Sejak Ale dan Raka resmi jadian, mereka berdua selalu pergi bersama-sama kesekolah dan tak pernah lepas bergandengan tangan selama berada disekolah. Bahkan, Ale pergi ke toilet saja, Raka akan tetap menemaninya dan menunggu diluar dengan setia.
Tentu saja, sikap Raka yang seperti itu membuat banyak para murid menganga dan tak percaya. Jangankan untuk menyapa Ale seperti biasanya, melirik saja mereka sudah mendapatkan sinar laser mematikan dari Raka.
"Apa liat-liat?!" Bentak Raka.
"Ih! Jangan gitu, Kaka." Tegur Ale.
"Kamu gak usah ikat rambut, Lele. Liatkan? Mereka jadi liatin kamu."
"Gerah, Kaka. Kalo gak diikat, nanti aku bisa dehidrasi."
Deni memutar kedua bola matanya mendengar perkataan manja Ale. Ia memasang ekspresi ingin muntah dan menyenggol lengan Nesa.
"Temen lo lebay!" Ucap Deni.
"Kayak lo enggak aja." Jawab Nesa.
"Ya tapi, gue gak sampe ngintilin Bebeb gue sampe ke toilet!"
"Biar aja sih. Namanya juga baru-baru pacaran."
"Lo gak iri? Gue dan Ale udah punya pacar?"
"Ngapain gue iri? Gue masih mau belajar, malas pacar-pacaran. masih kecil juga."
Deni menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Nesa. Ia kembali melihat Raka dan Ale yang sedang berdiri didekat mereka setelah balik dari toilet.
"Nes, masuk yuk." Ajak Deni.
"Masuk kemana? Orang kita udah dikelas." Jawan Nesa.
"Duduk didalam kelas, Maemunah! Inikan kita berdiri didepan pintu!"
Nesa tertawa ngakak mendengar perkataan Deni. Ia menjulurkan lidahnya dan langsung berjalan kearah tempat duduknya. Saat dirinya baru saja duduk dikursi, Nesa mengernyitkan keningnya ketika melihat Raka masuk bersama Ale dan mendekatinya.
"Pindah." Ucap Raka.
"Hah?" Bingung Nesa.
"Gue mau duduk."
"Ya duduk tunggal duduk aja. Ngapain pake nyuruh gue pindah?"
"Gue mau duduk disebelah, Lele."
Nesa berdecak mendengar perkataan Raka. Ia berdiri dengan terpaksa dari duduknya dan berjalan kebelakang untuk duduk disamping Deni.
"Pasangan Bucin!" Kesal Nesa.
Raka tidak memperdulikan perkataan Nesa. Ia menyuruh Ale untuk duduk dan dirinya menyusul sambil mengeluarkan jajanan yang sudah mereka beli tadi dikantin.
"Berasa obat nyamuk gue!" Sindir Deni.
"Mana ngerasa dunia milik berdua lagi!" Sambung Nesa.
"Lele, kamu beli sepatu dimana?" Tanya Raka.
"Emangnya kenapa?" Tanya Ale balik.
"Soalnya sepatu kamu keren, bisa ngomongin kita."
Deni dan Nesa langsung melebarkan matanya mendengar perkataan Raka. Mereka sudah misuh-misuh sendiri karena tidak berani untuk menjawab perkataan laki-laki itu.
"Untung anak yang punya sekolah!" Kesal Nesa.
"Kalo enggak! Udah gue jadiin Rakambing guling!" Sambung Deni.
"Berisik lo berdua!" Jengah Ale.
"Nanti, mau jalan-jalan?" Tanya Raka.
"Mau! Kemana?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ale! (Side Story Of Raka)
Fiksi RemajaAle! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suatu hari nanti akan bisa meluluhkan hatinya. Akankah Ale bisa menggapai sang pujaan hati dan meluluhka...