Hai readers. Selamat datang di karya kedua author.
Buat kalian yang mau baca cerita ini lebih baik baca cerita author yang pertama dulu supaya alurnya nyambung..hehe
Tapi kalau mau lanjut yang ini dulu juga gak papa sih. Cuss baca!
Happy Reading🍂
*
*"Kenapa Sas? Kenapa kamu pergi tanpa mendengarkan penjelasanku dulu?" tangannya mengepal erat.
Brak..
Dengan sekeras tenaga dia memukul meja kaca dihadapannya. Darah segar mengalir dari setiap jari jemari nya. Bahkan saat tangannya terluka seperti ini pun dia tidak merasakan sakit sama sekali. Hati nya sudah lebih sakit dibandingkan apapun untuk saat ini.
"Saski...Saski aku mencintaimu, tolong kembali sayang..."
"Aku berjanji akan berubah, maaf..maaf karena aku lalai mengabaikan perasaanmu.."
"Aku bisa gila Sas.."
Teriakan yang begitu menyayat hati itu terus terdengar di seluruh ruangan apartemennya. Bahkan kini sudah satu jam dia meratapi kepergian Saski. Bisa dilihat tangannya yang berlumuran darah segar pun kini sudah mengering.
Gibran begitu ketakutan menjalani hidup nya tanpa seorang istri, istri yang selalu dia campakan. Karena ulahnya sendiri istrinya merasakan rasa sakit selama enam bulan pernikahan mereka.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Saski memilih mundur dari pernikahannya. Pasalanya sudah berulang kali dia memberikan Gibran kesempatan tapi kesempatan itu selalu Gibran sia-siakan. Saski tidak ingin bersaing dengan masa lalu Gibran, apalagi masa lalu itu dengan jelas ada dihadapannya.
Karena, alasan itulah Saski memilih menyusul orang tuanya ke Negeri yang memiliki julukan Sepatu Bots, Italia.
"Maaf...bukan aku tak mau mendengarkan penjelasan kamu Ran, semua tindakan mu sudah menjelaskan semuanya," batin Saski yang kini tengah terduduk di ranjang kamarnya.
Hatinya begitu sakit saat mengetahui suaminya sendiri begitu terpuruk, meskipun mereka terpisah oleh jarak yang membentang hati Saski belum sanggup meredam rasa cintanya. Bahkan saking cinta nya kepada Gibran, Tuhan memberikannya sebuah titipan yang sangat berharga.
Tuhan seakan tahu apa yang Saski butuhkan untuk melanjutkan hidupnya. Selain dipertemukan dengan keluarga kandungnya, Saski pun diberikan sebuah kepercayaan untuk mengandung dan membesarkan anak hasil buah cinta nya dengan seorang Affandra Gibran Damares.
Kabar kehamilannya membuat dua rasa yang berbeda. Rasa bahagia saat mengetahui bahwa Tuhan itu Maha Adil, disaat dia kesepian Tuhan menitipkan malaikat kecil di rahimnya. Namun, rasa sedih pun ikut hadir saat mengingat bayi yang kini dirinya kandung tidak akan memiliki seorang ayah.
"Gibran..lihatlah, bahkan Tuhan membuatku bingung saat ini. Apa mungkin aku bisa melupakanmu disaat ada satu malaikat yang kamu tinggalkan disini," Saski mengehentikan ucapannya, dia menyempatkan diri meraba perutnya yang masih datar.
"Harapanku saat ini hanya satu, melihatnya tumbuh besar dan hebat. Meskipun aku tidak tahu akan menjawab apa jika kelak dia tumbuh besar dan menanyakan keberadaan mu. Maaf..maaf..jika aku mengatakan kamu tidak pernah ada." Mata yang sedari tadi berkaca-kaca mulai terasa berat, air matanya mengalir tanpa permisi.
_.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISAS || CEO Penakluk (END)
Random[ BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BAB DI PRIVATE] WARNING ⚠️ ADA BEBERAPA ADEGAN 18+ 21+. **** Kabar buruk dari Bandung mengharuskan Saski kembali ke tanah air. Dimana tempat itu banyak menyimpan kenangan selama 18 tahun kehi...