I'm a (play) Girl [END]

07. Tragedi di Konser

Votment nya juseyoo ^^
.
.

Cup~

Bunyi kecupan mendominasi suasana hening di dalam mobil.
Jemari Jeno menelisik helai demi helai rambut Karina. Lanjut menarik tengkuk cewek itu, berniat memperdalam ciuman mereka.

Sumpah demi apapun..
Jeno lebih hebat dari yang gue bayangin..
Seorang Karina yang sudah pro dalam hal beginian, sampai berani mengakui kemampuan Jeno.
Sentuhan yang Jeno berikan, membuat sekujur tubuhnya gemetar hebat. Dari kepala hingga ujung kaki. Sensasinya tidak main-main.

" Jen..." panggil Karina disela ciumannya.

" Sebentar lagi." mohon Jeno. Dia masih menginginkannya.

" Tapi, Jen--

Jeno tidak menggubris. Dia terus saja melahap benda kenyal itu.

" Jenoo.." Mau tak mau, Karina mendorong tubuh Jeno, supaya cowok itu berhenti. " Nanti kita telat, Jen."

Jeno baru ingat. Dia kan mau nemenin Karina pergi ke konser.
" Oh iya. Konser..." Terlalu sibuk bermesraan, Jeno jadi lupa waktu.

" Maaf, ya.." ucap Karina tidak enak.

" Kenapa minta maaf? Kan aku yang salah. "

" Aku ngerasa nggak enak sama kamu. Maaf, ya. Aku terpaksa.."

" Gapapaaa. Yang penting kan udah." bisik Jeno sambil menoel hidung mancung Karina.

" Ish. Dasar nakal."
desis Karina kemudian mencubit perut berotot pacarnya itu dengan gemas.

" Aduduh.." Bukannya sakit, Jeno malah merasa geli.

" Oh ya, Jen."

" Hmm?"

" Kalo di pikir-pikir, momennya selalu sama ya. Ada aja barang yang nyangkut."

" Iya juga, ya. Tadi siang kan anting kamu yang nyangkut. Sekarang seat belt. Jangan-jangan...." Jeno memicing curiga. " Kamu...sengaja, ya???"

" Ih. Enggaklahh! Sembarangan aja, deh. Ngapain aku sampe kayak gituu!"

" Haha bercanda, sayang. Jangan cemberut gitu, dong."

" Kamu, sih..."

" Iya iya maaf. Udah ah jangan cemberut. Nanti kalo cantiknya nambah, gimana? Kan aku yang repot."

" Kok cantiknya nambah? Dimana-mana orang kalo lagi cemberut mukanya jadi jelekk, Jenoo."

" Nggak, ah. Buktinya kalo kamu yang cemberut, cantiknya malah nambah."