LIMERENCE •11

36 3 0
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM
ANNYEONG YEOROBUN

I'm Vita Resti W, you can call me Vita/Vires

FOLLOW, VOTE AND COMMENT
THANK YOU

Semoga kalian suka!

••✫••

"LO HUTANG CERITA KE KITA-KITA!" teriak Arjuna di depan muka Bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LO HUTANG CERITA KE KITA-KITA!" teriak Arjuna di depan muka Bumi.

Bumi menatap Arjuna tajam, "Berani lo?!" Arjuna langsung ditarik oleh Felix, macam-macam ni anak.

Raven menatap Bumi. Bumi menghembuskan nafas kasar, "Urusan mendadak, waktu itu gue di telepon sama om gue. Nasib perusahaannya di ujung tombak, beliau lagi di Amsterdam dan anaknya alias sepupu gue bener-bener ga ada ilmu bisnis, tu bocah malah asik dugem di saat bokapnya butuh bantuan." jelas Bumi singkat.

Raven mengangguk paham sedangkan Arjuna menahan kesal, "Bilang dong anjrit."

"Lo tuh ya tiba-tiba ngilang, ditelepon juga nggak diangkat." papar Cakra menepuk bahu Bumi.

"Sorry." ucap Bumi di angguki oleh mereka kecuali Arjuna, "Minimal ya, traktir gue seminggu."

"Oke."

Felix memukul kepala Arjuna, "Gue juga mau anjing kalo kaya gini!" ucapnya dan diacungi jempol oleh Bumi. Beres kalo sama tuan muda Bumi mah.

"Waktu lo ga ada, asal lo tau tua bangka itu balik. Tiba-tiba dateng ke markas." ujar Cakra seraya mengambil sebotol air.

Bumi terkejut, "Serius lo?" tanya Bumi membuat botol air itu seketika ingin Arjuna pukulkan ke kepala Bumi. Kalau berani sih.

"YA SERIUS LAH." sahut Arjuna.

Matahari sudah mulai tenggelam dan percakapan mereka berhenti saat panggilan menginterupsi bahwa puncak acara class meeting akan dilaksanakan.

"YOK GAIS KELUAR!" panggil Ivory bersama anggota OSIS di kelas X MIPA 2.

Mereka akan menyaksikan tampilan dari berbagai kelas dan tibalah penampilan Reog dari kelas X MIPA 2, suara tepuk tangan terdengar meriah. Raven celingukan mencari seseorang, hingga matanya menemukan Alora yang tengah menahan sakit. Raven meninggalkan teman-temannya dan mengampiri Alora.

Alora mengibas-ngibaskan tangannya sesekali ia meniupnya, tangannya tidak sengaja tergores pecahan kaca di dekat ruang OSIS. Sedangkan Zoya dan Casey sedang panik mencari Alora.

Raven menarik Alora menjauh dari lapangan dan membawanya ke UKS.

"Aduh, lo mau bawa gue kemana?" ringis Alora tiba-tiba tangannya ditarik oleh Raven. Jari telunjuknya mendarat sempurna di mulut Alora, isyarat menyuruhya untuk diam.

"Duduk." ujar Raven.

Alora duduk di bangku yang tersedia di UKS. Raven mngambil kotak P3K, sebelumnya ia membawa Alora untuk mencuci tangannya di wastafel.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang