembantaian atau perampokan. Orang-orang menyebutnya "Sang Dewi Mawar" karena ia selalu mengenakan...