Azizi membawa Fiony ke sebuah tempat yang terletak di tengah kota, nad's studio begitulah tulisan hitam tebal dengan tekstur timbul yang tercetak pada papan penanda yang ada di depan tempat itu.
"Ini gak hanya studio buat rekaman, ayo kita masuk lebih dalam lagi"ajak Azizi yang tiba-tiba saja menerangkan tanpa Fiony minta
Azizi dan Fiony memasuki sebuah ruangan yang mana hanya ada beberapa perabotan seperti lemari kecil meja kursi dan vas bunga yang berdiri di atas meja , minimalis dan modern, begitulah kesan Fiony saat memperhatikan model dan desain yang tertata di dalam ruangan ini
"Kamu tunggu dulu di sini sebentar ya" ucap Azizi sebelum meninggalkan Fiony sendirian di sana.
Fiony mendudukan diri di atas sofa berwarna putih gading yang tersedia di sana selagi menunggu Azizi kembali, sambil menebak-nebak apa kira-kira yang akan Azizi tunjukkan padanya atau sesuatu apa lagi yang akan membuatnya terkejut.
sebuah pikiran terbesit dalam benaknya, mengganggunya dari kegiatan menebak-nebak ,pikirannya tentang apa yang Marsha katakan padanya mengenai Chika dan Dey. entah kenapa itu membuat hatinya menjadi resah, menjadikannya kesal, meski yang Marsha katakan mungkin saja belum tentu benar namun cukup berhasil membuat dia malas dan menghindar dari Chika.
Fiony menghembuskan napasnya, mencoba mengalihkan perhatiannya untuk tidak memikirkan perkataan Marsha, tak dia rasa sudah 30 menit Azizi meninggalkannya, kini dia mulai bosan hanya mampu memandangi perabotan yang tidak menarik di ruangan itu.
sampai akhirnya suara derit pintu menarik atensinya.
"Fio maaf, kelamaan ya?" Azizi muncul di balik pintu ruangan yang tadinya tertutup, dia bersama seorang wanita yang muda, cantik, dan memiliki senyum yang tak kalah ramah dengan Azizi, bahkan matanya juga ikut tersenyum di balik kacamata ber-frame kotak miliknya itu.
"Fiony kenalin, ini kak nadia" ucap Azizi memperkenalkan
Fiony sontak berdiri dari duduknya, menyambut dan membalas senyum ramah wanita cantik yang ada di depannya itu
"Hai Fio aku Nadia, panggil nad aja boleh" katanya memperkenalkan dirinya saat tangannya terulur di hadapan Fiony " Aku instruktur di sini"
"Sekaligus pemilik studio rekaman" tambah Azizi yang di belakang Nadia
Nadia tertawa " ya sekaligus pemilik nad's studio "sebenernya jadi instruktur cuman sampingan kok"jelasnya terkikik
Fiony ikut tertawa kecil bersama Azizi , dia baru ingat kalau di sekolah tadi Azizi memberitahukannya ingin mengajaknya ke salah satu tempat les musik karena dia butuh untuk dibimbing lebih serius, Tapi, tidak menyangka kalau orang yang bakal membantunya secantik dan sekece ini, jadinya malah bikin Fiony deg-degan. sejenak diapun mulai merasa ragu, benarkah pergi ke festival itu adalah apa yang benar-benar Fiony inginkan
Nadia dan Azizi sudah duduk , mereka berdua membahas sesuatu yang terdengar penting, sebelum pada akhirnya Nadia mulai menatap Fiony yang masih terlihat canggung.
"Jadi.. Fio, kamu beneran mau ikut festival musik klasik itu?" tanya Nadia dengan serius
"Hmmm Sebenarnya.. aku belum yakin sih kak," jawabnya dengan ragu "Aku cuman bisa mainin lagu-lagu dasar aja"
"beneran cuman lagu-lagu dasar aja? Zoya bilang kamu bisa mainin lagunya tchaikovsky, yang violin concerto in D major Op.35." ucap Nadia sembari bertopang dagu
Wajah Fiony terlihat terkejut namun bersamaan itu ia juga bingung, sementara Azizi di sebelahnya hanya tersenyum memperhatikan Fiony.
Menyadari raut wajah Fiony yang bingung akhirnya Nadia hanya tertawa pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Fanfiction[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE