Malam pertama

84 10 9
                                    

"ahhhh aku harus pakai baju apa? Kenapa isi lemari ini baju kurang bahan semua hiks" ucap ku terisak seraya menahan ketakutan.

Arghhhh ini tidak pantas disebut baju. Ini layak disebut sampah. Ucapku dalam hati sambil berusaha memilih pakaian mana yg layak ku pakai untuk malam ini.

Sial. Tidak ada pilihan lain selain memakai pakaian terkutuk ini daripada aku harus tidur tanpa sehelai benang. Pikiranku melayang entah sudah kemana.

Aku masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti baju dan membersihkan diri. Sungguh hari ini benar-benar melelahkan bagiku. Cukup lama aku berendam sambil memikirkan nasibku kedepannya. Menikah dengan seseorang yang tidak kita cintai bukan lah perihal yg mudah.

Aku keluar menuju sebuah meja rias. Aku mengeringkan rambut ku yg basah. Dan membiarkan nya terurai panjang. Aku menatap pantulan diri ku di cermin. Andai hari ini aku menikah dengan Dion pasti wajahku tidak akan lepas dari seulas senyuman. Aku tersenyum getir membayangkan masa-masa indah bersama Dion.

Tanpa sadar aku merasakan ada sebuah tangan yang menyusup masuk ke dalam lingerie yang aku pakai saat ini.

"Ahhhh" pekik Circle kaget saat menyadari hal itu.

"Jangan berteriak kau membuat telinga ku sakit gadis bodoh" ucap seseorang yg baru saja resmi menjadi suaminya secara hukum dan agama.

"Ka-ka-kamu mau apa?" Tanya Circle dengan hati-hati.

"Ck"

"Jangan berpura-pura dihadapan ku sayang. Malam ini adalah malam pertama kita, apa kamu tidak ingin melaksanakan tugasmu sebagai seorang istri?" Ucap laki-laki tersebut diiringi sebuah seringai yang menghiasi wajah tampannya. Kini ia mirip seperti seorang iblis.

"A-a-aku tidak mencintaimu tuan" ucap ku dengan tubuh gemetar menahan ketakutan.

Aku merasakan tubuhku seolah melayang, aku memejamkan mataku hingga aku merasakan berada di atas sesuatu yang empuk.

Perlahan aku membuka mataku dan melihat ada seorang pria berada diatas ku.
Tatapan sendu diiringi nafsu terpancar dari matanya.

Cukup lama kami bertatapan, aku merasakan ada benda kenyal yg menempel di bibirku.

"Mphhhh"

"Apa yang ka-kamu lakukan" ucap ku terengah-engah, karena nafas ku hampir habis. Ini bukan yang pertama bagiku. Tapi aku sungguh sulit untuk mengimbangi nya.

"Aku yang meminta atau kau yang minta? Karena jika aku yang minta aku tidak akan berhenti sayang" ucap pria tersebut dengan tatapan liarnya. Aku termenung beberapa menit.

'skreekkk'

"Ahhhhhh" teriak ku, melihat tubuh ku hanya tinggal pakaian dalam saja.

"Kau gila tuan. Tolong lepaskan aku" ucapku dengan suara bergetar.

"Gila? Baiklah baby, aku akan menunjukkan apa itu kegilaan" ucap nya menatapku dengan mengedipkan salah satu matanya.

"Ahhhh"

"Ja-jangan tuan, aku belum siap" ucap seorang gadis terisak akibat ulah suaminya tersebut.

"Diamlah, sayang, dan nikmati saja semuanya malam ini." Pria tampan itu kini menelusupkan tangannya ke punggungku dan melepaskan pengait bra yang menutupi gundukan kenyal nan besar milikku.

Aku memejamkan mata sejenak. Disaat aku tidak merasakan sentuhan apapun aku membuka mata, keningku berkerut ketika melihatnya terpaku dengan sorot mata tertuju pada dadaku.

Spontan aku menutupnya menggunakan kedua tangan. Ia tersenyum puas. Tanpa mengatakan apapun pria langsung menjatuhkan bibirnya ke bibir ranum milikku. Oh astaga, betapa sakit ketika yang melakukannya bukanlah pria yang aku cintai.

lelaki untuk CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang