Jisoo mencintai seseorang dengan hatinya yang paling murni, namun sebelum cinta itu bertunas yang di cintainya menolak tanpa melihat dirinya.
Di sisi lain Haein mencintai Jisoo dengan jiwa yang halus dan murni. Namun melihat dari cara Jisoo bersika...
Jisoo keluar dari kamar mandi mengenakan piyama katun corak lucu dan konservatif, tidak seksi dan menggoda. Tetapi memberi kesan pada orang yang menatapnya bahwa Jisoo imut.
Haein menepuk sisi kirinya memberi tanda pada pada gadis itu untuk duduk di sampingnya. Jisoo menunduk malu malu namun tetap datang dan duduk dengan patuh.
Haein tersenyum senang, begitu pantat Jisoo mendarat, Haein menaruh handuk kering di kepala Jisoo dan menggosoknya guna mengeringkan rambut panjang dan basah itu.
Jisoo menghela nafas pelan merasakan sentuhan lembut di kepalanya tetapi sampai pada hatinya.
"Jangan tidur dalam keadaan rambut basah, kamu akan masuk angin jika begitu." Ujar Haein lembut.
"Umh.. Aku tahu" Jisoo mengangguk.
Hairdryer di nyalakan dan uap panas menerpa rambut dan kulit kepala Jisoo, dengan cekatan Haein mengeringkan rambut Jisoo.
Setelah menyelesaikan ritual mengeringkan rambut, Haein menyuruh Jisoo untuk jangan tidur dulu karena Haein telah memesan makanan.
"Jangan tidur dulu, sebentar lagi pesanan akan datang" Suara Haein lembut penuh perhatian.
Jisoo menoleh menatap mata pria yang duduk di sampingnya.
"Ini sudah larut" Jawab Jisoo ngeri.
"Kamu belum makan dari sejak tadi siang. Aku tidak akan mengijinkan mu tidur bila tidak makan dulu" Tegas dan tidak ingin di bantah, dominasi cinta seperti ini membuat Jisoo meleleh dalam rasa manis.
"Oke"
Tak berdaya, Jisoo hanya berbaring sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba ketukan terdengar di pintu, Haein berdiri dan membuka pintu mengambil pesanan lalu menyiapkannya di meja.
"Umhh... Harum sekali, perutku jadi lapar" Jisoo bangun dan melihat makanan lezat di atas meja.
Bratwurst
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maultaschen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
