1. Dulu dan Sekarang

2.4K 546 194
                                    

Haiii ... selamat sore👋. Apa kabar kalian semua? Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🤲

Jadi, hari Kamis itu mami luar biasa capek dan ketiduran di atas keyboard laptop. Bayangkan semua chapter Eric sebanyak 19 halaman hilang dalam sekejap. Mami kaget dan terbangun. Secara reflek tangan kiri Mami menekan tombol ctrl + S. Bayangkan lagi dokumen kosong itu tersimpan. Rasanya ... 🤕🥴😵

Makanya mami nggak bisa update malam itu dan nggak bisa bikin pengumuman karena mami mendadak migren. Nggak tahu mau gimana selain berpikir lagi untuk mengetik chapter ini besoknya.

Jadi, maaf ya 🙏 ... ditambah memang utk update Kamis itu kadang nggak kepegang karena aktifitas hari Rabu itu segunung. Kalo besok2 mami nggak bisa update hari Kamis, mohon dimaafkan dan dimengerti ya. Artinya mami kecapean. 🙏

Makasih untuk pengertiannya.

Happy reading ...

🌹🌹🌹

"Jangan jadi pemarah! Orang pemarah, inteligensinya rendah."

-Mami Allegra Leonathan

🌹🌹🌹

Eric Ilyas Leonathan: Luke Voyage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eric Ilyas Leonathan: Luke Voyage

Aku menatap nanar batu nisan di hadapanku.

Setiap kali aku mampir ke tempat ini, mataku selalu berkaca-kaca.

Aku masih selalu merindukan pak Ranto dan bu Ninik.

Di awal-awal, aku selalu menangis meraung-raung sambil memeluk nisan bapakku, pak Ranto. Aku selalu menyebutnya 'bapakku' walaupun beliau bukan bapak kandungku tapi bagiku Pak Ranto tetap bapakku. Beliau yang membesarkanku hingga usiaku 14 tahun.

Aku selalu bisa melihat masa laluku bersama bapak setiap kali aku mampir ke tempat ini. Aku akan mengambil waktu sekitar 30 menit hanya untuk menatap ketiga nisan di hadapanku.

Om Herman menemukan bapak sudah tergeletak di dalam rumah pembuatan tato itu dalam keadaan sekarat. Salah satu anak buah om Herman segera membopong bapak ke dalam mobil. Empat orang anak buah om Herman yang lain langsung meringkus si seniman tato dan dua pria yang telah menyakiti Bayu.

Om Herman mengaku awalnya dia hanya akan menangkap ketiga pria itu lalu membawanya ke kantor polisi tetapi saat om Herman menemukan Bayu Kusuma, sahabatku, beliau berubah pikiran.

Bayu tewas dalam keadaan tertelungkup tanpa celana dengan anus berlumuran darah. Ada tanda bekas cekikan di lehernya. Hasil otopsi menjelaskan bahwa Bayu diperkosa dengan sangat kasar sehingga menyebabkan ususnya pecah. Tetapi Bayu meninggal akibat cekikan di lehernya oleh si pelaku.

Di lokasi kejadian itu, om Herman mendatangi ketiga pelaku lalu memukul kepala mereka hingga pingsan. Dia menyuruh keempat anak buahnya melepaskan ikatan ketiga penjahat itu kemudian membakar rumah itu dengan segala isinya.

Watching You (Kezra & Eric) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang